Seorang Pelatih di Spanyol Dipecat Usai Bawa Timnya Menang Telak 25-0
Kemenangan dalam sebuah pertandingan sepakbola tak selalu jadi hal yang menggembirakan. Hal itulah yang dirasakan oleh seorang pelatih sepakbola di Spanyol yang harus mengalami nasib sial usai membawa timnya menang.
Ya, seorang pelatih klub junior di Spanyol harus pasrah menerima kenyataan bahwa dirinya dipecat usai membawa klubnya menang. Peristiwa tak mengenakkan itu terjadi pada pertandingan terakhir di kompetisi liga usia muda Spanyol, antara Serranos B U-11 melawan Benicalap C U-11.
Seperti dilansir dari Marca, pelatih yang mengalami nasib sial itu membesut tim Serranos B U-11. Pada laga itu, Serranos B U-11 yang merupakan tim yang berbasis di Valencia, sukses menang telak dengan skor yang tak masuk akal yakni 25-0 atas Benicalap C U-11, 3 Juni lalu.
Sayangnya, bukannya mendapatkan apresiasi dan senang dengan hasil itu, si pelatih yang tak disebutkan namanya itu langsung dipecat oleh klubnya. Keputusan itu diambil petinggi Seranos atas dasar respect dan hormat kepada klub lawan. Mereka bahkan meminta maaf kepada Benicalap.
“Kami percaya akan nilai-nilai yang harus dianut oleh pemain muda di Spanyol, bahwa pemain harus menghormati lawan. Itu adalah nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena itu, kami selaku pengurus tim Serranos memutuskan untuk memecat manajer kami karena kami menilai ia sudah melanggar nilai-nilai tersebut,” kata Pablo Alcaide, orang yang juga ikut mengurusi tim Serranos, seperti dilansir BBC.
Baca Juga: |
---|
“Kita sedang membicarakan anak-anak sekolah dasar dan kami memprioritaskan nilai-nilai di atas gol. Kami selalu berusaha untuk menyampaikan respek kepada rival-rival kami, yang seharusnya lebih kami hormati,” jelasnya.
“Skor seharusnya bisa jauh lebih dikontrol karena pada akhirnya seorang bocah 11 tahun akan pulang setelah kemasukan 25 gol dan itu sangat kejam," kata Alcaide.
Sementara itu, pelatih Serranos melalui pengacara pengacaranya, Daniel Revenga, menegaskan bahwa kliennya sama sekali tak bermaksud melanggar nilai-nilai yang ada. Bahkan, si pelatih tak pernah meminta para pemain untuk mencetak gol sebanyak mungkin.
“Klien saya (manajer Serranos) sudah memerintahkan kepada anak-anaknya untuk berhenti menekan pertahanan Benicalap. Namun, para pemain Benicalap terus menyerang dan menyisakan ruang kosong di pertahanan mereka yang tereksploitasi oleh para pemain Serranos,” jelas Daniel Revenga seperti dilansir Squawka.
Sebagai informasi, Benicalap C sendiri memang sudah dipastikan mengakhiri kompetisi sebagai penghuni dasar klasemen. Mereka meraih poin nol dan gagal meraih satu gol pun dari 30, serta harus kebobolan 247 gol.