5 Aksi Nutmeg Terbaik Bintang Lapangan Hijau
Nutmeg adalah salah satu teknik melewati hadangan musuh. Trik ini, dilakukan dengan cara memasukkan bola ke sela-sela kaki lawan.
Istilah nutmeg diperkirakan pertama kali muncul saat penulis sepakbola asal Inggris, Brian Glanville, menulis buku berjudul 'A Bad Lot' pada tahun 1977.
Menurut Brian, 'nutmeg' adalah perkembangan dari kata 'nuts' (semacam ungkapan terkejut dalam bahasa slang Inggris), yang sering diucapkan para pemain bola ketika berhasil menggulirkan bola di antara kedua kaki lawan.
Dalam sepakbola modern, teknik ini masih sering digunakan. Ronaldinho, Neymar, dan Cristiano Ronaldo adalah beberapa nama yang kerap memperagakan teknik ini untuk mengelabui lawannya.
Tetapi bukan hanya mereka, beberapa pemain bintang lain juga pernah menggunakan trik ini, bahkan untuk melewati hadangan pemain kelas dunia lainnya.
Berikut ini, INDOSPORT merangkum lima aksi nutmeg antara pemain bintang yang pernah terjadi di kancah sepakbola dunia.
1. Romario de Souza Faria Vs Maradona
Dua legenda sepakbola asal Brazil dan Argentina bertemu dalam pertandingan Copa America pada tahun 1989. Di pertandingan itu, bintang Tim Samba, Romario de Souza Faria, harus mengadu kemampuan dengan pemain terbaik Argentina, Diego Armando Maradona.
Tatkala keduanya saling berhadapan, seluruh penonton dibuat tertegun. Romario yang sedang membawa bola, tiba-tiba berhasil menggulirkan bola ke sela-sela kaki Maradona. Seluruh penonton pun bersorak karena kejadian 'magis' itu.
Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Brazil. Romario menjadi salah satu pencetak gol, selain Bebeto.
2. George Best Vs Johan Cruyff
Pemain kelahiran Inggris yang membela Irlandia Utara, George Best, berhasil mempermalukan peraih Ballon d'Or tiga kali asal Belanda, Johan Cruyff, saat kualifikasi piala dunia pada tahun 1976.
Cruyff adalah pemain terbaik Belanda pada saat itu. Namun semua orang kaget ketika Best berhasil melakukan nutmeg saat berhadapan dengannya.
Setelah pertandingan yang berakhir imbang 2-2 itu, seorang wartawan mewawancarai Best. Wartawan itu meminta pendapat Best soal predikat terbaik yang ada di diri Cruyff.
"Apakah anda bercanda?" kata Best. "Saya tegaskan pada anda, saya berhasil melewatinya dengan nutmeg, dan itu hanya satu kali kesempatan."
Ini adalah salah satu dari sekian banyak nutmeg yang telah George Best lakukan.
3. Dani Alves Vs Cristiano Ronaldo
Pertandingan El Clasico antara Barcelona kontra Real Madrid pada Oktober 2013 diwarnai dengan momen menarik. Bek kanan Barca Dani Alves, memaksa pemain mega bintang Madrid, Cristiano Ronaldo, tidak berdaya dengan aksi nutmegnya.
Pemain asal Brazil itu, mulanya berlari untuk membantu serangan dari sisi sebelah kanan Blaugrana. Mau tidak mau, dia harus berhadapan dengan Ronaldo yang diplot menjadi winger kiri Los Blancos.
Tapi ternyata Alves sukses melewati pemain asal Portugal tersebut. Dari gerak tubuhnya, Ronaldo bahkan terkejut. Seolah-olah tidak rela, dia berusaha menarik Alves dengan tangannya.
Pertandingan itu dimenangkan oleh Barcelona dengan skor 2-1.
4. Lionel Messi Vs James Milner
Ada pemandangan menarik saat pertandingan 16 besar Liga Champions musim 2014-15 yang mempertemukan Barcelona dengan Manchester City.
Bukan hanya aksi nutmeg yang dilakukan Lionel Messi terhadap bek Man City, James Milner, pada pertandingan leg kedua itu pelatih Bayern Munchen yang juga mantan pelatih Barca, Pep Guardiola, tertangkap kamera sedang menonton pertandingan tersebut di bangku penonton.
Dia secara spontan memberi reaksi terkejut saat Messi melakukan nutmeg yang membuat Milner terjatuh. Dia menutup muka seolah-olah ekspresinya itu adalah hal yang salah.
5. Luis Suarez Vs David Luiz
Siapapun pecinta Barcelona pasti ingat momen ketika Luis Suarez melakukan nutmeg dua kali terhadap David Luiz, pada laga leg pertama perempat final Liga Champions musim 2014/15 antara Barcelona melawan PSG.
Yang membuatnya diingat, dua nutmeg Suarez itu berbuntut gol untuk Barca. Gol tersebut membawa Barcelona unggul 3-0, sebelum akhirnya gol bunuh diri Jeremy Mathieu memperkecil ketertinggalan PSG.
Bagi Luiz, kejadian tersebut menjadi sebuah mimpi buruk karena pertandingan itu berlangsung di hadapan pendukungnya sendiri, di stadion Parc des Princes, Paris.