4 Kemungkinan Transformasi Bintang Liga Primer Inggris di Musim 2017/18

Bagi pencinta sepakbola sejati, tentunya sudah tidak asing lagi jika melihat beberapa pesepakbola ada yang mengubah posisi aslinya ke posisi baru.

Ambil contoh dari dua pemain terbaik dunia dalam beberapa tahun terakhir, yakni pemain megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo dan pemain megabintang Barcelona, Lionel Messi.

Baik Messi ataupun Ronaldo sebenarnya mengawali kariernya sebagai gelandang serang atau pemain sayap. Namun, karena naluri menyerangnya yang luar biasa membuat keduanya pun dipercaya oleh pelatihnya masing-masing untuk bermain lebih ke depan dengan menjadi striker.

Selain Ronaldo dan Messi ada juga pemain bintang Madrid lainnya, Gareth Bale. Tentunya tidak sedikit yang mengetahui, jika pemain asal Wales ini mengawali kariernya sebagai bek kiri.

Memiliki naluri menyerang yang tajam, ia pun mulai dipercaya untuk tampil sebagai pemain sayap saat dirinya masih berada di Tottenham Hotspur. Satu tahun terakhir di Tottenham hingga saat ini membela El Real, Bale kini telah menjadi seorang striker yang disegani lawan.

Ada juga rekan setim Messi di Barcelona, yakni Javier Mascherano. Pemain asal Argentina ini sejatinya merupakan gelandang tengah yang dapat berperan sebagai playmaker dan gelandang bertahan.

Namun, karena dalam beberapa tahun terakhir, Barca sedang krisis bek tengah, Mascherano dipercaya untuk mengisi posisi tersebut dan ia pun sukses menjalankannya dengan baik.

Nama lain yang juga dapat bertranformasi posisi adalah mantan pemain Chelsea, Michael Essien yang kini membela Persib Bandung.

Ia juga dikenal sebagai sosok gelandang bertahan yang tangguh, namun dengan alasan yang sama Essien pernah menjadi bek tengah, bahkan juga pernah menjadi bek kanan ketika Chelsea sedang kehilangan sejumlah bek kanannya akibat cedera.

Ronaldo, Bale, Messi, Mascherano, dan Essien merupakan sedikit contoh dari sekian banyak pemain dunia yang bertranformasi posisi dalam kariernya.

Memasuki musim 2017/18 mendatang, INDOSPORT akan membeberkan sebanyak empat pemain yang berpeluang besar untuk mendapatkan posisi baru atau menukar posisi mereka dari yang semestinya.

Siapa sajakah mereka? Berikut ini kami memaparkannya:

1. John Stones

Pemain berdarah Inggris ini merupakan salah satu bek tengah andalan Manchester City di musim 2016/17. Meski memiliki tugas menjaga pertahanan, Stones rupanya kerap maju untuk membantu serangan.

Sayangnya, terkadang ia suka lupa untuk mundur ke posnya yang ditinggalkan, sehingga meninggalkan lubang di jantung pertahanan yang ia bela.

Meski demikian, gaya bermainnya ini rupanya disukai oleh pelatihnya, Pep Guardiola. Situasi ini membuat pemain berusia 23 tahun ini besar kemungkinan akan dimajukan posisinya sedikit lebih maju ke depan.

Dengan kata lain, eks pemain Everton itu akan mendapatkan posisi baru, yaitu gelandang bertahan. Selain mampu bertahan dengan baik dan mampu membantu serangan, gaya bermainnya yang tenang dianggap mampu membuatnya menemapti posisi gelandang bertahan di musim depan.

Stones juga memiliki operan yang akurat, sehingga dengan demikian, ia dipercaya dapat membantu untuk menyeimbangkan permainan tim.

Posisi tersebut juga membuatnya tidak terlalu mendapatkan beban untuk melupakan posisi belakang, serta membuatnya tidak terlalu disalahkan andai membantu serangan.

2. Alexis Sanchez

Gelandang serang Arsenal ini sebenarnya pada musim 2016/17 kemarin telah bertransformasi posisi. Sama halnya dengan Ronaldo dan Messi, Sanchez pada musim kemarin berubah menjadi seorang striker.

Situasi itulah yang membuatnya dipercaya oleh pelatihnya, Arsene Wenger untuk menjadi striker tunggal dan melupakan penyerang murni The Gunners lainnya, seperti Olivier Giroud, Danny Welbeck, dan Theo Walcott.

Mampu berperan sebagai gelandang serang dan striker membuat Sanchez berkemungkinan mendapatkan posisi baru lagi di musim 2017/18 mendatang.

