Persija Jakarta: Gairah Baru Macan Kemayoran
Persija Jakarta menempati peringkat ke-14 dalam klasemen akhir kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Peringkat terbilang buruk bagi klub yang sudah 10 kali merebut gelar juara dalam sejarah kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia.
Tapi kini Persija masuki era yang berbeda. Masuknya pengusaha gila bola, Gede Widiade, membuat Persija berambisi memperbaiki peringkatnya di Gojek Traveloka Liga 1 musim ini. Masuknya Gede, membuat Persija tidak perlu risau dengan lilitan utang yang sempat jadi parasit di Macan Kemayoran.
Gede sudah memboyong beberapa nama anyar ke Macan Kemayoran. Striker Luis Carlos Junior dan Arthur Irawan menjadi pemain yang bakal mengisi skuat musim ini.
Di bawah asuhan pelatih anyar Stefano Cugurra Teco, Persija memang masih mengandalkan beberapa pemain muda. Sebut saja Ambrizal Umanailo, Rezaldi Hehanusa, atau Sutanto Tan yang masuk dalam skema Teco.
Pemain senior yang punya pengaruh kuat di Persija seperti Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan juga masih bertahan. Hadirnya dua pemain paling senior di kubu Persija tentu bakal menjadi mentor yang pas bagi pasukan muda Persija.
Kekuatan Persija bakal bertambah dengan adanya pemain asing yang memperkuat Si Merah-Putih. Luis Carlos Junior yang datang dari Madura United bisa menjadi juru gedor yang wajib diperhatikan oleh tim-tim lainnya.
Dengan komposisi tersebut, Persija musim ini kemungkinan besar bakal mempunyai prestasi yang cukup baik dibanding musim lalu.
Pemain masuk: Luis Carlos Junior (Madura United), Jefri Kurniawan & Sandi Darma Sute (Pusamania Borneo FC), Arthur Irawan (Breven, Belgia), Rudi Widodo & Muhammad Hargianto (Bhayangkara FC).
Pemain keluar: Ade Jantra (PS TNI), Rachmat Affandi & Siswanto (Persebaya Surabaya), Aldi Al Achya (Persita), Greg Nwokolo & Andik Rendika Rama (Madura United).
Pelatih: Stefano Cugurra Teco
Stefano Cugurra bakal punya tugas bera di Persija, ia diharapkan bisa mengembalikan kejayaan di kompetisi tertinggi Indonesia. Pelatih asal Brasil ini memiliki pengalaman yang cukup banyak di Liga Thailand selama tujuh tahun.
Tentu dengan pengalaman tersebut, membuat Teco diharapkan bisa berbuat banyak untuk Persija di musim ini. Terlebih, Teco juga sudah akrab melatih pemain-pemain muda dalam satu klub.
Karier Teco sebelumnya memang tak mengesankan. Melatih salah satu klub kuat Thailand, yakni Royal Thai Navy, pelatih yang kini berusia 42 tahun itu hanya bisa mengantarkan klub di peringkat ke-14 dalam klasemen Liga Thailand musim ini.
Tapi pengalamnnya di Indonesia bisa ia jadikan senjata ampuh bagi Persija. Pada 2004, Teco pernah bekerja sama dengan Jacksen F. Tiago di Persebaya. Teco yang berperan sebagai asisten pelatih dan pelatih fisik akhirnya mampu meraih gelar juara Liga Indonesia 2014. Pelatih Bajul Ijo saat itu adalah Gildo Rodriguez yang notabene adalah ayah kandungnya.
Kecakapan Teco berbahasa Indonesia juga diyakini memperlancar komunikasi pelatih dan pemain yang tak dipunyai Paulo Camargo. Senjata itulah yang bisa digunakan Teco jika ingin menolong Persija ke peringkat atas.
Key Player: Andritany Ardhiyasa
Andritany merupakan pemain andalan Persija sepanjang kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Tanpa Andritany, Persija mungkin bisa kebobolan lebih dari 42 kali – jumlah kebobolan paling sedikit di antara tim-tim papan bawah lainnya di ISC A 2016.
Penyelamatan gemilang kerap dilakukan oleh Andritany. Penyelamatannya merupakan salah satu yang terbanyak di ISC A menunjukkan bahwa kegagalannya untuk mencatatkan laga tanpa kebobolan bukan sepenuhnya kesalahannya.
Persija memang cukup berbenah menjelang Liga 1 mendatang, apalagi dengan hadirnya investor baru yang membuat keuangan klub ibu kota ini sedikit lebih sehat. Tapi Persija masih tetap mengandalkan Andritany di sepanjang tahun 2017 ini, bahkan bisa saja Andritany kembali membuat penyelamatan penting di kompetisi musim ini.
Prediksi: 5 Besar
Dengan materi dan dukungan finansial yang lebih baik dari musim lalu, Persija bisa merangsek ke papan atas. Bahkan bisa saja Persija menjadi penantang gelar juara Liga 1 musim depan. Namun, melihat pergerakan klub-klub papan atas ISC, masuk 5 besar menjadi target yang cukup bagus bagi Si Jampang.