Mengenal Sosok Ernesto Valverde, Calon Pelatih Barcelona
Luis Enrique pada awal bulan Maret 2017 kemarin telah memutuskan untuk tidak lagi melatih Barcelona di musim 2017/18 mendatang.
Keputusan yang mengejutkan pihak Barcelona itu membuat mereka harus menyiapkan sejumlah nama untuk menjadi penggantinya.
Nama-nama tenar pun bermunculan, seperti Mauricio Pochettino, Jorge Sampaoli, Ronald Koeman, hingga asisten Enrique sendiri, yakni Carlos Unzue yang sering disebutkan sebagai calon kuat menjadi pelatih Lionel Messi dkk.
Uniknya, belum lama ini Unzue telah dinyatakan resmi menjadi pelatih Celta Vigo, sehingga Barcelona pun mencari kandidat yang lain.
Dari sekian banyaknya nama yang beredar, muncullah nama Ernesto Valverde. Mantan pelatih Athletic Bilbao ini sebenarnya juga sempat masuk radar Barcelona, namun tim manajemen sepertinya lebih tertarik untuk mendatangkan nama-nama yang telah disebutkan.
Sayangnya, berbagai penolakan pun telah terjadi, di mana Pochettino yang ingin tetap melatih klubnya, Tottenham Hotspur, lalu Jorge Sampaoli yang telah meninggalkan Sevilla dan siap untuk menjadi pelatih Timnas Argentina.
Sama halnya dengan Ronald Koeman yang memilih untuk bertahan di klub besutannya, Everton. Nama Ernesto Valverde bahkan akan segera diperkenalkan Blaugrana dalam waktu dekat ini.
Lalu siapakah Ernesto Valverde itu? Mengapa dirinya dipercaya oleh Barcelona untuk menjadi suksesor Luis Enrique?
Berikut ini INDOSPORT mengulas profil dari pelatih asal Spanyol tersebut.
1. Tidak Asing dengan La Liga
Salah satu alasan kuat Blaugrana mendatangkan Ernesto Valverde adalah karena pelatih berusia 53 tahun ini tidaklah asing dengan atmosfer sepakbola di La Liga Spanyol.
Ernesto Valverde memang menghabiskan kariernya, baik sebagai pemain ataupun pelatih kebanyakan di Negeri Matador tersebut.
Saat masih aktif sebagai pemain, pelatih asal Kota Viandar de la Vera ini hanya memperkuat klub di Spanyol saja, beberapa di antaranya adalah Alur (kini bernama Alaves) dari tahun 1983-1985, Sestao SC 1985/86, Espanyol dari tahun 1986-1988, Barcelona 1988-1990, Athletic Bilbao 1990-1996, dan Mallorca 1996/97.
Ia juga pernah perkuat Timnas Spanyol U21 pada tahun 1986, Spanyol U23 pada tahun 1987, dan Timnas Spanyol senior 1990.
Saat menjadi pemain, Valverde pernah menjadi sosok yang cukup disegani lawan. Berposisi sebagai striker, ia sering kali menjadi momok yang harus dihentikan. Catatan gol terbaiknya adalah saat melawan Bilbao dengan rincian 44 gol dalam 170 pertandingan.
Usai gantung sepatu saat memasuki tahun 2000, Valverde dipercaya menjadi asisten pelatih di Bilbao pada musim 2001/02. Dianggap memiliki potensi sebagai pelatih, ia pun ditempatkan sebagai pelatih tim B Bilbao selama satu musim, yakni di musim 2002/03.
Menariknya, di musim berikutnya ia dipercaya menjadi pelatih tim utama Bilbao selama dua tahun, yaitu di tahun 2003 hingga 2005. Setelah itu, Valverde mulai mendapat kepercayaan menjadi pelatih di klub-klub Eropa yang mayoritas berasal dari Spanyol.
Selain Bilbao, ia pernah menjadi pelatih Espanyol (2006-20008), lalu klub asal Yunani, Olympiakos (2008/09 dan 2010-2012), Villarreal (2009/10), Valencia (2012/13), dan kembali ke Bilbao dari tahun 2013 hingga akhir musim ini.
Berbekal pengalaman di La Liga Spanyol inilah yang membuat Barcelona percaya jika dirinya dapat menjadi pelatih mereka yang ideal di musim depan.
2. Valverde Pernah Sulitkan Barcelona
Selama menangani Athletic Bilbao dari musim 2013/14 hingga 2016/17 ini, Ernesto Valverde terbilang cukup baik dalam menangani klub yang bermarkas di Stadion San Mames tersebut.
Meski tak pernah membawa sampai juara di La Liga, namun setidaknya ia membawa Valverde berada di posisi 7 besar dalam tiga tahun terakhir.
Rinciannya adalah peringkat keempat di akhir klasemen pada musim 2013/14, lalu di musim 2014/15 berada di urutan ketujuh, musim 2015/16 di urutan kelima, dan di musim 2016/17 ini kembali ketujuh.
Selain itu, ia juga sosok yang membuat striker Aritz Aduriz dikenal di dunia sepakbola, khususnya pencinta sepakbola Spanyol. Bahkan, Aduriz dibuatnya sebagai salah satu striker yang patut diwaspadai, selain nama-nama beken dari Real Madrid dan Barcelona.
Di sisi lain, Valverde juga pernah mengalahkan Barcelona, di saat mereka sedang membutuhkan poin penting. Barca pernah kalah dari Bilbao dengan skor 1-0 pada musim 2013/14 lalu dan Piala Super Spanyol dengan agregat 5-1 di musim 2014/15.
Selain itu, Barca juga pernah dibekuk Bilbao pada pertadingan Copa del Rey musim ini pada leg pertama dengan skor 1-2.
Dengan demikian, artinya Valverde pastinya pernah sukses menciptakan taktik yang membuat Barcelona tak berdaya.
Sukses mengalahkan salah satu klub unggulan di La Liga Spanyol tentunya hal yang jarang dilakukan oleh kebanyakan pelatih. Hal inilah yang membuat Blaugrana kepincut dengan gaya kepelatihan Valverde.
3. Ernesto Valverde Pernah Jadi Bagian dari Barcelona
Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, selain tidak asing dengan atmosfer La Liga Spanyol, Ernesto Valverde juga pernah menjadi bagian dari Barcelona.
Saat masih aktif sebagai pemain, Valverde pernah menjadi penggawa Blaugrana dari tahun 1988 hingga tahun 1990 silam.
Meski ‘hanya’ membela selama dua tahun, Valverde juga berperan besar dalam memberikan gelar untuk Blaugrana.
Di musim perdananya, ia berandil dalam gelar Winners Cup (sekarang bernama Piala Super Eropa) di musim 1988/89, lalu di musim keduanya ia menyumbangkan gelar Copa del Rey.
Pernah menjadi bagian dari Barcelona ini bisa menjadi salah satu motivasi tersendiri bagi Valverde. Motivasi tersebut boleh jadi adalah jika terbilang sukses saat masih menjadi pemain, maka kesuksesan berikutnya adalah ia raih sebagai pelatih.