3 Faktor Persib Sulit Datangkan Eks Striker Man City
Bursa transfer Gojek Traveloka Liga 1 Indonesia telah dibuka. Semua tim wajib memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya, termasuk Persib Bandung yang belakangan digosipkan tengah mendekati striker Thailand, Teerasil Dangda.
Bomber andalan Muangthong United itu 'diserang' oleh Bobotoh, pendukung Persib di akun media sosial Instagram. Banyak dari mereka yang berharap pada Teerasil untuk merapat ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Di saat yang bersamaan, Persib Bandung memang memastikan bahwa jika target utama mereka saat ini adalah mendatangkan striker. Saat ini, tim yang berjuluk Maung Bandung itu hanya memiliki dua penyerang murni yakni, Sergio van Dijk dan Carlton Cole.
"Kita tidak beruntung. Hasil ini sudah sesuai. Persoalannya adalah kita tidak punya goal getter. Striker murni di depan selalu kewalahan. Walaupun banyak kesempatan, tapi banyak yang terbuang, bermain sudah gila. Andritany kejayaan dia hari ini. Mudah-mudahan akan lebih baik di putaran kedua ada striker yang sesuai oleh Persib," kata Umuh usai Persib ditahan imbang Persija Jakarta.
"Pastinya ada perubahan ya. Masalah ada di penyerangan, Insya Allah cari striker murni, itu yang diutamakan, yakni merekrut pemain depan," sambung Umuh.
"Menurut saya, kalau sudah jelas ada pemain bagus, lebih baik langsung direkrut. Pertandingan tadi (lawan Persija) tidak ada perubahan kalau tidak ada striker. Jadi nanti pemain kita tawarkan ke pelatih baru, kalau Herrie dipertahankan, begini-begini juga," katanya lagi.
Bobotoh boleh berharap, namun ada beberapa penyebab yang membuat transfer Teerasil Dangda dari klubnya saat ini, Muangthong United, sulit untuk direalisasikan. INDOSPORT telah merangkumnya berikut ini.
1. Biaya Besar yang Harus Dirogoh oleh Manajemen Persib
Dilansir dari laman resmi klub, Teerasil Dangda terikat kontrak hingga tahun 2020 mendatang. Dengan masih lamanya kontrak Teerasil di Muangthong, Persib harus 'membongkar tabungan' jika memang serius ingin gunakan jasanya di putaran kedua Liga 1.
Selain itu, berdasarkan data dari Transfermarkt, pemain yang pernah bermain di Spanyol bersama UD Almeria tersebut dihargai sebesar 650 ribu euro atau setara Rp10 miliar.
Mungkin bagi Persib uang sebesar itu bisa diupayakan mengingat awal musim ini saja mereka berhasil mendatangkan sejumlah bintang seperti Michael Essien dan Carlton Cole. Namun masih ada tembok besar yang menyulitkan.
Tembok tersebut adalah soal gaji. Kabarnya Muangthong menggajinya sebesar Rp40 miliar selama empat tahun sejak 2016. Itu artinya, Teerasil mendapatkan gaji Rp10 miliar setiap tahun.
Persib memang bisa saja memberikan gaji seperti yang Teerasil dapatkan di Muangthong. Essien saja dibayar Rp10,5 Rp10,5 miliar setahun. Tinggal bagaimana manajemen Persib bertanya pada diri sendiri, "Mau mengontrak dua pemain dengan gaji mencapai Rp20 miliar per tahun?"
2. Performa Impresif Teerasil di Muangthong
Selain dari pada urusan finansial, satu faktor yang bisa membuat kepindahan Teerasil ke Persib Bandung sulit adalah recent performance, di mana striker berusia 29 tahun itu tengah lapar-laparnya.
Menurut data dari thaileague.co.th, situs ofisial Liga Thailand, Teerasil sudah melesakkan 10 gol dalam 20 kali penampilan. Ia juga banyak memberikan andil bagi timnya dengan membukukan enam assists.
Tak hanya di liga saja, di arena Liga Champions Asia ia menjadi monster kotak penalti dengan lima gol dari tujuh penampilan. Itu artinya, Teerasil mencetak gol tiap 126 menit, nyaris satu gol tiap laga.
Melihat data tersebut, tentu Muangthong United tak akan bijaksana jika bersedia melepas Teerasil ke Persib sekalipun dengan iming-iming biaya besar. Sebab, ia menjadi satu-satunya pemain asli Thailand yang sanggup menembus 15 besar top skor di pentas liga.
3. Sebab Teerasil adalah Ikon di Muangthong United
Teerasil Dangda memulai karier sepakbolanya di Muangthong United. Ia sempat melanjutkan sepak terjangnya bersama Manchester City, Grasshopper, Raj Pracha, hingga akhirnya kembali ke Muangthong pada tahun 2009.
Ia memang pernah menghabiskan satu musim bersama Almeria tahun 2014, tapi ujung-ujungnya tetap kembali Muangthong. Lagi pula pemain Asia mana yang bisa menolak tawaran mencicipi rumput La Liga Spanyol, kan?
Kembali ke Muangthong pada Januari 2015, ia lalu diangkat menjadi kapten tim. Berbekal ilmu di Eropa, ia mampu membawa klub tersebut mengganggu dominasi tim sarat tradisi di Thailand seperti Chonburi FC, BEC Tero Sasana, atau Buriram United.
Setahun berselang, ia akhirnya menambah kontraknya hingga tahun 2020. Itu menjadi bukti nyata betapa Muangthong United sangat membutuhkan keberadaannya sebagaimana ia mencintai klub masa kecilnya.
Suporter juga sudah terlanjur menganggap penyerang Timnas Thailand itu sebagai ikon dan idola di SCG Stadium. Ibarat Bambang Pamungkas yang pernah membelot ke Pelita Bandung Raya, Teerasil adalah Bepe-nya Muangthong.
Sinthaweechai Hathairattanakool dan Suchao Nutnum pernah berseragam Pangeran Biru, maka bukan sesuatu yang mustahil untuk mendaratkan pemain Thailand di Bumi Pasundan. Perlu usaha ekstra lagi dari manajemen jika memang menjadikan Teerasil sebagai target utama.