4 Kejadian 'Tidak Etis' dalam Dunia Sepak Bola Modern
INDOSPORT.COM - Sejatinya, pertandingan sepak bola merupakan sebuah hiburan dalam bentuk olahraga yang sangat digandrungi di bumi ini. Tidak sedikit manusia menyukai olahraga tersebut, dengan menjadi suporter sebuah klub yang mereka dukung.
Melalui sebuah dukungan, para pencinta sepak bola pun dengan giat mengikuti perkembangan tim yang mereka cintai itu.
Tak ayal, beberapa nama pesepakbola beken pun mencuat karena selain bagusnya mereka bermain di atas lapangan, juga karena dijadikannya idola oleh para pendukung dengan berbagai cara, seperti pembelian jersey, mengikuti perkembangan sang pemain, dan masih banyak lagi.
Namun, hiburan mendunia ini nyatanya kerap kali menimbulkan kejadian-kejadian yang dianggap ‘tidak etis’ oleh para kalangan. Bukannya menjadi pemersatu antar umat manusia karena bersifat hiburan, justru sepak bola kerap kali menghadirkan momen-momen yang tidak layak untuk dicontoh oleh para penikmat olahraga si kulit bundar ini.
Kini, INDOSPORT mencoba merangkum beberapa kejadian ‘tidak etis’ yang pernah terjadi dalam pertandingan sepakbola. Di sini, INDOSPORT merangkum 4 momen ‘tidak etis’ tersebut dalam era sepakbola modern, yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini.
1. Sikap Intoleran Pemain Arab Saudi vs Australia
Tentu kita ingat akan hal mengejutkan yang terjadi belum lama ini di kancah sepakbola internasional, ketika para pemain Arab Saudi menolak untuk mengheningkan cipta kala bertandang ke Australia pada Kamis (08/06/17) lalu.
Dilansir oleh Daily Mail, pihak FFA selaku Federasi Sepakbola Australia memohon kepada AFC dan Timnas Arab Saudi untuk ikut mengheningkan cipta sebelum laga dimulai, untuk mengenang kematian dua warga Australia yang menjadi korban teror di London Bridge, Inggris.
Namun nyatanya, di atas lapangan mereka menolak untuk melakukan hal tersebut dengan berjalan mondar-mandir di atas lapangan, ketika para pemain Australia sedang mengheningkan cipta.
Akibatnya, kejadian itu pun menjadi sorotan dunia dan menganggap bahwa Timnas Arab Saudi melakukan tindakan intoleran. Hal ini pun langsung ditanggapi oleh Federasi Sepakbola Arab Saudi (SAFF), yang menyatakan tidak ada maksud khusus dari para pemain timnas mereka untuk melecehkan momen mengheningkan cipta tersebut.
“Para pemain tidak bermaksud untuk tidak menghormati kenangan-kenangan akan para korban atau menimbulkan kekecewaan untuk para keluarga, teman, atau mereka yang terpengaruh oleh kekejian tersebut,” tulis pernyataan SAFF di halaman resmi mereka.
“Federasi Sepakbola Arab Saudi mengutuk semua tindak terorisme dan ekstremisme dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah dan rakyat Inggris.”
2. Aksi Tidak Terpuji Fans Chelsea di Semifinal Piala FA 2012
Kejadian tidak terpuji terjadi di laga semifinal Piala FA pada 15 April 2012 silam. Kala itu, Chelsea yang dinakhodai oleh Roberto Di Matteo bertemu dengan rival sekota mereka, Tottenham Hotspur di Wembley Stadium.
Sebelum pertandingan dimulai, kedua tim sengaja mengheningkan cipta di tengah lapangan guna menghormati ke-96 korban dari tragedi Hillsborough. Sekadar informasi, tragedi Hillsborough merupakan sebuah tragedi yang mengakibatkan tewasnya 96 orang dalam pertandingan Sheffield Wednesday kontra Liverpool pada 15 April 1989.
Saat kedua tim sedang mengheningkan cipta di atas lapangan, sebuah momen tak terpuji dilakukan oleh sekelompok fans Chelsea dengan berteriak-teriak dan mengolok-olok ke arah lapangan. Beberapa bahkan mengatakan “pembunuh” saat proses mengheningkan cipta berlangsung.
Akibatnya, ofisial Chelsea pun meminta maaf sesudah pertandingan atas apa yang telah dilakukan oleh para pendukungnya tersebut. Juru bicara The Blues pun mengaku apabila perbuatan tersebut bukanlah perbuatan para fans Chelsea sesungguhnya.
3. Aksi Tidak Biasa Fans Turki di Laga Persahabatan
Aksi ‘tidak biasa’ dilakukan oleh sekelompok fans sepakbola. Kali ini, suporter Timnas Turki menjadi aktor utama atas perbuatan yang dianggap ‘tidak etis’ di kancah internasional.
Pada sebuah pertandingan persahabatan yang mempertemukan antara Turki kontra Yunani di bulan November 2015 silam, sekelompok suporter Turki berteriak “Allahu Akbar”, ketika kedua tim sedang mengheningkan cipta.
Pengheningan cipta yang dilakukan oleh keduanya merupakan bagian dari rasa hormat dan belasungkawa mereka kepada 129 korban tragedi serangan teroris di Paris, Prancis, pada bulan November 2015 lalu.
Pasca pertandingan usai, manajer Turki, Fatih Terim pun mengecam tindakan yang dilakukan oleh para suporter Timnas Turki itu. Dirinya juga menyebut bahwa Turki tidak bertindak tegas kepada oknum-oknum yang merugikan negaranya di mata internasional.
Menurut laporan Sportskeeda¸ teriakan yang dilakukan oleh para suporter Turki ketika sedang mengheningkan cipta bukan bermaksud untuk menghina para korban serangan teroris di Paris, melainkan bentuk kritikan oleh oknum suporter Turki terhadap kemunafikan budaya Barat.
4. Aksi Lupa Para Pemain Chelsea di Semifinal Piala FA 2017
Chelsea kembali menjadi ‘aktor’ dari ketidaketisan yang terjadi dalam dunia sepakbola, dengan menjadikan ‘lupa’ sebagai aksi mereka kali ini.
Pasalnya, ketika berhadapan dengan Arsenal di semifinal Piala FA beberapa pekan yang lalu, mereka ‘lupa’ mengenakan ban hitam pada lengan mereka. Ban hitam pada laga tersebut dimaksudkan untuk menghormati korban dari ledakan bom yang terjadi di London.
Untungnya, ‘kecerobohan’ tersebut hanya berlaku dalam babak pertama saja. Wartawan BBC, Dan Walker, mengatakan bahwa terjadi ketidaksengajaan para penggawa Chelsea ketika lupa mengenakan ban hitam, yang mana akhirnya digunakan di babak kedua.
Dilansir oleh Telegraph, ‘kecerobohan’ yang dilakukan oleh para pemain Chelsea itu terjadi lantaran ban hitam tidak terlihat karena diletakkan di bawah jaket para pemain Chelsea. Panasnya suhu ruang ganti di Wembley membuat para skuat Antonio Conte enggan mengenakan jaket.