Puluhan Tahun Berseteru, Suporter Persiba dan Borneo FC Sepakat Damai
Suporter Persiba Balikpapan dan Borneo FC bertemu dan sepakat untuk mengakhiri permusuhan yang terjadi selama puluhan tahun. Kesepakatan itu bahkan ditandatangani bersama, di stadion Parikesit Balikpapan, Rabu (31/05/17) sore.
Tiga supporter yang menandatangani ikrar damai yakni Pusamania Borneo, Persiba Fans Club (PFC) dan Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik). Mereka sama-sama berjanji akan menjaga kondusifitas Kalimantan Timur, tdak ada lagi bentrok antar supporter.
"Jadi tujuannya kami ingin menunjukkan ke suporter di Indonesia bahwa kami bukan suporter anarkis, kami bersaudara dan kami ingin tunjukkan itu ke masyarakat," ujar Ketua PFC M Ali Amin.
"Jadi antara Pusamania, PFC dan Balistik tidak ada masalah, jadi hilangkan praduga yang dulu-dulu itu dan Insya Alla ini berkesinambungan tidak hanya saat ini saja saat Persiba akan menjamu Borneo, ini akan selamanya."
Senada, Ketua Balistik, Endriko Jatmiko mengungkapkan, sebenarnya antusias dari Balistik sangat besar agar tidak ada permusahan antara suporter di Kalimantan Timur. Khususnya antara suporter Persiba dan Borneo FC yang selama ini tidak akur.
"Antusias teman-teman besar. Jadi harapan kami dari Balistik ingin menjalin lagi tali silaturahmi yang sudah lama putus. Mudah-mudahan, di Ramadan kali ini bisa terjalin lagi," ujarnya.
Ketua Organisasi dan Keanggotaan Pusamania Borneo Ali Imron juga meminta agar melupakan permusuhan dan merajut kembali persuadaraan antara supporter Kalimantan Timur yang sempat terputus.
"Menjalin tali silaturahmi yang kemarin sempat terputus, kita datang kesini (Balikpapan) bagaimana Pusamania, PFC dan Balistik itu kembali menjadi saudara se-Kaltim saling mendukung, kami lupakan semuanya," ujar Ali Imron.
"Kan kita sepakbola Indonesia Timur sudah berkiblat di Kalimantan Timur. Kalau supporter di Kalimantan Timur bisa kembali menjadi persaudaraan yang apik, Insya Allah sepakbola Kalimantan Timur, menjadi kekuatan yang bagus di Indonesia Timur."
Pusamania pun akan berlapang dada jika nantinya kepolisian tidak mengizinkan mereka ke stadion. Karena kedatangan mereka murni untuk menghapus permusuhan yang terjadi dan kembali menjadi saudara sesama suporter Kalimantan Timur.
"Jadi misi utama kami menjalin tali silaturahmi, tidak ada yang lain. Kita tidak ingin terjadi perpecahan diantara suporter di Kalimantan Timur. Kalau pun tidak diberi izin (Kepolisian) kami juga terima dengan lapang dada," ujarnya.