Terlepas dari isu yang mengatakan Sanchez akan hengkang dari The Gunners, tidak ada salahnya jika pemain asal Chile ini masih patut kita bahas, karena hingga sejauh ini, belum ada pemberitaan tentang dirinya yang akan hengkang ke klub lain.

Nantinya, mantan penggawa Barcelona ini dapat ditugaskan untuk menjalankan taktik false 9. Posisinya nanti akan berada di belakang striker yang bertugas untuk menjemput bola dari lini tengah, lalu dapt juga bergerak bebas ke kedua sisi lapangan, setelah itu mencetak gol.

Taktik ini berarti membuat pemain yang berposisi striker tidak akan mendapat beban terlalu berat. Karena pastinya, pelatih yang menggunakan taktik false 9 akan mengutamakan si pemain untuk dapat mencetak gol.

Dengan kata lain, tugas Sanchez di musim depan akan menjadi jauh lebih berat. Namun, tentunya hal itu dapat dijalankan dengan baik oleh pemain yang melambungkan namanya bersama Udinese tersebut.

Sebab, gaya bermain Sanchez memang terkenal suka merusak lini pertahanan lawan dengan aksi meliuk-liuknya, serta kecepatannya dalam mengolah si kulit bundar.

3. Paul Pogba

Paul Pogba dapat menjalankan beberapa posisi seperti, gelandang bertahan, gelandang serang atau sayap, atau pun playmaker.

Tidak heran jika dirinya layak dijadikan sebagai pemain termahal dunia. Dengan memiliki tinggi yang ideal untuk pesepakbola, fisik yang kuat saat berduel dengan lawan, memiliki gocekan maut, serta tendangan yang keras dan akurat membuat Pogba besar kemungkinan akan mendapatkan posisi baru di musim depan.

Pemain asal Prancis ini berpotensi untuk menjadi striker, menyusul hingga sejauh ini, Man United belum memiliki striker yang dinilai cukup berkualitas, menyusul dilepasnya Zlatan Ibrahimovic pada akhir musim 2016/17 kemarin.

Terlebih, Pogba juga seringkali terlihat bermain lebih maju ke depan daripada mendominasi di lini tengah, tempat yang seharusnya ia berada atau bermain.

Pastinya, jika Pogba dijadikan pelatihnya, Jose Mourinho sebagai striker maka bukan tidak mungkin ia dapat berubah menjadi striker ganas bagi The Red Devils.

4. Eden Hazard

Memiliki gaya bermain yang nyaris serupa dengan Alexis Sanchez, lalu apakah Eden Hazard juga akan dijadikan false 9 oleh pelatihnya di Chelsea, Antonio Conte pada musim 2017/18 nanti?

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah belum tentu. Sebab, Hazard sudah menjalankan taktik false 9 di sebagian musim 2016/17 kemarin.

Sebelum Conte mengubah formasi 3-4-3 dan masih menggunakan formasi 4-2-3-1, Hazard diplot berada tepat di belakang striker utama The Blues, Diego Costa.

Beberapa kali ia terlihat lebih banyak memegang bola dan berkreasi di dari lini tengah, sekaligus bertugas untuk mencetak gol.

Tidak hanya itu, ia juga sempat kembali menjadi false 9 saat Conte sudah menggunakan formasi 3-4-3. Dalam formasi ini, peman asal Belgia ini memang berada di posisi kiri lapangan, namun saat bermain ia sering kali memutar pergerakannya untuk merusak lini pertahanan lawan.

Sehingga pada musim 2017/18 nanti, posisi false 9 sudah bukan hal baru lagi untuknya. Besar kemungkinan, posisi baru Hazard nanti adalah dirinya akan berubah dari gelandang serang menjadi seorang striker murni.

Beberapa hari yang lalu, striker utama Chelsea, Diego Costa telah mengatakan jika keberadaannya sudah tidak diinginkan lagi oleh Antonio Conte.

Nama mantan striker Chelsea, Romelu Lukaku yang sering dikaitkan dengan mereka juga hingga saat ini belum ada kelanjutan kabar terbaru. Sehingga jika Costa dilepas, maka Hazard menjadi kandidat paling kuat untuk menggantikannya.

Kemampuan menyerang Hazard memang sudah tidak perlu diragukan lagi, namun yang menjadi pertanyaannya adalah mampukah Hazard hanya menunggu umpan dari rekannya tanpa menggocek-gocek lawan seperti yang biasa ia lakukan? Menarik untuk dinanti.