Doa dan Harapan Pendukung Persikota di Ultah Tangerang
Selasa (28/02/17) menjadi momen spesial bagi masyarakat Tangerang. Pasalnya, Kota Tangerang merayakan hari ulang tahun yang ke-24. Karenanya, kelompok suporter klub lokal, Persikota atau yang biasa dikenal dengan Benteng Mania Fans Club (Betmen) ikut menyuarakan aspirasinya.
Pada hari jadi Kota Tangerang ke-24 yang jatuh pada tanggal (28/02/17), semua masyarakat Kota Tangerang memanjatkan sejuta doa dan harapan tak terkecuali kelompok suporter Benteng Mania Fans Club (Betman) yang merupakan pendukung Persikota, klub lokal kebanggaan kota tersebut.
"Pastinya kami ikut senang menyambut ulang tahun Kota Tangerang. Kita semua berdoa dan berharap Kota Tangerang semakin berprestasi termasuk klub Persikota menjadi semakin baik ke depannya," ujar Bang Ari sapaan akrab Ketua Umum Benteng Mania.
Senada dengan Ari, Ketua Harian Betmen, Yosua Eka pun berharap ada perhatian lebih dan kerja nyata dari Wali Kota Kota Tangerang beserta jajarannya untuk membangun atau memperbaiki Stadion Benteng sebagai sarana pendukung ketika klub lokal, Persikota bertanding di Liga Indonesia.
"Kota Tangerang sudah indah, sekarang banyak taman yang sudah dibangun, tinggal stadionnya saja yang perlu diperbaiki atau dibangun kembali," ujar Yosua.
"Kita semua sudah rindu melihat Persikota menjalani laga kandang di Stadion Benteng. Maka dari itu persoalan alih aset harus segera diselesaikan agar Stadion Benteng dapat difungsikan kembali," sambung Yosua menyoroti keberadaan Stadion Benteng yang hingga kini dikabarkan masih berada di bawah naungan pemerintah Kabupaten Tangerang.
Keinginan Betmen agar Persikota (musim ini akan berlaga di Liga Nusantara) tetap bermain di Stadion Benteng sepenuhnya belum bisa terealisasi. Pasalnya selain keadaan stadion yang carut marut, Stadion Benteng hingga kini masih tercatat sebagai kandang Pesita Tangerang, klub perserikatannya Kabupaten Tangerang.
Stadion Benteng sendiri sejauh ini belum pernah digunakan untuk pertandingan resmi Liga Indonesia. Keadaan stadion sendiri juga dikabarkan terbengkalai dan tidak terurus. Hal itu pula yang membuat operator kompetisi sepakbola di Tanah Air enggan memberikan izin digelarnya pertandingan di stadion tersebut.