Rezim Erdogan Buat Pesepakbola Turki Masuk Penjara dan Dilarang Bermain
Sudah diketahui bahwa beberapa bulan lalu, mantan pesepakbola Turki Hakan Sukur ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena dianggap menghina Presiden Reccep Tayyip Erdogan lewat sosial media.
Pencetak skor tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia itu mulai menghadapi persidangan Juni 2016 lalu. Tak hanya Sukur, banyak pihak yang menjadi target rezim Presiden Erdogan.
Kisah memilukan datang juga dari pesepakbola Deniz Naki. Pesepakbola keturunan Turki- Jerman ini memiliki darah etnik Kurdis dan dia pernah mendapatkan perlakuan kasar karena rasnya itu.
Naki yang merumput bersama klub Amedspur mendapatkan larangan main karena dituduh melakukan propaganda. Dia dilarang bermain di 12 pertandingan dan dibebani sangsi 19.5 ribu lira, sekitar 79 juta rupiah.
Tuduhan ini muncul setelah Naki menuliskan perasaannya setelah memenangi pertandingan di liga lokal melawan klub Bursaspor.
"Kemenangan ini kami persembahkan untuk mereka yang tewas dan luka-luka pada perlawanan terhadap represi di tanah ini (Turki)," tulisnya di sosial media Facebook. Perlawanan dari rakyat saat itu terjadi lebih dari 50 hari.
Deniz Naki pesepakbola keturunan Kurdi yang terkena imbas panasnya politik di Turki
Menyuarakan suara klubnya di media yang sama, Naki mengemukakan keyakinan dan kepercayaannya terhadap kebebasan berekspresi.
"Kami, Amedspor tidak pernah dan tidak akan tunduk di bawah tekanan. Kami bermain demi kepercayaan atas kebebasan dan kami menang."
Perwakilan klub, Ekrem Yesil juga menyayangkan keputusan larangan bermain itu. "Ini tidak adil," katanya seperti dilansir The Guardian.
Saat ini kericuhan pecah di Turki akibat dari represi yang terjadi di negara semifinalis Piala Dunia 2002 itu.