5 Pemain Muda di Piala Afrika 2017 yang Wajib Dipantau Klub-klub Eropa
Gabon mendapat keistimewaan untuk menggelar Piala Afrika 2017. Empat venue megah menjadi saksi bagaimana bakat-bakat olah bola para pemain dari benua hitam mempertontonkan skill di hapadan puluhan ribu penonton.
Stade Port Gentil, Stade Oyem, Stade de l'Amitie Sino - LIBREVILLE, dan Stadion Franceville sudah merekam talenta pesepakbola-pesepakbola Afrika dari 16 tim yang berlaga. Pierre Emerick Emiliano Francois Aubameyang, Nabil Bentaleb, dan Nicolas NKolou tentu menjadi highlight di Piala Afrika 2017.
Di gelaran Piala Afrika tahun ini, lusinan pemain muda berbakat juga tidak ingin ketinggalan momen untuk unjuk gigi. Mereka berharap para pemandu bakat yang dikirimkan khusus dari klub-klub besar di Eropa memberikan nilai bagus sekembalinya dari Gabon.
Sebagian besar dari pemain muda yang berlaga di Piala Afrika ini mungkin sudah berada di klub besar Eropa. Namun kesempatan untuk mendongkrak harga jual tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Berikut INDOSPORT merangkum 5 pemain muda yang bakal bersinar di Piala Afrika 2017 dan wajib dipantau performanya.
1. Franck Kessie (20) - Pantai Gading/Atalanta
Franck Kessie adalah salah satu pemain muda paling diperhitungkan di ajang ini. Baru berulang tahun ke-20 bulan Desember 2016 kemarin, namanya sudah menyita perhatian semenjak berhasil menunjukkan performa impresif bersama klub Serie A Italia, Atalanta.
Wonderkid ini aslinya berposisi sebagai bek tengah, namun karena postur pendeknya yang kurang proporsional, ia kemudian naik lebih ke depan, tepatnya sebagai gelandang bertahan. Kelebihannya dalam hal fisik dan dribbling membuat Kessie mendapat julukan New Yaya Toure.
Franck Kessie ketika selebrasi usai cetak gol ke gawang AS Roma.
Di Pantai Gading, pelatih kepala Michel Dussuyer biasanya menggunakan formasi 4-3-3, di mana Kessie bertugas untuk mengalirkan bola dari pertahanan menuju ke pemain bertipe playmaker, seperti Geoffroy Serey Die.
Salah satu alasan ia dijuluki New Yaya Toure adalah karena kepiawaiannya dalam mencetak gol. Di Atalanta, ia sejauh ini telah melesakkan 6 gol, dan Pantai Gading akan memanfaatkan kelebihannya untuk membantu menceploskan bola di saat lini depan timnya mengalami kebuntuan.
2. Lassana Coulibaly (20) - Mali/Bastia
Bastia mengalami musim yang kurang baik musim ini. Sejumlah pemain kuncinya yang mengalami cedera, seperti Sebastien Squillaci, Abdelhamid Kaoutari, dan Alexandre Djiku, membuat ritme permainan tim terganggu.
Beruntung, performa impresif Allan Saint-Maximin dan Enzo Crivelli menutup lubang yang ditinggalkan pemain-pemain kunci tersebut. Sayang, keduanya hanya lah pemain pinjaman.
Harapan Bastia akhirnya bertumpu pada Lassana Coulibaly, seorang gelandang box-to-box yang memiliki fisik istimewa, akurasi umpan pendek yang baik, dan dribbling mumpuni.
3. Keita Balde Diao (21) - Senegal/Lazio
Sama seperti Kessie, Balde Diao tidak boleh terlupakan dalam list ini. Bersama Felipe Anderson, duetnya di Lazio, Balde sudah mencetak lima gol bagi Biancocelesti sejauh ini, dan meski baru bergabung dengan skuat Senegal bulan Maret silam, mantan produk akademi Barcelona ini sudah menjadi bagian integral bagi negaranya.
Keita Balde menjadi andalan di lini tengah Lazio.
Keita Balde dikenal sebagai pemain yang cepat dan bisa beroperasi di sejumlah posisi, baik itu winger maupun striker. Kendati bermain di Serie A Italia yang cenderung bermain lambat dan defensive, ia nyatanya terbukti mampu beradaptasi dengan baik.
Di Tim Nasional Senegal, duenya dengan Sadio Mane di lini depan ditambah Moussa Kounate yang bermain agak ke tengah, mereka menjadi salah satu barisan penyerangan paling ditakuti di turnamen Piala Afrika 2017. Keita Balde jelas masuk sebagai peman paling dipantau oleh tim pemandu bakat.
4. Bertrand Traore (21) - Burkina Faso/Ajax/Chelsea
Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Bertrand Traore adalah salah satu pemain paling diberkahi oleh talenta luar biasa di dunia sepakbola. Piala Afrika 2017, di sisi lain, adalah turnamen serupa ke-3-nya secara beruntun, di mana pertama kali Traore berlaga di Piala Afrika saat umurnya masih 15 tahun.
Bergabung dengan Chelsea pada tahun 2013, ia kini dipinjamkan ke Ajax Amsterdam dan mengenakan nomer punggung keramat, 9. Dengan kaki kiri dominan, Traore dikenal memiliki kecepatan dribbling layaknya Lionel Messi. Hanya saja, ia kerap kali egois dan sulit untuk bermain secara tim.
5. Adama Traore (21) - Mali/Monaco
Cedera dan perubahan formasi mengakibatkan kebingungan musim ini bagi mantan pemain Lille tersebut. Tapi meski demikian, Adama Traore tetaplah talenta besar, di mana hal itu sudah lebih dulu terbukti sejak Piala Dunia U20 tahun 2015 saat ia menjadi meraih penghargaan Golden Boy.
Berposisi asli sebagai gelandang sentral, baik Monaco ataupun Timnas Mali lebih sering menempatkannya sebagai gelandang serang. Di Monaco, hal ini memang terbukti dengan suntingan dua golnya dari 5 pertandingan, tapi beberapa waktu lalu ia mengaku lebih suka bermain sebagai gelandang penyeimbang.
Alain Giresse, pelatih kepala Timnas Mali, mengatakan jika Traore memiliki insting tajam dan menyerang yang baik. Oleh karena itu, ia 'menceraikan' duetnya, yakni Lassana Coulibally, agar apa yang ia mau dari Traore benar-benar keluar secara optimal.