Alasan Kehadiran klub Asing Tak Untungkan Timnas
Laga-laga tersebut memang dikhususkan sebagai laga hiburan untuk penggemar sepakbola tanah air, namun selain sebagai pertandingan hiburan, salah satu faktor lainnya adalah untuk mengukur kekuatan antara pemain-pemain Eropa dengan pemain tanah air.
Namun, walau kerap kali mendatangkan klub-klub raksasa asal Eropa, itu tidak menjamin prestasi Timnas Indonesia di ajang resmi seperti Piala AFF ataupun kejuaraan-kejuaraan internasional lainnya.
Berikut INDOSPORT rangkum, alasan publik tanah air dengan datangnya klub-klub raksasa Eropa,
1. Keuntungan Penyelenggara
Sebenarnya, publik tanah air mendatangkan klub-klub Eropa salah satu alasan terbesarnya adalah meraup keuntungan. Betapa tidak, mayoritas pecinta sepakbola tanah air adalah salah satu fans terbesar klub-klub asal Eropa. Bahkan beberapa penggemar rela merogoh kocek dalam agar dapat menyaksikan klub kesayangannya bertanding di Indonesia.
Salah satu Romanisti (fans AS Roma) asal Papua mengungkapkan, “Puas, pada intinya kita senang bisa kumpul bareng Romanisti se-Indonesia. Saya datang tidak rugi (Papua-Jakarta), bisa nonton secara langsung sudah cukup,” jelas Sisilia Novita Ina salah seorang Romanisti regional Sorong, Papua. Sisilia juga mengungkapkan bahwa dirinya merogoh kocek kurang lebih sebesar Rp20 juta untuk dapat melihat pemain pujaannya bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
2. Ukur Kekuatan Pemain Lokal
Beberapa kali klub-klub Eropa menjajal kekuatan pemain-pemain Indonesia Super League (ISL), dimana hal ini juga merupakan suatu pembanding sudah sejauh apa tingkatan pemain-pemain yang berlaga di kompetisi terbesar Indonesia ini.
Karena, kualitas Timnas diukur dari seberapa baiknya kompetisi di Negara tersebut. Namun, beberapa pertandingan belum menunjukan bahwa kualitas para pemain yang berlaga dalam kompetisi ISL belum menunjukan dapat menyamai pemain-pemain klub Eropa.
Pemain-pemain Indonesia sering kali kalah telak saat menghadapi klub-klub besar asal Eropa. Kalah 8-1 saat menghadapi Juventus, kalah 4-2 saat menghadapi Inter Milan, kalah 8-1 saat menghadapi Chelsea, dan kalah 7-0 saat menghadapi Arsenal.
3. Jaring Masa Pecinta Sepakbola Indonesia
Penduduk Indonesia ada sekitar 250 juta jiwa, dan sebagian besar sangat menyukai permainan si kulit bundar ini. Terkait hal itu, Indonesia sudah pasti menjadi target yang disukai klub-klub Eropa dalam menjaring penggemar. Hal ini didukung Even Organizer (EO) yang siap mendatangkan klub-klub Eropa karena melihat potensi keuntungan yang besar.
Tak ayal EO-EO tersebut siap mendatangkan klub-klub raksasa Eropa agar dahaga para pecinta sepakbola tanah air dapat terpuaskan, bak gayung bersambut, klub-klub Eropa seperti Juventus, Liverpool, Arsenal dan Chelsea-pun rela datang ke Indonesia untuk menjaring lebih banyak fans-fans mereka.
Seperti kata mantan pemain Arsenal, Lukas Podolski yang berucap, “Sangat luar biasa bisa berada di tengah banyaknya superter Arsenal di Indonesia. Saya berterima kasih atas sambutan luar biasa itu dan berharap bisa mengunjungi Indonesia lagi tahun depan,” ujarnya kala itu saat melakoni laga persahabatan dengan Indonesia Dream Team.