x

3 Fakta Menarik Soal Stadion Manahan

Senin, 1 Agustus 2016 19:59 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Tengku Sufiyanto

Siapa yang tidak tahu Stadion Manahan, Solo? Para pecinta sepakbola Indonesia tentu sangat familiar dengan nama stadion yang merupakan markas klub Persis Solo itu.

Stadion tersebut diresmikan oleh presiden Soeharto pada 1998 silam. Nama Manahan sendiri diambil dari nama sebuah kelurahan yang berada di Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

Stadion Manahan  adalah persembahan dari yayasan Ibu Tien Soeharto. Pembangunannya dimulai sejak tahun 1989 dengan menggunakan luas areal lahan sebesar 170.000 meter persegi dengan luas bangunan 33.300 meter persegi.

Butuh waktu sembilan tahun lamanya untuk mengubah sebuah lahan kosong menjadi bangunan kokoh Stadion Manahan.

Stadion yang telah mengalami renovasi di 2008 lalu itu menyimpan banyak kisah dari berbagai kejuaraan ataupun pertandingan yang berlangsung di tempat tersebut.

Manahan menjadi menjadi saksi bisu atas kedigdayaan Timnas Indonesia saat menggulung Palestina dengan skor telak 4-1 dan Filipina 2-0 dalam partai persahabatan.

Untuk itu, INDOSPORT mencoba mengulas sejumlah sisi menarik dari stadion kebanggaan masyarakat Indonesia khususnya Solo tersebut. Berikut ulasannya:


1. Gelar Ajang Bergengsi

Timnas Indonesia saat menundukan Palestina 4-1 di Stadion Manahan Solo.

Stadion Manahan sudah cukup sering menggelar berbagai ajang bergengsi olahraga nasional hingga internasional. Manahan dipercaya menggelar puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke XVI pada 1999.

Selain itu, Manahan merupakan stadion pertama di Indonesia yang menjadi tuan rumah event olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara, ASEAN Paragames 2011 lalu.

Pembukaan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah (PORPROV JATENG) 2009 juga dilakukan di stadion berkapasitas 35.000 penonton tersebut.

Dari ajang sepakbola, nama besar Manahan Solo tidak perlu diragukan lagi. Stadion berusia 18 tahun ini menjadi perhelatan babak penyisihan grup Liga Champions Asia 2007 (saat itu dipakai Persik Kediri), tuan rumah Piala AFF U-16, dan laga AFC Cup (di gunakan untuk laga Home Persibo Bojonegoro di 2013).

Stadion dengan lintasan atletik dan lompat jauh tersebut juga menjadi saksi bisu kemenangan Timnas Indonesia saat menggasak Palestina dengan skor telak 4-1 pada tahun 2011, dan juga menundukan Filipina 2-0 pada Agustus 2013.

Sedangkan dari kompetisi nasional, Stadion Manahan seringkali menggelar berbagai pertandingan sarat gengsi, seperti Babak 8 Besar Jendral Sudirman Cup 2016, Semifinal Inter Island Cup 2014, Final Inter Island Cup 2012.

Lalu juga digunakan untuk pembukaan kompetisi Liga Primer Indonesia 2011, babak final Piala Indonesia 2010, babak semifinal dan final Liga Divisi Utama 2009/2010, babak 8 besar Liga Indonesia 2007/2008, babak 8 besar dan Final Liga Indonesia 2005/2006.


2. Bebas Banjir dan Gunakan Rumput Berkelas

Stadion Manahan Solo menggunakan rumput berkelas.

Stadion Manahan terpaksa ditutup karena harus direnovasi pada September 2008 lalu. Proyek renovasi drainase lapangan yang menelan biaya sekitar Rp1,6 miliar rupiah itu dilakukan untuk menghilangkan image negatif dari Stadion Manahan sebagai stadion pelanggan banjir.

Konstruksi drainase lapangan Manahan yang terdiri dari pipa-pipa dan kain filter pasir didatangkan dari negara tetangga, Malaysia. Sementara itu untuk menutup permukaan lapangan, dibutuhkan pasir sebanyak 1.600 meter kubik.

Pasir tersebut didatangkan dari pantai Samas, Yogyakarta, yang tidak banyak memiliki kandungan garam. 

Proyek renovasi tersebut membuat Stadion Manahan berhasil melepas predikat buruknya sebagai stadion pelanggan banjir. Meski hujan deras mengguyur, lapangan Stadion Manahan tidak akan lagi tampak genangan air yang bisa menyebabkan banjir.

Tak hanya itu, rumput hijau yang menutup permukaan lapangan digantikan dengan rumput jenis baru. Jenis rumput Dactylon Cynodon (rumput bermuda) dipilih, lantaran cocok dengan iklim di Asia Tenggara.

Keunggulan dari rumput jenis ini salah satunya dinilai lebih mendukung permainan dengan bentuknya yang lebih tebal agar dapat melindungi pemain dari cedera.

Rumput ini juga memiliki kerapatan tajuk yang lebih tinggi dan lebih tahan kering serta banyak digunakan untuk lapangan golf maupun di sejumlah stadion di kawasan Asia.


3. Fasilitas Penunjang

Stadion Manahan juga dilengkapi dengan tribun tertutup (VIP) di sisi tribun bagian barat.

Stadion Manahan merupakan salah satu stadion berstandar Internasional yang ada di Indonesia. Stadion Manahan dilengkapi dengan tribun tertutup (VIP) bagian barat, lengkap dengan kursi penonton.

Kapasitas di tribun Stadion Manahan mampu menampung jumlah penonton hingga mencapai 35 ribu orang. Stadion Manahan juga dilengkapi dengan empat menara lampu (53.000 watt) yang menunjang untuk penyelenggaraan kegiatan olahraga pada malam hari.

Fasilitas lain yang menjadi penunjang Stadion Manahan, di antaranya track lintasan lari/atletik, lompat jauh, tenis meja, latihan yudo, latihan tarung drajat, ruang kesehatan, ruang sekretariat, ruang wartawan, dan ruang konferensi pers.

Sedangkan di kompleks Gelora Manahan, fasilitas olahraga yang tersedia  terbilang lebih lengkap dan beragam. Fasilitas tersebut berupa lapangan tenis, balap sepeda, bola voli, basket, bulutangkis, ruang tenis meja, ruang biliard, tiga buah lapangan sepakbola, dan gedung olahraga (GOR).

Liga Champions AsiaStadion Manahan SoloPiala Jenderal SudirmanLiga IndonesiaLapangan Tenis Manahan Solo

Berita Terkini