5 Alasan Salah Pantas untuk Liverpool
Mohamed Salah telah resmi diboyong Liverpool dari klub Serie A Italia, AS Roma pada akhir bulan Juni 2017 kemarin dengan harga senilai 35 juta poundsterling atau lebih dari Rp604 miliar dan diikat kontrak selama 5 tahun atau tepatnya hingga tahun 2022 mendatang.
Gelandang serang asal Mesir ini sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan atmosfer di kompetisi Liga Primer Inggris. Hal itu dikarenakan dirinya yang pernah membela salah satu rival Liverpool di Liga Primer Inggris, Chelsea selama dua tahun dari tahun 2014 hingga 2016.
Sayangnya, Salah tidak bermain selama dua tahun penuh karena dirinya lebih banyak dipinjamkan ke klub Italia, seperti Fiorentina dan AS Roma yang pada akhirnya mendatangkannya secara permanen.
Baca Juga: |
---|
Hal itu mungkin dinilain wajar karena tebalnya lini tengah Chelsea saat itu, sehingga membuat Salah tidak mendapat kepercayaan penuh di klub asal London Barat tersebut.
Kendati demikian, Salah tetap tampil profesional dan bermain baik bersama Roma. Berkat permainannya yang konsisten inilah membuat Liverpool tertarik untuk mendatangkannya di musim panas ini.
Sebenarnya, Liverpool juga nyaris merekrut Salah pada tahun 2014 lalu, sayangnya Salah lebih memilih untuk bergabung dengan Chelsea. Sehingga, seakan Salah telah melakukan pilihan yang salah kala itu, karena tidak memilih The Reds yang bisa saja memberikannya waktu bermain lebih banyak.
Liverpool yang kini ditangani oleh pelatih asal Jerman, Jurgen Klopp mampu menjadikan klub yang bermarkas di Anfield itu bermain lebih menarik untuk dilihat dan menyerang.
Dengan hadirnya pemain berusia 25 tahun itu, tentunya Salah dinilai tepat masuk dalam skema permainan Klopp di musim 2017/18 nanti.
Berikut ini, INDOSPORT membagikan beberapa alasan mengapa Salah pantas memperkuat Liverpool:
1. Pantas Bermain di Liga Primer Inggris
Memiliki kecepatan yang luar biasa, berani mengambil risiko, serta mampu mencari ruang tembak yang baik membuat Salah benar-benar pantas berrmain di Liga Primer Inggris. Kompetisi yang terkenal dengan sebutan kick n’rush ini memang memiliki sejumlah pemain yang memiliki gaya bermain tidak jauh berbeda seperti Salah.
Sebut saja beberapa nama, seperti Eden Hazard pemain megabintang Chelsea, Alexis Sanchez motor serangan Arsenal, Paul Pogba jagoan milik Man United, Sergio Aguero mesin gol Man City, Harry Kane ujung tombak Tottenham Hotspur, dan masih banyak lagi.
Nama-nama tersebut merupakan pemain yang nyaris memiliki gaya bermain yang serupa dengan Mohamed Salah. Sehingga kehadirannya dianggap pantas membuat Liverpool dapat bersaing dengan para rivalnya di Liga Primer Inggris.
2. Harga yang Pantas Diberikan untuk Salah
Untuk membawa Salah keluar dari AS Roma, Liverpool harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. The Merseyside Reds harus rela mengeluarkan uang sebesar 35 juta poundsterling atau lebih dari Rp604 miliar ke Roma demi memboyong Salah ke Anfield.
Harga tersebut tentunya dianggap tidaklah berlebihan dan pantas diberikan kepada pemain yang juga pernah perkuat FC Basel tersebut, mengingat perannya pastinya diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi The Reds.
Transfer ini tidak jauh berbeda ketika Liverpool membajak Sadio Mane dari Southampton dengan mahar senilai 30 juta poundsterling atau lebih dari Rp518 miliar pada musim panas lalu.
Hasilnya pun terbukti, hampir di sepanjang musim 2016/17 kemarin, pemain asal Senegal ini mampu menjadi motor serangan bagi Liverpool.
Bahkan, saat Mane sedang absen karena cedera atau membela negaranya, pola permainan menyerang Liverpool menjadi sedikit berkurang.
3. Tepat dengan Skema Permainan Jurgen Klopp
Pola permainan menyerang Liverpool pada musim lalu, harus diakui berada dalam diri Sadio Mane yang mampu bermain dengan benar-benar tajam serta memiliki kecepatan mumpuni dalam membangun serangan.
Sementara, Roberto Firmino dianggap gaya bermainnya kurang sesuai dengan Jurgen Klopp meski ia juga kerap mampu tampil jadi pembeda, sedangkan Sturridge rentan cedera.
Hadirnya, Salah tentu sangat tepat dengan gaya bermain dari pelatih asal Jerman tersebut. Tentunya, besar kemungkinan, tiga penyerang Liverpool akan dihuni oleh Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane.
Permainan menyerang mereka nantinya diharapkan dimulai dari Salah dan Mane yang menyisir dari kedua sisi lapangan, sementara Firmino sepertinya mampu ditempatkan menjadi ujung tombak atau striker tunggal, sementara Coutinho akan ditempatkan sebagai pusat penyerangan alias playmaker.
4. Salah datang, Coutinho Senang
Philippe Coutinho aslinya memang berposisi sebagai pengatur serangan. Meski demikian, Coutinho ternyata juga dapat tampil brilian saat menempati posisi sebagai penyerang sayap di sisi kiri pada musim 2016/17 kemarin.
Menjelang akhir musim, pemain asal Brasil itu ditempatkan pelatihnya, Klopp kembali ke posisi aslinya, yakni sebagai playmaker dan posisi depan dihuni oleh Roberto Firmino, Daniel Sturridge, dan Sadio Mane.
Hadirnya Salah, berarti membuat Coutinho tersenyum, karena pastinya ia dapat dengan nyaman menempat dirinya sebagai pengatur serangan kembali.
Tidak hanya itu, Coutinho pastinya akan merasa senang, karena bola hasil umpannya dapat dimaksimalkan dengan baik oleh pemain yang melejit bersama FC Basel tersebut.
5. Lebih Jago dari Target Sebelumnya
Sebelum resmi mendatangkan Mohamed Salah, Liverpool melalui Jurgen Klopp sebenarnya ingin mendatangkan gelandang serang muda milik klub Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund.
Pemain tersebut bernama Christian Pulisic, gelandang serang asal Amerika Serikat yang masih berusia 18 tahun.
Sayangnya, Dortmund sang empunya klub ogah menjual salah satu aset terbaiknya tersebut, dikarenakan mereka ingin menjadikan Pulisic sebagai calon pemain masa depan mereka.
Tak mendapatkan Pulisic yang tentunya belum memiliki jam terbang yang tinggi, tentu tidak membuat Liverpool menyerah dalam mendatangkan pemain.
Hal itu mereka buktikan dengan memiliki Salah yang justru sudah terbukti dapat bermain dengan menawan baik di kancah domestik ataupun Eropa.