'Penak Seduluran', Saat Suporter Saling Berangkulan
Bulan Ramadan tahun ini nampaknya menjadi momen indah bagi mereka yang memimpikan damainya dunia suporter sepakbola di Tanah Air. Di bulan yang penuh berkah ini, terekam kejadian-kejadian ketika pendukung sepakbola di berbagai sudut negeri saling berangkulan.
Tahun 2017 sepakbola Indonesia juga seakan bangkit setelah terpuruk di beberapa tahun sebelumnya, di mana FIFA menjatuhi hukuman serta sanksi akibat intervensi pemerintah. Bulan Maret tahun lalu, federasi sepakbola tertinggi dunia mencabut segala sanksi, dan segera setelahnya, PSSI beserta seluruh perangkat yang ikut berupaya menggerakan kembali roda olahraga paling digandrungi di Indonesia itu mulai memasang lagi potongan puzzle menjadi satu keutuhan.
Baca juga: |
---|
Satu loncatan tertinggi tentu saja digelarnya liga resmi lewat PT Liga Indonesia Baru bernama Gojek Traveloka Liga 1, dan (mungkin) puncaknya adalah bisa kembali melihat Tim Nasional Indonesia bertarung di pentas Internasional.
Di bulan suci Ramadan tahun ini, selain dari pada gegap gempita pertarungan antar klub terbaik di Indonesia serta Timnas di sejumlah laga internasional, ada kejadian menarik yang terjadi di tribun penonton. Entah karena bertepatan dengan Ramadan, terekam beberapa aksi 'seduluran' yang dilakukan oleh kelompok suporter di Indonesia.
Tagar #PenakSeduluran di dunia maya pun sempat menghiasi trending topic di beberapa daerah. Ketika dicari tahu apa makna tagar tersebut, akan muncul informasi dan gambar yang menunjukkan kemesraan antar suporter.
Penak seduluran sendiri berasal dari bahasa Jawa. Penak di sini memiliki arti enak, sedang seduluran bermakna bersaudara. Jika digabungkan, maka bisa digarisbawahi jika #PenakSeduluran adalah harapan agar hilangnya perseturuan antar suporter, karena lebih enak bersaudara.
Kali ini, INDOSPORT merangkum beberapa momen #PenakSeduluran yang terekam sepanjang bulan Ramadan.
1. Garuda Mempersatukan Bangsa
Momen #PenakSeduluran menjadi terkenal ketika Tim Nasional Indonesia menghadapi Puerto Rico di uji tanding FIFA Matchday hari Selasa, (13/06/17). Tribun di Stadion Maguwoharjo secara mendadak menjadi panggung kemesraan antara suporter PSS Sleman dan Persis Solo.
Ketika itu, di salah satu tribun, Batak Jore yang merupakan dirigen Brigata Curva Sud (BCS), kelompok suporter PSS Sleman, bersama dengan Ferdiyan Uyo, dirigen Pasoepati (kelompok suporter Persis Solo), memimpin penonton lain.
Pemandangan ini menuai riuh tepuk tangan suporter lain di Maguwoharjo. Sebab, sudah umum diketahui jika hubungan antara kedua kelompok suporter sangatlah buruk dalam beberapa tahun belakangan.
Ini menunjukkan betapa Merah Putih bisa menyatukan dua pihak yang telah lama berseteru. Bahkan bukan BCS dan Pasoepati saja, terlihat pula Slemania, Bonek, Jakmania, Aremania dan masih banyak lagi lainnya.
2. "Kemesraan Ini Janganlah Cepat Berlalu - Jepara Semarang, Kita Bersaudara"
Dari Sleman dan Solo, bergeser sedikit ke Semarang, ada aksi damai yang dilakukan oleh suporter PSIS Semarang dan Persijap. Panser Biru (Semarang) dan Banaspati (Jepara) juga sepakat untuk mengakhiri permusuhan mengakar yang telah berlangsung cukup lama.
