Menerka Janji Anies-Sandiaga soal Stadion Baru Persija
Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) DKI Jakarta telah berakhir. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa dipastikan bakal memenangkan Pilkada di Ibu Kota.
Maklum saja, Anies-Sandiaga unggul atas pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam perhitungan cepat dari berbagai lembaga survei. Pasangan Anies-Sandiaga juga unggul dalam Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada beberapa hari yang lalu.
Dengan begitu, hanya tinggal menunggu waktu pengumuman resmi KPU DKI Jakarta menyatakan Anies-Sandiaga menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur di Ibu Kota untuk periode 2017-2022.
Meski begitu, hiruk pikuk Pilkada DKI Jakarta masih kental terasa di masyarakat. Bak perang yang tak kunjung selesai, masyarakat saling adu argumen soal penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta.
Namun itu hanya bumbu pemanis Pilkada DKI Jakarta. Jangan terlalu fanatik atau apapun, karena semua ini hanyalah pesta politik.
Akan tetapi, tidak salahnya masyarakat DKI Jakarta untuk menagih janji Anies-Sandiaga, meskipun belum tentu memilih sang pasangan calon yang bakal menduduki kursi nomor satu dan dua Jakarta tersebut.
Dari sekian banyak janji, ada satu komitmen yang menarik perhatian pencinta sepakbola nasional terutama Jakarta. Semasa kampanye, Anies-Sandiaga berjanji bakal membangun stadion baru untuk Persija Jakarta.
Tak tanggung-tanggung, Anies-Sandiaga ingin membangun stadion baru untuk tim Macan Kemayoran yang hampir mirip Old Trafford (kandang Manchester United) atau Allianz Arena (kandang Bayern Munchen). Sandiaga Uno ingin stadion baru Persija memiliki rumput sekelas Old Trafford dan tribun mirip dengan Allianz Arena.
“Terpilih tidak terpilih, saya akan tetap membangun stadion untuk Jakarta dan untuk klub kesayangan kita bersama,” kata Sandiaga Uno.
"Stadionnya nanti bertaraf internasional ya. Rumputnya seperti di Manchester United (Old Trafford). Tempat duduknya bakal seperti di Jerman, Bayern Munchen," lanjutnya.
Anies-Sandiaga sudah memiliki cara pembangunan dan lokasi stadion baru untuk Persija yang bisa memakan biaya sebesar Rp2 triliun.
"Opsi pertama di Taman BMW dan ini kita punya waktu untuk menyelesaikan permasalahan hukumnya," kata Sandiaga.
"Stadion internasional yang sekarang bisa dibilang world class. Namun, itu bisa menjadi bukan hanya rumah bagi Persija tapi juga bisa jadi destinasi event internasional olahraga lainnya," tambahnya.
"Ya, soal stadion baru akan dikerjakan dengan pola kemitraan. Artinya, akan ada kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta," lanjut Anies.
Keterangan Anies-Sandiaga membuat INDOSPORT menerka seluruh aspek dari dana hingga lokasi pembuatan stadion baru Persija Jakarta. Berikut ulasannya:
1. Sekelas Old Trafford dan Allianz Arena dengan Dana Rp2 Triliun?
Old Trafford merupakan stadion milik klub papan atas Liga Primer Inggris, Manchester United. Old Trafford didirikan pada tahun 1909.
Dikutip dari data resmi laman Manchester United, pembangunan Old Trafford menghabiskan biaya sebesar 60 ribu poundsterling atau setara dengan Rp1 miliar. Harga tersebut sudah termasuk pembelian tanah yang mencapai 205 ribu meter persegi. Sungguh harga yang fantastis ketika itu.
Old Trafford pada awalnya dibangun dengan rancangan kapasitas mencapai 100 ribu penonton. Tribun tertutup hanya di sebelah selatan, sisanya merupakan tribun terbuka.
Namun, hal tersebut tidak terealisasi lantaran dana yang dibutuhkan tidak cukup. Harus ada dana tambahan sebesar 30 ribu poundsterling, sehingga total mencapai 90 ribu poundsterling atau setara dengan Rp1,5 miliar. Alhasil, Old Trafford hanya berkapasitas sebesar 80 ribu penonton.
