Cerita di Balik Bonucci Jadi Pengkhianat Juventus
Keputusan Leonardo Bonucci untuk hengkang ke AC Milan tentu mengundang pro dan kontra. Para Milanisti (sebutan pendukung Milan) tentu akan menyambutnya bagaikan seorang pahlawan.
Sementara itu, Juventini (sebutan fans Juventus) tentu tidak senang dengan keputusan Bonucci untuk hengkang ke rival mereka tersebut.
Setelah tujuh musim berkostum putih dan hitam, bek asal Italia tersebut resmi memakai seragam merah dan hitam setelah ditebus dengan dana sebesar 42 juta euro atau sekitar Rp640 miliar.
Lantas, bagaimanakah ceritanya Bonucci sampai hati mengkhianati para pendukung Juventus yang selama tujuh tahun ini begitu mencintainya.
Baca Juga |
---|
Sebagaimana dilansir dari wartawan Sky Sports, Fabrizio Romano, INDOSPORT akan berusaha mengulas cerita penyebab utama Bonucci berkhianat dengan membela Milan pada musim depan.
1. Berawal di Final Liga Champions
Menurut laporan media di Italia, hubungan Bonucci dengan para pemain Juventus rusak setelah tim besutan Massimiliano Allegri tersebut kalah pada partai final Liga Champions melawan Real Madrid pada musim 2016/17. Ketika itu, Juventus harus tertinggal setelah Cristiano Ronaldo membobol gawang Gianluigi Buffon di menit 20.
Sebenarnya, Bianconeri berhasil menyamakan kedudukan melalui gol yang dilesatkan oleh Mario Mandzukic di menit 27. Skor 1-1 pun bertahan hingga babak pertama berakhir. Menurut salah seorang orang dalam di Juventus, suasana di ruang ganti pemain begitu panas. Para pemain Bianconeri terlihat saling menyalahkan.
Barzagli menjadi orang pertama yang menyulut suasana dalam ruang ganti pemain. Dia menyalahkan Bonucci karena dianggap tidak becus dalam menjalankan instruksi yang diberikan oleh Buffon dalam pertandingan tersebut. "Anda benar-benar sulit menjalankan instruksi (Buffon) agar tidak berada di garis,” katanya.
Meski demikian, Dani Alves datang membela Bonucci. Bek sayap asal Brasil tersebut justru menyalahkan Barzagli dalam pertandingan tersebut. "Anda terlalu lamban Barzagli dan bokongmu tidak mampu menyokong kakimu. Anda terlalu lemah,” timpal mantan bek sayap Barcelona tersebut.
Giorgio Chiellini sepertinya tidak terima dengan hal tersebut. Dia justru membela Barzagli dan balik memarahi Alves. "Pendatang baru seharusnya tutup mulut dan bermain di atas lapangan,” ujarnya.
2. Suasana Semakin Mencekam
Suasana semakin tidak terkendali. Kemudian, Paulo Dybala dan Allegri datang berusaha untuk menengahi. Namun, apesnya Dybala juga sempat kena semprot Alves yang kecewa dengan permainannya dalam laga final tersebut. Alves berkata Dybala seperti anak kecil yang tidak pernah bermain bola.
Mario Mandzukic yang mendengar ucapan Alves tersebut langsung naik pitam. Dia berusaha untuk menghampiri dan menghajar pemain Tim Nasional Brasil tersebut. Beruntung, insiden tersebut tidak sempat terjadi karena langsung dilerai oleh Asamoah dan Sturaro. Selain Dybala, Buffon juga kena ‘nyinyir’ oleh Alves.
"Sayangnya tim ini memiliki kiper yang tua yang sudah dikutuk gagal di UCL benar begitu Bonucci," ucap Alves pada Bonucci sambil berbisik. Ternyata, Barzagli yang mendengarnya tidak terima dan mendorong Alves. "Tunjukan sikap respekmu pada Buffon,” kata Barzagli.
3. Susana Makin Pecah Usah Laga Berakhir
Akhirnya, Juventus harus mengakui keunggulan Real Madrid dengan skor 1-4 dalam pertandingan tersebut. Tiga gol tambahan Los Blancos dihasilkan oleh Ronaldo, Casemiro, dan Asensio.
Praktis, suasana semakin pecah setelah pertandingan berakhir. Bahkan, Alves, Mandzukic, Chiellini, dan Bonucci dikabarkan kembali terlibat keributan kecil.
Namun, nasi sudah menjadi bubur. Kini, Alves sudah hengkang dan memperkuat Paris Saint-Germain (PSG). Begitu juga dengan Bonucci yang akan membela Milan pada musim depan.
Meski demikian, sampai berita ini diturunkan, pihak Juventus belum memberikan kebenaran mengenai berita yang diedarkan oleh orang dalam tersebut.