Momen tersebut terlihat di laga uji coba hari Sabtu (03/06/17) silam saat Persijap Jepara melawat ke Stadion Jatidiri, markas PSIS Semarang. Afif Nauval dan Jati Pamungkas selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Panser Biru mengatakan jika aksi itu dilakukan untuk menutup lembar buruk antar kedua belah kelompok suporter yang berlangsung tahun 2005 silam, di mana korban jiwa berjatuhan sia-sia.
"Kami ingin menuju suporter yang dewasa, kami ingin semua suporter damai, sehingga tidak ada lagi kerusuhan antarsuporter. Kami juga ingin memperarat persaudaraan dengan semua suporter, apalagi ketika tim kesayangan away, pasti kami akan melintas di beberapa daerah yang memiliki suporter fanatik, otomatis untuk menjaga kondusifitas, aksi damai seperti ini perlu kiranya, " ujar Afif kepada Tribun Jateng.
Di sela-sela pertandingan, perwakilan Panser Biru dan Banaspati terlihat turun ke sisi lapangan dan mengitari Jatidiri sembari membentangkan sebuah banner bertuliskan, "Kemesraan Ini Janganlah Cepat Berlalu - Jepara Semarang, Kita Bersaudara".
Aksi serupa sebenarnya sudah sempat dilakukan oleh pihak yang sama jauh hari sebelum bulan puasa, tepatnya saat Indonesia Soccer Championship (ISC B) masih berlangsung. Berdasarkan pantauan INDOSPORT yang ikut menyaksikan momen indah tersebut, perwakilan Banaspati mengelilingi suporter Panser Biru yang disambut dengan tepuk tangan oleh penonton di tribun.
3. Akhir Perseteruan Suporter Persiba Balikpapan dan Pusamania Borneo FC
Suporter Persiba Balikpapan dan Borneo FC bertemu dan sepakat untuk mengakhiri permusuhan yang terjadi selama puluhan tahun. Kesepakatan itu bahkan ditandatangani bersama, di Stadion Parikesit Balikpapan, Rabu (31/05/17) sore.
Tiga suporter yang menandatangani ikrar damai yakni Pusamania Borneo, Persiba Fans Club (PFC) dan Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik). Mereka sama-sama berjanji akan menjaga kondusivitas Kalimantan Timur, tdak ada lagi bentrok antar suporter.
"Jadi tujuannya kami ingin menunjukkan ke suporter di Indonesia bahwa kami bukan suporter anarkis, kami bersaudara dan kami ingin tunjukkan itu ke masyarakat," ujar Ketua PFC M Ali Amin.
"Jadi antara Pusamania, PFC dan Balistik tidak ada masalah, jadi hilangkan praduga yang dulu-dulu itu dan Insya Allah ini berkesinambungan tidak hanya saat ini saja saat Persiba akan menjamu Borneo, ini akan selamanya."
Senada, Ketua Balistik, Endriko Jatmiko mengungkapkan, sebenarnya antusias dari Balistik sangat besar agar tidak ada permusahan antara suporter di Kalimantan Timur. Khususnya antara suporter Persiba dan Borneo FC yang selama ini tidak akur.
"Antusias teman-teman besar. Jadi harapan kami dari Balistik ingin menjalin lagi tali silaturahmi yang sudah lama putus. Mudah-mudahan, di Ramadan kali ini bisa terjalin lagi," ujarnya.
4. Berbagi Takjil, Berbagi Cinta, Berbagi Kedamaian
Berlokasi di Semarang, puluhan muda-mudi dari berbagai daerah dengan latar belakang klub sepakbola berbeda-beda berkumpul di Tugu Muda, sebuah tempat yang identik dengan Kota Loenpia.
Kegiatan bertajuk "Berbagi Takjil with Suporter Local Semarang & SSF Semarang" itu menyatukan banyak sekali kelompok suporter di Semarang. Panser Biru dan Snex selaku tuan rumah menjamu Jak Semarang, Pasoepati Semarang, PSIM Fans Semarang, Banaspati Semarang, Aremania Semarang sampai PSS Sleman Fans Semarang.