x

Diduga Depresi, Eks Parma Bunuh Ibu dan Adik Kandungnya

Kamis, 13 Juli 2017 05:13 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
Solomon Nyantakyi mengakui pembunuhan atas ibu dan adik perempuannya.

Depresi yang dialami pesepakbola kembali menuai korban. Kali ini terjadi pada pemain muda yang berlaga di Italia, Solomon Nyantakyi.

Solomon melakukan sebuah pembunuhan atas keluarganya sendiri. Pemain berusia 21 tahun ini menusuk ibu dan adik kandungnya hingga tewas.

Solomon Nyantakyi pernah diduga mengalami depresi saat masih membela Parma.

Hal ini diketahui oleh Raymond, sang kakak, sepulang dari bekerja. Raymond menemukan Nfum Patience (43 tahun) dan Magdalene Nyantkyi (11 tahun) tewas tertusuk di rumahnya di Parma.

Solomon yang melarikan diri usai melakukan perbuatan ini pun tertangkap di Milan. Solomon pun mengakui seluruh perbuatan kejinya kepada pihak kepolisian.

Baca Juga:

Aksi nekat ini kemudian membuat Roberto Donadoni ikut angkat bicara. Mantan pelatih Parma ini menyebut bahwa Solomon merupakan salah satu talenta berbakat di skuatnya sebelum mengalami kebangkrutan di tahun 2015.

"Saya mengingat Solomon, dia berlatih bersama kami di Parma dan saya mempromosikannya di bangku cadangan tim utama dalam beberapa laga di Serie A, ujar Donadoni seperti dilansir dari Football-Italia.

Solomon Nyantakyi merupakan pemain muda asal Ghana lulusan akademi Parma.

Namun 2 musim lalu, Parma dinyatakan bangkrut dan karier Solomon pun berubah. Pemain kelahiran Accra ini harus rela melanjutkan nasibnya di klub muda Tuttocuoio. 

Terakhir, Solomon kemudian tercatat sebagai salah satu pemain di Imolese, klub yang tercatat berkompetisi di Serie D Italia. Namun karena memiliki tabiat buruk kontraknya pun tak lagi diperpanjang oleh klub tersebut.

Cristiano Lucarelli sempat berupaya untuk membantu Solomon Ntakyi keluar dari depresi yang dialaminya.

Cristiano Lucarelli, mantan pelatih tim muda Parma pun mengakui bahwa Solomon pernah mengalami depresi. Lucarelli bahkan sempat mengajaknya untuk berlatih agar bisa membantu Solomon keluar dari tekanan mental yang dialaminya.

"Saya tahu dia mengalami depresi. Saya pernah mencoba mengajaknya berlatih bersama tim saya, Cuoiopelli yang berlaga di Lega Pro, 200km dari Parma. Dia bertahan selama 15 hari kemudian kabur," ujar Lucarelli seperti dilansir dari Football-Italia.

Kejadian ini merupakan salah satu bagian tragis dari gejala gangguan mental yang dialami pesepakbola profesional. Belum lama ini, Dane Milovanovic, salah satu penggawa Madura United sempat dikabarkan juga mendapat masalah dengan mentalnya.

ParmaCristiano LucarelliLiga Italia

Berita Terkini