5 Nomor Jersey yang Dipensiunkan dengan Kasus Spesial
Untuk mengingat jasa dan kontribusi para pemain bintang, banyak klub yang mengistirahatkan nomor punggung sang pemain. Tradisi ini bermula dari kebiasaan tim-tim olahraga di Amerika Utara. Hal ini pun merembet juga ke sepakbola di berbagai belahan dunia, setelah peraturan tentang nomor punggung pemain tak sekaku dulu, di mana nomor disesuaikan dengan posisi pemain.
Mengistirahatkan nomor ini berarti tak ada pemain lain di masa depan yang boleh mengenakan nomor yang bersangkutan. Umumnya tradisi tersebut dilakukan saat sang pemain pensiun atau meninggal dunia setelah tak lagi aktif bermain.
Contoh paling populer mungkin nomor 10 milik Diego Maradona. Klub Napoli mengistirahatkan nomor punggung ini sebagai kenangan akan jasa besar sang pemilik Gol Tangan Tuhan ini.
Baca Juga |
---|
Namun dalam beberapa situasi khusus, beberapa nomor dipensiunkan, seperti karena alasan takhyul dan tragedi yang menimpa sang pemain. Berikut INDOSPORT ulas beberapa kasus spesial dalam tradisi jersey yang dipensiunkan.
1. Pemain ke-12
Sejumlah klub dari berbagai belahan dunia, tak mau menggunakan angka 12 sebagai persembahan untuk para penggemar mereka. Dalam olahraga dengan anggota tim 11 orang seperti sepakbola dan american football, fans dianggap sebagai pemain ke-12 mereka.
Beberapa klub yang melakukan tradisi ini adalah Bayern Munchen, Feyenoord, hingga klub asal Indonesia, Persija Jakarta. Di Jepang, bahkan nyaris seluruh tim profesional tak memakai nomor punggung 12, kecuali dua klub ini, yakni Urawa Red Diamonds dan Sagan Tosu.
Sejumlah klub Brasil yang tak memakai nomor 12 dengan alasan ini, beberapa kali membuat pengecualian dengan mengenakan kembali di turnamen tertentu. Seperti CONMEBOL yang mewajibkan penggunaan nomor 1-25 secara beruntun di turnamen Copa Libertadores.
Sementara beberapa klub lain juga mendedikasikan salah satu jersey-nya kepada para suporter, meski bukan nomor 12. Contohnya adalah Bursaspor yang memensiunkan nomor 16, Oldham Athletic nomor 40, serta Indy Eleven dengan nomor 11-nya.
2. Dipensiunkan karena Tragedi
Dalam beberapa keadaaan khusus, nomor jersey dipensiunkan karena sang pemilik meninggal dunia saat masih berstatus aktif bermain. Contoh paling populer mungkin Marc-Vivien Foe yang meninggal akibat serangan jantung saat membela Kamerun dalam laga Piala Konfederasi 2003.
Manchester City pun tak lagi menggunakan nomor punggung sang gelandang, yakni angka 23. Begitu pula dengan mantan klubnya, Lens (17), dan Lyon (17). Namun sejak 2008, nomor 17 di Lyon kembali dipakai.
Nomor pemain lain yang juga dipensiunkan antara lain milik Michael Maidens (Hartlepool, No. 25), Ray Jones (QPR, No. 31), Mark Philo (Wycombe, No. 14), dan Hicham Zerouali (Aberdeen, No. 20).
3. Batal Dipensiunkan
Nomor punggung pemain diistirahatkan tak hanya karena kontribusinya terhadap klub yang dibela, tetapi juga timnas masing-masing. Seperti Diego Maradona yang menjadi ikon Timnas Argentina. Namun karena bertabrakan dengan peraturan FIFA, nomor 10 miliknya urung dipensiunkan, begitu juga dengan Christian Benítez (Ekuador, 11) dan Marc-Vivien Foe (Kamerun, 17).
Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) sedianya ingin mengistirahatkan nomor 10 di timnasnya pada 2001 untuk menghormati Maradona. Sebelum Piala Dunia 2002, AFA mengajukan daftar skuatnya dengan nomor 1 sampai 24, tanpa angka 10. Daftar tersebut ditolak dan AFA terpaksa memberikan nomor 10 kepada Ariel Ortega. Hingga kini, nomor 10 masih dipakai oleh pemain lain, termasuk Lionel Messi yang dianggap Maradona sebagai penerusnya.
Beberapa turnamen internasional memang mewajibkan tim-tim peserta untuk menggunakan nomor sesuai urutan posisinya, seperti Copa Libertadores dan Copa Sudamericana.
4. Jersey Warisan
Sejumlah pemain yang menjadi legenda di klub masing-masing mendapat kehormatan dengan jersey yang dipensiunkan. Seperti Paolo Maldini yang setelah memutuskan pensiun di musim 2008/09, nomor 3 tak lagi dipakai di AC Milan. Namun nomor itu ia pesan supaya bisa dipakai lagi oleh anak-anaknya, Christian dan Daniel yang pernah berada di klub AC Milan U-19.
Langkah ini juga ditiru sejumlah pemain lain, seperti Jesus Arellano (28) dari klub Monterrey dan Valeri Popovitch (14) yang merupakan legenda klub asal Finlandia, FC Haka. Untuk nomor punggung Popovitch, ini merupakan jersey pertama yang dipensiunkan dalam sejarah sepakbola Finlandia.
5. Angka Sial
Leeds United membebastugaskan jersey bernomor 17 pada 15 Mei 2014 lalu. Michael Brown menjadi pemain Leeds terakhir yang mengenakan nomor ini hingga Juni 2014.
Alasan nomor 17 dipensiunkan adalah karena mantan bos klub yang berlaga di Division Championships itu amat percaya dengan takhyul. Adalah Massimo Cellino, Presiden Leeds United era 2014–2017, yang memegang teguh mitos-mitos dari negara asalnya, Italia.
Dalam kebudayaan Negeri Menara Pisa itu, angka 17 dianggap sial, begitu pula dengan warna ungu. Cellino yang juga pernah menjadi Presiden Cagliari Calcio pun menghilangkan angka 17 di kursi stadion dan menggantinya dengan angka 16b.