Pilih Teman, Bukti Pemilihan Pemain Terbaik FIFA Kurang Objektif
Penilaian untuk pemilihan pemain terbaik, FIFA melakukan voting dari kapten dan pelatih tim nasional yang menjadi anggota FIFA. Selain itu FIFA juga mengambil suara dari wartawan terpilih di seluruh penjuru dunia.
Masalahnya, persoalan kedekatan antara pemilih dan nominator membuat hasil penilaian tidak objektif. Untungnya, hal tersebut tidak lakukan seluruh voter, karena hanya dari beberapa negara saja yang memiliki kedekatan dengan nominator dari pemain terbaik FIFA.
Salah satu momen pada acara The Best FIFA Football Awards 2016.
Contoh pertama adalah Cristiano Ronaldo, pemenang pemain terbaik FIFA 2016. Bintang asal Portugal dipilih oleh rekan setimnya di Real Madrid, seperti James Rodriguez (Kolombia), Luka Modric (Kroasia), dan Sergio Ramos (Spanyol).
Begitu pula dengan Lionel Messi. Pemilik 5 trofi Ballon d'Or itu hanya memiliki satu teman di Barcelona yang menjadi kapten Tim Nasional, yakni Arda Turan dari Turki.
Lalu ada juga kapten Timnas yang memilih pilihannya berasal dari negara yang sama. Hugo Lloris memilih Antoine Griezmann, Manuel Neuer memilih Toni Kroos, dan Ashley Williams memilih Gareth Bale.
Lucunya, masih ada beberapa kapten Timnas yang belum bisa move on. Ada kapten Timnas yang lebih suka memilih mantan rekan setimnya di klub sebagai pilihan pertama, seperti Dani Alves dan Rafael Marquez yang sama-sama memilih Messi.
Dan yang membuat penilaian FIFA kurang objektik adalah adalah kapten Timnas yang memilih rekan setimnya untuk pilihan pertama, kedua, dan ketiga.
Contoh, Messi sebagai kapten Timnas Argentina memilih Luis Suarez, Neymar, dan Andres Iniesta yang semuanya adalah pemain Barcelona. Sementara Ronaldo memilih penggawa Real Madrid, yaitu Bale, Luka Modric, dan Sergio Ramos.
Pemain Timnas | Pilihan 1 | Pilihan 2 | Pilihan 3 |
---|---|---|---|
Lionel Messi (Argentina) | Luis Suarez | Neymar | Andres Iniesta |
Dani Alves (Brasil) | Lionel Messi | Neymar | Luis Suarez |
James Rodriguez (Kolombia) | Cristiano Ronaldo | Luka Modric | Gareth Bale |
Luka Modric (Kroasia) | Cristiano Ronaldo | Lionel Messi | Gareth Bale |
Wayne Rooney (Inggris) | Cristiano Ronaldo | Luis Suarez | Jamie Vardy |
Hugo Lloris (Prancis) | Antoine Griezmann | Lionel Messi | Cristiano Ronaldo |
Manuel Neuer (Jerman) | Toni Kroos | Mesut Ozil | Robert Lewandowski |
Rafael Marquez (Meksiko) | Lionel Messi | Antoine Griezmann | Luis Suarez |
Medhi Benatia (Maroko) | Gianluigi Buffon | Cristiano Ronaldo | Neymar |
Arjen Robben (Belanda) | Cristiano Ronaldo | Toni Kroos | Robert Lewandowski |
Robert Lewandowski (Polandia) | Manuel Neuer | Gareth Bale | Cristiano Ronaldo |
Sergio Ramos (Spanyol) | Cristiano Ronaldo | Lionel Messi | Andres Iniesta |
Cristiano Ronaldo (Portugal) | Gareth Bale | Luka Modric | Sergio Ramos |
Ashley Williams (Wales) | Gareth Bale | Lionel Messi | Robert Lewandowski |
Arda Turan (Turki) |
Lionel Messi | Neymar | Andres Iniesta |
Penilaian subjektif kapten Timnas ternyata juga dilakukan oleh pelatih Timnas. Padahal, seharusnya pelatih harus lebih bisa memilih pemain terbaik berdasarkan kemampuan dan prestasi yang diraihnya pada saat itu.
Pelatih Timnas | Pilihan 1 | Pilihan 2 | Pilihan 3 |
---|---|---|---|
Edgardo Bauza (Argentina) | Lionel Messi | Sergio Aguero | Antoine Griezmann |
Didier Deschamps (Prancis) | Antoine Griezmann | Cristiano Ronaldo | Lionel Messi |
Joachim Low (Jerman) | Toni Kroos | Mesut Ozil | Manuel Neuer |
Giampiero Ventura (Italia) | Gianluigi Buffon | Manuel Neuer | Cristiano Ronaldo |
Fernando Santos (Portugal) | Cristiano Ronaldo | Gareth Bale | Antoine Griezmann |
Jan Andersson (Swedia) | Zlatan Ibrahimovic | Lionel Messi | Cristiano Ronaldo |
Oscar Tabarez (Uruguay) | Luis Suarez | Lionel Messi | Cristiano Ronaldo |
Christopher Coleman (Wales) | Gareth Bale | Alexis Sanchez | Jamie Vardy |