Gabung Chelsea, Bakayoko Dapat Nomor Punggung Mengerikan

Pada 15 Juli 2017 lalu, gelandang bertahan asal Prancis, Tiemoue Bakayoko resmi hengkang dari AS Monaco dan bergabung dengan klub barunya, yakni klub raksasa asal London, Chelsea.

Demi mendapatkan jasa pemain kelahiran 17 Agustus 1994 tersebut, The Blues pun sampai rela merogoh kocek hingga mencapai 40 juta poundsterling atau sekitar lebih dari Rp696 miliar.

Melalui situs resmi klub, Chelsea juga mengumumkan nomor punggung Bakayoko yang mereka kontrak selama lima tahun itu. Nomor punggung tersebut adalah 14.

Berbicara soal nomor punggung 14 di Chelsea sendiri punya catatan yang tidak terlalu bagus. Bagaimana tidak, dalam tiga musim terakhir, pemain Chelsea yang pernah menggunakan nomor 14 selalu tidak pernah bertahan lama dan berakhir dengan pintu keluar Stamford Bridge.

Contohnya Andre Schurle. Pemain asal Jerman tersebut saat pertama kali direkrut Chelsea dai Bayer Leverkusen pada 2013 lalu dipercaya mengenakan nomor punggung 14. Namun, dua tahun kemudian, Chelsea akhirnya memutuskan untuk menjual Schurle ke VfL Wolfsburg.

Tidak hanya Schurle, Bertrand Traore juga menjadi salah satu pemain bernomor 14 di Chelsea yang hanya menjalani masa singkat di klub milik Roman Abramovich. Masuk tim utama pada 2014, Traore lebih banyak dipinjamkan sebelum kemudian di jual ke Lyon pada 26 Juni 2017 lalu.

Hal serupa juga dialami oleh pemegang nomor 14 di Chelsea sebelum Bakayoko, yakni Ruben Loftus-Cheek. Pemain berpostur 191 cm tersebut saat ini tengah menjalani masa peminjaman di Crystal Palace.

Meski mendapati nomor yang bisa dikatakan cukup mengerikan tersebut, Bakayoko optimistis akan meraih kesuksesan dan bertahan lama di Chelsea.

"Saya menganggap nomor itu sebagai hadiah. Dengan mengenakan jersey bernomor punggung 14 membuat saya punya tanggung jawab," ujar Bakayoko seperti dikutip dari Sportskeeda.

Sedikit informasi, Bakayoko sendiri merupakan pemain ketiga yang sudah direkrut oleh Chelsea. Sebelumnya tim besutan Antonio Conte itu telah resmi mendatangkan Willy Cavallero dan Antonio Rudiger.