Selanjutnya, pihak klub Manchester United harus mengeluarkan dana sebesar 40 ribu poundsterling atau setara dengan Rp673 juta untuk pemasangan lampu.
Tak kurang dari dulu hingga sekarang, Manchester United harus mengeluarkan dana sebesar Rp51 miliar per tahun untuk merawat Old Trafford, dari segi infrastruktur penunjang hingga rumput stadion kelas wahid. MU pernah mengeluarkan dana sebesar Rp8,5 miliar untuk mengganti rumput yang belum terealisasi selama enam tahun.
Beralih ke Allianz Arena, stadion milik klub Bayern Munchen ini dibangun pada tahun 2002 dengan menghabiskan dana sebesar Rp4,9 triliun. Allianz Arena memiliki kapasitas sebesar 75 ribu penonton.
Itulah keterangan dana yang harus dikeluarkan MU dan Bayern Munchen untuk membangun stadion kelas dunia. Lalu bagaimana dana soal stadion baru Persija yang dijanjikan Anies-Sandiaga dengan aspek rumput mirip Old Trafford, dan tribun seperti Allianz Arena?
Anies-Sandiaga bakal membangun stadion baru untuk Persija. Dana yang sudah diperkirakan Anies-Sandiaga mencapai Rp2 triliun dengan luas tanah 500 ribu meter persegi.
Dana tersebut tidak semua berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Anies-Sandiaga berencana akan menggandeng pihak swasta untuk mewujudkan stadion baru Macan Kemayoran.
Jika diterka, dana Rp2 triliun sangat sulit didapatkan jika semuanya berasal dari APBD. Alokasi APBD 2017 DKI Jakarta untuk bidang olahraga hanya sebesar Rp313,7 miliar, dikutip dari Laporan Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta.
Apalagi, sisa APBD yang kini dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mencapai Rp5,70 triliun. Lalu APBD 2017 DKI Jakarta dialokasikan lebih untuk pendidikan, infrastruktur, dan mengatasi kemacetan atau transportasi dengan total mencapai Rp70,09 triliun, dikutip dari Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Anggaran Pendidikan sebesar Rp17,49 triliun atau 27,51 persen dari total Belanja APBD. Anggaran Penanggulangan Kemacetan Lalu Lintas sebesar Rp12,73 triliun atau 18,15 persen.
Anggaran Kesehatan sebesar Rp8,27 triliun atau 13,00 persen. Anggaran Rusun dan Fasilitas Pendukung sebesar Rp4,66 triliun atau 7,33 persen.
Anggaran Penanggulangan Banjir sebesar Rp3,12 triliun atau sebesar 4,91 persen dari total Belanja. Anggaran Penanganan Kebersihan dan Sampah sebesar Rp2,98 triliun atau 4,69 persen.
Apalagi, Persija tidak mau terlibat dalam penyumbangan dana. Tim Macan Kemayoran lebih mementingkan dana keluar untuk pemantapan tim ketimbang membantu membangun stadion.
"Saya belum dengar terkait dana tersebut. Tapi Persija dana dari mana? Gaji pemain saja sudah lumayan cari dana, masa mau bangun lapangan," kata Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade.
"Bila dipinta bangun stadion, lebih baik Persija kost (main) di Bekasi dan Tangerang, kalau Guberur tak mampu bangun stadion," tambahnya.
Ditambah lagi, dana perawatan stadion per tahunnya. Bisa dibayangkan berapa uang yang harus digelontorkan.
Namun, Anies-Sandiaga ingin menggandeng pihak swasta untuk membangun stadion baru untuk Persija . Hal ini sangat pasti terjadi mengingat dana pembangunan dan perawatan stadion baru Macan Kemayoran tidak bisa diwakili sepenuhnya oleh APBD atau pihak klub Persija.
Di sinilah tugas Anies-Sandiaga harus menjaga proyek stadion baru Persija tidak menjadi lahan ajang korupsi para segelintir orang yang ingin memperkaya diri, jika memang ingin menggandeng pihak swasta. Jangan sampai nasib Hambalang bakal terjadi kembali.
