Michael Essien dan Market Value Marquee Player
Bagai bola salju yang menggelinding besar, isu soal kedatangan pemain berstatus bintang yang sempat bermain di ajang Piala Dunia jadi sorotan banyak pihak sejak kedatangan eks gelandang Chelsea dan Real Madrid, Michael Essien ke Persib Bandung.
Aturan soal marquee player memang bukan aturan wajib dari PSSI untuk klub yang bermain di Liga 1, namun giuran untuk mendapatkan laba besar dengan mendatangkan pemain berlabel eks pemain klub top Eropa tentu akan menggiurkan pihak klub.
Satu hal yang jadi bahan pertimbangan matang untuk pihak klub untuk datangkan marquee player ialah soal harga pasaran si pemain itu sendiri. Tiap pemain baik di usia muda hingga mereka yang berstatus pemain tua masih tetap memiliki nilai harga selama mereka masih belum total memutuskan gantung sepatu.
Transfermarkt.com jadi salah satu situs yang bisa membuat kita berhitung secara sederhana untuk bisa menilai apakah rumor-rumor soal kedatangan marquee player di sejumlah klub yang berseliweran akhir-akhir ini hanya sebatas rumor atau bakal benar-benar terwujud.
Mari berhitung!
Salah satu pemain yang dirumor akan segera merapat ke salah satu klub Liga 1 ialah eks penyerang Arsenal dan Tottenham Hotspur asal Togo, Emmanuel Adebayor.
Sayangnya harga pasaran Adebayor terasa cukup memberatkan untuk klub yang bermain di Liga 1. Nilai pasaran Adebayor terhitung mencapai angka 25 ribu Euro atau setara Rp 35,8 miliar, itu artinya tiga kali lipat dari nilai kontrak Essien ke Persib Bandung.
"Adebayor terlalu tinggi. Selain itu ia masih tercatat sebagai pemain Medipol Basaksehir (klub Liga Turki)," kata Amogou Mathieu seperti dikutip INDOSPORT dari Bola.com
Tidak hanya Adebayor yang memiliki market value tinggi. Nama lain yang dirumorkan bakal hijrah ke Liga 1 ialah mantan penyerang Chelsea, Didier Drogba.
Transfermarkt.com mencatat bahwa nilai pasaran tertinggi pemain yang kini bebas transfer tersebut mencapai angka lebih tinggi dari Adebayor yakni 40 ribu Euro atau setara dengan Rp 57,2 miliar.
Persib sebagai klub yang dirumorkan akan menggaet Drogba tentu akan berpikir ratusan kali untuk bisa mencapai kata sepakat nilai kontrak jika harga pasaran Drogba setinggi itu.
Ada juga eks pemain Manchester United asal Bulgaria, Dimitar Berbatov. Eks pemain Fulham ini juga disebut-sebut bakal merapat ke salah satu klub Liga 1. Menengok dari data update transfermarkt.com, Berbatov memiliki market value sebesar 34,5 ribu Euro, tak jauh berbeda dengan nilai Adebayor.
Lantas bagaimana dengan nama Moussa Sow, penyerang asal Pantai Gading yang pernah mencetak gol akrobatik ke gawang Manchester United? Sow juga jadi pemain yang digadang-gadang bakal merapat ke salah satu klub Liga 1, Pusamania Borneo FC (PBFC).
Bahkan Presiden Pusamania Borneo FC (PBFC), Nabil Husein sempat selfie dengan pemain yang kini berstatus sebagai pemain Fenerbahce SK tersebut. Meski Nabil membantah bakal merekrut Sow, jika melihat market value pemain berusia 31 tahun ini cukup masuk akal ia bisa merapat ke PBFC.
Nilai pasaran dari Sow tercatat sebesar 16 ribu Euro atau setata dengan Rp 22 miliar. Sedangkan untuk perbandingan, PBFC sendiri seperti dikutip kliktenggarong.com, Pusamania memiliki jumlah income sebesar Rp 4,4 miliar per April 2016, jumlah itu mereka dapat dari mengikuti sejumlah turnamen seperti Piala Presiden 2016, Piala Jenderal Sudirman, Piala Gubernur Kaltim, dan Piala Bhayangkara.
"Soal itu (marquee player) kami masih lihat situasi dulu. Lagi pula, saya pikir ada baiknya kami membangun sarana latihan kelas satu dulu di Samarinda, persoalan ini jauh lebih penting sepertinya." kata Nabil.
Memang cukup sulit untuk bagaimana memperhitungkan soal market value seorang marquee player. Penelitian yang berjudul 'Predicting Market Value of Soccer Players Using Linear Modeling Techniques' karya Yuan He bisa menjadi landasan untuk menghitung market value seorang pemain termasuk mereka yang berstatus marquee player.
Banyak faktor yang harus diperhitungkan dengan tepat seperti soal analisis data permainan mereka, pendapat para ahli, dan nantinya nilai-nilai itu tidak dihitung dengan cara algortima sederhana namun juga harus memperhatikan nilai pasar tertinggi.