Penggusuran Stadion Lebak Bulus Dijadikan Sebuah Buku 'Sanggraha'
Dalam sepuluh tahun terakhir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menggusur dua stadion bersejarah. Pertama, Stadion Menteng pada 2006. Kedua, Stadion Lebak Bulus, dua tahun yang lalu.
Kisah penggusuran Stadion Lebak Bulus dijadikan sebuah buku oleh pewarta foto yang juga suporter Persija Jakarta, Nugroho Sejati. Berbeda dibanding buku-buku lainnya, Nugroho menuangkan cerita pilu robohnya stadion bersejarah tersebut dengan beberapa karya foto.
Lantas, apa yang membuat Nugroho tertarik untuk mengambil peristiwa digusurnya Stadion Lebak Bulus dan kemudian dijadikan ke dalam sebuah buku? Ia berkisah, buku ini turut tersisipi makna kritik terhadap Pemerintah DKI.
"Stadion Lebak Bulus menyimpan begitu banyak buat saya sebagai pendukung Persija," ujar Nugroho ditemui di sela-sela peluncuran bukunya di Pasar Santa, Jakarta, Sabtu (29/04/17).
"Disana lah saya pertama kali menonton sepak bola secara langsung pada tahun 2004," tambahnya.
Buku 'Sanggraha' telah resmi diluncurkan hari ini di Gueari Galeri Pasar Santa, Jakarta Selatan. Nugroho melepas buku ini dengan harga Rp190 ribu.