Ranieri Dipecat, Ini 4 Pelatih Hebat yang Bisa Jadi Juru Selamat Leicester City
Setelah berhasil membawa Leicester City meraih gelar juara Liga Primer Inggris musim 2015/16, Claudio Ranieri kini mengalami nasib tragis. Pelatih asal Italia itu resmi dipecat The Foxes sebagai pelatih utama, menyusul rentetan hasil buruk di musim 2016/17 ini.
Puncaknya, usai The Foxes menelan kekalahan tipis 1-2 dari Sevilla, pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions musim ini di Ramon Sanchez Pizjuan, Leicester tampaknya sudah tak bisa menahan dan akhirnya memutus hubungan kerja sama dengan Ranieri.
“Leicester City Football Club telah berpisah dengan Claudio Ranieri. Claudio, diangkat sebagai manajer pada Juli 2015, memimpin klub menuju kejayaan terbesar dalam 133 tahun sejarah klub dengan gelar juara Liga Inggris untuk kali pertama,” demikian pernyataan resmi Leicester City, Jumat (24/02/17) dini hari WIB.
“Statusnya sebagai manajer tersukses Leicester City sepanjang masa tidak diragukan. Akan tetapi, hasil di liga domestik telah menempatkan status klub sebagai peserta Liga Primer Inggris dalam ancaman dan dewan secara berat hati merasa perlu adanya perubahan di level kepemimpinan.”
Dongeng indah Ranieri bersama Leicester pun harus berakhir menyedihkan. Setelah 9 bulan berjaya bersama The Foxes di daratan Inggris, Ranieri kini harus angkat kaki dari King Power Stadium, tempat di mana Ranieri pernah menghadirkan sejuta senyuman untuk para suporter.
Setelah juara, entah apa yang terjadi dengan Leicester. Alih-alih mempertahankan gelar juara, untuk bertahan di kasta tertinggi sepakbola Inggris saja, Ranieri justru menemui jalan terjal.
Leicester seperti lupa caranya berjuang dan menang atas tim-tim besar seperti Manchester United, Chelsea, Liverpool, hingga Arsenal. Di Liga Primer Inggris, The Foxes kini terpuruk di jurang degradasi dan berada di peringkat ke-17 dengan catatan 21 poin sampai pekan ke-25.
Jamie Vardy dan kawan-kawan hanya terpaut 1 angka saja dari sang penghuni zona degradasi, Hull City di peringkat ke-18 dengan catatan 20 poin dari 25 laga, serta terpaut 2 angka dari Crystal Palace di peringkat ke-19 dan Sunderland di peringkat ke-20.
Catatan buruk ini tentu menambah suram Leicester yang berstatus juara bertahan. The Foxes juga menjadi juara bertahan pertama dalam 61 tahun yang menderita 5 kekalahan beruntun di kasta tertinggi sepakbola Inggris.
Tak hanya itu, Leicester juga harus tersingkir dari ajang Piala FA. Terbaru, Tim yang identik dengan jersey warna biru ini berpeluang tersingkir dari Liga Champions usai takluk dari Sevilla 1-2 di laga leg pertama babak 16 besar.
Terlepas dari sederet hasil buruk tersebut, kini yang dibutuhkan Leicester City adalah move on. Segera melupakan kenangan indah musim lalu dan mencari cara untuk tetap bertahan di Liga Primer Inggris musim depan.
Sederet nama pelatih hebat pun mulai dikaitkan sebagai calon pengganti Ranieri kursi pelatih utama Leicester. Siapa saja mereka? Berikut INDOSPORt mengulas sejumlah pelatih yang bisa menjadi juru selamat The Foxes di sisa musim ini.
1. Guus Hiddink
Guus Hiddink saat ini memang sedang tak melatih klub mana pun usai berpisah dengan Chelsea di akhir musim lalu. Pelatih berusia 70 tahun ini tercatat sebagai pelatih hebat, jika melihat latar belakangnya saat melatih klub-klub besar.
Real Madrid, Valencia, Timnas Belanda, Chelsea, Timnas Turki, dan sejumlah klub lainnya, membuat Hiddink diakui sebagai salah satu pemain hebat.
Terbukti, Hiddink sukses menggondol 6 gelar Eredivisie Belanda untuk PSV Eindhoven, Piala Intercontinental untuk Real Madrid, 1 gelar Piala FA bersama Chelsea, dan sebagainya.
Pelatih asal Italia ini dianggap memiliki kapasitas untuk menjadi pengganti Ranieri. Hiddink juga diyakini bisa mendongkrak performa Leicester City dari zona degradasi di sisa musim 2016/17 ini.
2. Roberto Mancini
Tak kalah mentereng dengan Guus Hiddink, Roberto Mancini juga dikenal sebagai pelatih top di pentas Eropa. Pelatih berusia 52 tahun ini sudah terbukti sukses meramu taktik sejumlah klub besar sehingga merajai Eropa.
Pengalaman Mancini memang tak bisa diragukan lagi, lihat saja saat ia melatih klub-klub sekelas Inter Milan, Lazio, Manchester City, hingga Galatasaray. Sejumlah gelar pun berhasil ia raih bersama klub-klub tersebut.
Bersama Fiorentina dan Lazio, Mancini sukses meraih masing-masing 1 gelar Coppa Italia. Prestasi mentereng diraih Mancini saat melatih Inter Milan dengan torehan 3 gelar Serie A Italia, 2 gelar Coppa Italia, 2 gelar Supercoppa Italia.
Tak berhenti sampai di situ, Mancini sukses membawa Manchester City menjadi klub yang disegani di Inggris dengan raihan gelar Liga Primer Inggris pada musim 2011/12, 1 gelar Piala FA, dan 1 gelar Community Shield.
Dengan kemampuannya meramu taktik dan membangkitkan mental pemain, Mancini dinilai bisa membawa Leicester bangkit, sepeninggal Ranieri.
3. Nigel Pearson
Jika memang tak bisa mendatangkan pelatih-pelatih sekelas Roberto Mancini dan Guus Hiddink, Leicester City bisa saja bereuni dengan Nigel Pearson, yang notebene merupakan mantan pelatih The Foxes.
Pelatih berusia 53 tahun ini dianggap sebagai sosok yang sudah mengenal kondisi Leicester luar dan dalam. Apalagi, pelatih asal Inggris ini juga sudah tau dengan karakter bermain The Foxes.
Pada 2008-2010, Pearson pernah menukangi Leicester meski pada 2011 harus angkat kaki. Leicester sempat kembali membawa pulang Pearson untuk menjadi pelatih pada 2011-2015.
Bukan tak mungkin dengan kondisi terdesak, Leicester kembali memanggil Pearson ke King Power Stadium untuk menggantikan Ranieri.
4. Alan Pardew
Alan Pardew juga bisa menjadi pilihan untuk menjadi pengganti Claudio Ranieri sebagai pelatih baru Leicester City. Setelah dipecat Crystal Palace pada bulan Desember kemarin, Pardew belum menukangi klub mana pun.
Pardew dianggap sebagai sosok yang tepat untuk membesut The Foxes karena kapasitasnya yang sudah mengenal karakter Liga Primer Inggris. Pengalamannya saat melatih West Ham United, Southampton, Newcastle United, hingga Crystal Palace bisa ia bawa jika nanti melatih Leicester.