Saksi Sejarah Beberkan Awal Mula Permusuhan Suporter Persiba dan Borneo FC
Seperti sepakbola di belahan dunia lain, Indonesia yang kental dengan si kulit bundar juga memiliki pertandingan derby yang tak kalah gereget. Rivalitas antar tim yang berseteru tak jarang berlangsung dari dan untuk waktu yang lama, salah satunya adalah derby Kaltim antara Persiba Balikpapan dengan Borneo FC (sebelumnya Persisam maupun Putra Samarinda).
Mungkin banyak yang belum tahu, awal cerita pertikaian maupun permusuhan antara dua tim asal Kalimantan Timur, Persiba dan Borneo FC. Seakan tak ingin kalah dengan derby di pulau Jawa, rivalitas antara kedua tim ternyata sudah terjadi puluhan tahun.
Baca juga: |
---|
Saksi sejarah yang juga Ketua panitia pertandingan (panpel) Persiba di Gojek Traveloka Liga 1 2017, Warsito mengatakan, permusuhan dua tim itu sudah terjadi sejak era 1970-an. Ia menceritakan bahwa rivalitas keduanya bermula justru antara pemain.
“Kalau kita flashback pertikaian ini sejak era tahun 1970-an, kita sudah seperti ini. Jadi tahun itu sudah rame di sini tapi baru antar pemain ketika bertanding,” cerita Warsito.
“Ketika itu memang belum melebar ke penonton, masih antar pemain. Karena dulu belum ada penonton. Kemudian baru melebar ke suporter, karena fanatisme,” jelasnya lagi.
Menurutnya, seiring berjalannya waktu, kemudian pertikaian dan permusuhan tersebut semakin memanas, bukan hanya dalam stadion tapi juga di luar stadion. Ketika itu, tak ada itikad baik dari kedua kubu untuk melakukan ikrar damai.
“Ini baru pertama rekonsiliasi, sebelum-sebelumnya belum ada. Jadi dulu belum pernah dilakukan, tapi sebenarnya di elitnya (pengurus) gak ada masalah,” bebernya.
Karenanya Warsito berharap, ikrar damai yang dilakukan kedua suporter dengan menandatangani kesepakatan bersama antara Pusamania Borneo, Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik) dan Persiba Fans Club (PFC) terus berjalan.
“Makanya kita bersykur kedua suporter sudah sepakat menghakhiri segalanya, melupakan yang terjadi sebelum-sebelumnya. Sama-sama ikrar damai, mudah-mudahan terus berlanjut,” harap Warsito.
Sabtu kemarin, sebelum laga antara Persiba dan Borneo FC sempat dilakukan seremonial pertukaran syal yang dilakukan antara kedua supporter. Mereka mau menuntukkan kedua supporter sudah berdamai dan taka da lagi keributan.
“Ya kami ingin tunjukkan kepada masyarkat bahwa kami supporter di Kaltim bisa berdamai, sama-sama saling mendukung. Tidak ada lagi permusuhan, kita sama-sama Kaltim,” ujar Ketua PFC, Ali Amin.