Terkait Kasus Doping Sakho, UEFA: Itu Tanggung Jawab WADA
Asosiasi Sepakbola Eropa atau UEFA menyalahkan World Anti-Doping Agency (WADA) atas kesalahan yang telah dilakukan kepada salah satu pesepakbola dari klub Crystal Palace. Adalah Mamadou Sakho, bek tengah The Eagles yang dipinjamkan dari klub Liverpool yang harus menerima perlakuan 'salah' terkait kasus doping.
Pada tahun 2016 lalu, pesepakbola berusia 27 tahun itu terlibat kasus penggunaan doping ketika dirinya tidak lulus dalam tes doping. Hal itu dikarenakan dirinya dikatakan positif menggunakan doping karena mengandung ekstrak tanaman higenamine.
Dilansir dari The Sun, UEFA pun mengkritik WADA yang telah salah menganggap zat tersebut sebagai zat terlarang yang tidak boleh dikonsumsi oleh atlet. Padahal, zat tersebut tidak termasuk dalam list zat terlarang milik WADA. Selain itu, UEFA pun juga menyayangkan laboratorium badan pemerintah yang tidak secara rutin menguji zat higenamine.
"Jelas tidak mungkin bagi siapapun dapat mengetahui apakah zat higenamine merupakan zat terlarang atau tidak hanya dengan melihat daftar milik WADA saja," ungkap UEFA.
"Fakta bahwa pihak laboratorium yang telah melakukan tes pada zat tersebut dan harus menyesuaikan dengan daftar milik WADA sebelum memberikan kepastian, sama saja dengan fakta bahwa laboratorium Lausanne tidak melakukan tes terhadap zat tersebut," jelas UEFA, dikutip dari Sportsmole.
"Oleh karena itu, tanggung jawab sepenuhnya berada di pihak WADA untuk bisa mengomunikasikan dengan baik mengenai zat apa saja yang terdapat di dalam daftar milik mereka," jelasnya.
Awal mula Sakho tidak lulus tes doping ketika dirinya meminum obat sebelum laga Liga Primer Inggris pada 21 April 2016 lalu kontra Everton. Sakho pun mengakui bahwa ia meminum obat. Namun, ia tidak meminum obat untuk menambah tenaga, melainkan obat pembakar lemak.
Akibat kesalahan pengujian pada zat yang terkandung di dalam diri Sakho, pemain asal Prancis ini harus menerima sanksi larangan bermain selama 30 hari lamanya di semua pertandingan internasional. Padahal, kala itu The Reds harus menjalani laga final Liga Europa 2015/2016 kontra Sevilla.
Akibat dari absennya Sakho ini berimbas pada kekalahan Liverpool di partai puncak Liga Europa. Kala itu, The Reds mengalami kekalahan 1-3 dari wakil Spanyol, Sevilla. Walau begitu, pada akhirnya ia dinyatakan tidak bersalah dan tetap bisa membela Timnas Prancis.