2. Lokasi Pembangunan Stadion Baru Persija Jakarta
Anies-Sandiaga ingin lokasi stadion baru Persija seperti rancangan sebelumnya yang telah dicetuskan oleh Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama, yakni Stadion Bersih Manusiawi Wibawa (BMW). Stadion BMW yang direncanakan berlokasi di Taman BMW yang terletak di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Lokasi itu berada tepatnya di Jalan Danau Sunter Barat No 62, RT 06/RW 06, Sunter Agung, Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, kode pos 14350.
Namun sebelum dibangun, Anies-Sandiaga harus menyelesaikan sengketa tanah yang masih berjalan. Seperti diketahui, lahan Taman BMW adalah lahan yang sebenarnya direncanakan akan digunakan untuk pembangunan stadion oleh Pemerintah Provinsi DKI. Lahan tersebut merupakan kewajiban pengembang yang diberikan PT Agung Podomoro.
Akan tetapi, lahan diketahui masih sedang dalam status sengketa antara PT Agung Podomoro dan PT Buana Permata Hijau. Masalah tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
Selanjutnya, sangat riskan untuk membangun sebuah stadion di kawasan utara Jakarta. Sebab, kawasan utara Jakarta menjadi wilayah yang sering mengalami penurunan tanah setiap tahunnya. Penurunan tanah di Jakarta Utara mencapai 7,5-12 cm. Jika berlangsung selama sepuluh tahun, tanah di DKI Jakarta bisa mengalami penurunan lebih dari 1-15 meter, dan diperkirakan seluruh Jakarta Utara akan berada di bawah permukaan laut pada tahun 2030-an.
Meski begitu, Sandiaga Uno pernah mengucapkan bahwa satu lokasi cadangan untuk pembangunan stadion baru Persija, yakni kawasan Jakarta Selatan.
Sayang, Jakarta Selatan sangat sulit untuk membangun stadion, mengingat padatnya pembangunan di sana. Bisa saja pembangunan stadion baru untuk Persija bakal terealisasi di Jakarta Selatan, namun harus ada pembebasan lahan atau penggusuran. Suatu tindakan yang tidak akan dilakukan Anies-Sandiaga sesuai dengan ucapannya ketika masa kampanye.
3. Perwujudan Stadion Baru Persija
Janji Anies-Sandiaga soal pembangunan stadion baru Persija bisa saja terwujud. Akan tetapi, kelayakan stadion jangan terlalu muluk seperti Old Trafford atau Allianz Arena.
Artinya, aspek pembangunan stadion sesuai standarisasi AFC saja terlebih dahulu. Di mana, lokasi stadion menurut lebih dikhususkan pada bandara dan berada di kota dengan radius 200 kilometer atau waktu perjalanan tidak lebih dari 150 menit. Misalnya seperti jarak Stadion GBK ke Bandara Soekarno Hatta sekitar 28 km yang ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau bus melewati jalan raya.
Lalu baru mengikuti standarisasi FIFA dengan perkembangan waktu. Di mana, lokasi stadion sepakbola harus mudah dijangkau oleh banyak orang, dan juga menyediakan ruang yang luas dan aman bagi pengunjung yang datang menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki.
Jalur kedatangan juga harus tersebar dan terdiri dari banyak pilihan tempat. Di sekitaran stadion ada baiknya terdapat lahan kosong untuk pertimbangan ke depannya. Misalnya perluasan jalan atau tempat parkir.
Stadion yang dibangun di kawasan sepi seperti pedesaan dan jauh dari kota disyaratkan untuk mempunyai lahan yang luas dan jalan yang memadai. Idealnya, stadion yang baik adalah stadion yang terletak di tengah kota dengan akses transportasi umum yang beragam, seperti bus, kereta api, angkot, ojek, jalur sepeda, dll.
Anies-Sandiaga harus menyesuaikan dana yang ada dengan lokasi yang sudah tidak lagi lowong di wilayah Jakarta. Jangan sampai ucapan janji hanya sekedar dongeng fiksi.
Tentu seluruh masyarakat DKI Jakarta dan terutama pencinta sepakbola Ibu Kota ingin Anies-Sandiaga mewujudkan janji pembangunan stadion baru untuk Persija. Sepakbola memang hiburan rakyat dan juga bisa menjadi pemersatu bangsa, terutama masyarakat Jakarta yang sudah mulai lupa akan kerbersamaan akibat Pilkada DKI Jakarta yang layaknya sebuah perang. Tapi ingat, sepakbola bukan alat politik yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan.