PES 2017 vs FIFA 2017: Adu Kece Game Sepakbola
Bagi anda pecinta game olahraga, tentunya tidak asing lagi dengan dua game sepakbola bernama FIFA dan Pro Evolution Soccer atau yang biasa disebut PES. Kedua game itu merupakan game sepakbola terbaik saat ini.
Tidak jarang, EA Sports dan Konami selaku pengusung dua game tersebut bersaing keras untuk menampilkan hal-hal baru demi memuaskan para pengguna game.
Meski tidak serentak, pembaruan dari produk-produk tersebut terjadi pada September 2016. PES 2017 sendiri dirilis lebih dulu oleh Konami pada 15 September lalu, sedangkan FIFA 2017 baru akan dirilis oleh EA Sports pada 29 September 2016 mendatang.
Lalu, apa saja perbedaan dua game sepakbola terbaik tersebut dengan edisi sebelumnya? Adakah fitur-fitur baru yang membuat para pemain merasa tertantang untuk memainkannya?
Berikut INDOSPORT coba sajikan beberapa keunggulan PES 2017 dan FIFA 2017, serta perbandingan kedua game tersebut.
1. Fitur Terbaru PES 2017
Sejak pertama kali dirilis pada 15 Maret 2001, Pro Evolution Soccer merupakan salah satu game sepakbola yang paling banyak diminati kalangan gamer. Kesuksesan itu pun membuat Konami selaku developer sangat rutin membuat edisi terbaru setiap tahun.
Pada edisi PES 2017, Konami melakukan sejumlah peningkatan dari segi permainan di lapangan, diantaranya adalah fitur real touch, adaptive AI, corner kick strategies, advanced instruction, dan goal keeping.
Pada fitur real touch, pengguna game akan merasakan sensasi berbeda ketika mengendalikan bola antara satu pemain dengan pemain lainnya. Sehingga pengguna game akan melihat perbedaan ketika memainkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam hal penguasaan bola.
Salah satu gebrakan yang dilakukan Konami pada game PES 2017 ini adalah dengan mengeluarkan fitur adaptive AI. Fitur ini sendiri akan sangat cocok dengan pengguna game yang lebih bermain sendiri ketimbang multiplayer.
Pada fitur ini, pengguna game akan dituntut untuk memiliki kreatifitas permainan. Pasalnya, komputer akan menganalisa tipe permainan Anda untuk melakukan serangan balik. Hal ini pun membuat kemungkinan pengguna game bisa mencetak gol dengan skema yang sama semakin kecil.
Pada PES 2017 ini, Konami juga menambahkan dua mode pengaturan permainan tambahan, yakni corner kick strategies dan advanced instruction. Pada pilihan corner kick strategies, pengguna game bisa membuat strategi set piece ketika menyerang maupun bertahan.
Sementara di fitur advanced instruction, pengguna PES 2017 akan diberi keleluasaan untuk bisa mengatur strategi permainan, seperti tiki-taka, kick and rush, dan total football.
Beralih ke segi grafis permainan, pada PES 2017, Konami masih menggunakan teknologi yang sama pada seri sebelumnya, yakni Fox Engine. Namun, tetap ada peningkatan yang membuat alur permainan dan wajah pemain mirip dengan kenyataan.
2. Fitur Terbaru FIFA 2017
Tidak ingin kalah dari pesaing utamanya, EA Sports juga melakukan sejumlah penambahan fitur-fitur baru pada FIFA 2017. Salah satu yang menarik perhatian terdapat mode permainan baru, yakni The Journey.
Pada mode permainan ini, pengguna FIFA 2017 akan diminta memainkan seorang karakter bernama Alex Hunter dalam karier sepakbolanya. Saat memulai mode ini, pengguna game akan diminta lebih dulu memilih tim Liga Primer Inggris mana yang menjadi klub pertama Hunter.
Sekilas mode ini mirip dengan salah satu mode Become a Legend yang ada di PES. Perbedaannya dalam mode The Journey ini, FIFA menampilkan secara detail semua sisi, mulai dari kegiatan di luar lapangan, hingga komentar yang harus dikeluarkan Hunter dalam konferensi pers.
Dari segi permainan sendiri, EA Sports juga menambahkan fitur-fitur baru. Salah satunya adalah Set Piece Rewrite. Fitur ini sendiri membuat pengguna game bisa mengubah posisi eksekutor bola-bola mati sebelum melakukan tendangan.
Selain Set Piece Rewrite, EA Sports juga menambahkan fitur New Attacking Techniques. Dengan adanya fitur ini, permainan menyerang pengguna game akan lebih variatif dengan sejumlah teknik baru, seperti fake throw in dan driven shoot (tendangan melengkung).
Beralih ke sisi grafis, FIFA melakukan perombakan total dengan menggunakan engine Frosbite dari yang sebelumnya menggunakan Ignite. Engine Frosbite ini sendiri biasa digunakan oleh game-game bergrafis tinggi yang membuat tampilan pemain dan lapangan pertandingan berasa nyata.
3. Siapa yang Lebih Baik?
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya, baik FIFA 2017 maupun PES 2017 sama-sama memiliki keunggulannya masing-masing.
Bila Anda pengguna game yang mengutamakan grafis, maka FIFA 2017 bisa menjadi pilihan yang tepat. Pasalnya, dengan teknologi engine Frosbite yang mereka gunakan, tampilan pemain dan pola permainan mirip dengan aslinya.
Hanya saja, untuk bisa memainkan FIFA 2017 ini diperlukan komputer dengan spesifikasi-spesifikasi yang cukup tinggi. Berdasarkan info di salah satu situs game, untuk dapat memainkan game FIFA 2017, pengguna harus memiliki komputer yang memiliki RAM sebesar 4 GB.
Namun, bila anda menyukai tantangan dan permainan yang tidak membosankan, maka PES 2017 jadi pilihan. Hal itu didukung dengan penggunaan fitur adaptive AI, yang membuat pengguna game dituntut untuk tidak memainkan permainan yang monoton, sebab lawan akan dengan mudah menganalisa permainan anda dan bukan tidak mungkin, lawan justru berhasil meraih kemenangan.