3 Blunder Bayern Munchen Rekrut James Rodriguez
Bayern Munchen secara mengejutkan memutuskan untuk merekrut James Rodriguez. Namun, muncul sebuah pertanyaan apakah pelatih Carlo Ancelotti melakukan sebuah keputusan yang tepat?
Setelah gagal mendapatkan tempat utama di Real Madrid, James akhirnya memutuskan untuk hengkang ke Bayern Munchen dengan status pemain pinjaman selama dua tahun.
Sebagai informasi, selama tiga musim berkostum Madrid, playmaker asal Kolombia tersebut bermain sebanyak 111 kali, membuat 41 assists, dan menyumbang 36 gol.
Lantas muncul sebuah pertanyaan, apakah keputusan Munchen untuk menggaet James merupakan sebuah langkah yang tepat?
Baca Juga |
---|
Berikut ini, INDOSPORT akan berusaha mengulas mengenai kenapa keputusan Munchen merekrut James itu merupakan sebuah langkah yang blunder.
1. Merusak Formasi
Selama musim kemarin, Ancelotti memang kerap menggunakan formasi 4-3-3 dan 4-2-3-1 di Bayern Munchen. Namun, kedatangan James Rodriguez memaksa arsitek asal Italia tersebut untuk memutar otaknya.
Dia pun kemungkinan akan kembali menggunakan formasi 4-3-2-1 atau dikenal dengan sebutan formasi pohon natal. Sebagai informasi, strategi tersebut biasa digunakan Ancelotti ketika masih melatih AC Milan di tahun 2000an.
Hal tersebut terpaksa dilakukan karena Ancelotti ingin memanfaatkan bakat yang dimiliki oleh gelandang andalan Tim Nasional Kolombia tersebut.
Meski demikian, butuh waktu bagi para pemain Munchen untuk beradaptasi dengan formasi tersebut.
2. Paksa Pemain Lebih Kerja Keras
Jika memutuskan untuk kembali menggunakan formasi pohon natal, maka Ancelotti memaksa pemain sayap mereka bekerja dengan ekstra keras.
Perlu diketahui, agar formasi ini berjalan dengan lancar, maka Munchen membutuhkan bek sayap modern yang bisa bertahan dan menyerang sama baiknya.
Saat masih di Milan, Ancelotti memang memakai jasa Paolo Maldini dan Cafu. Sedangkan di Munchen, dia bisa memakai David Alaba dan Joshua Kimmich.
Selain itu, skema pohon natal juga membutuhkan gelandang pekerja keras. Gelandang yang mau menutupi posisi sayap jika ditinggal ‘penghuninya’ maju membantu serangan.
3. Siapa yang Akan Dikorbankan?
Sebagai informasi, James merupakan pemain serba bisa. Pria berusia 26 tahun tersebut bisa bermain di posisi gelandang serang, gelandang tengah, sayap kiri, atau sayap kanan.
Ancelotti tentu tidak mau rekrutan James menjadi sia-sia. Untuk itu, mantan arsitek Chelsea tersebut harus menyingkirkan salah seorang pemainnya di musim depan.
Jika melihat posisi bermainnya, maka beberapa pemain yang kemungkinan tersingkir adalah Arjen Robben, Franck Ribery, dan juga Thomas Muller.
Well, menarik untuk dinantikan bagaimana keputusan Ancelotti untuk memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh James di musim 2017/18.
Apakah akan menjadi sebuah keuntungan besar atau blunder bagi Munchen?