x

Islah Perdamaian Tak Buat Kebencian Antarsuporter Berkurang?

Selasa, 1 Agustus 2017 23:34 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Rizky Pratama Putra
Imam Nahrawi dan Gatot S Dewabroto memanjatkan doa dalam acara halal bihalal.

Forum pertemuan antarsuporter yang akan dilangsungkan pada Kamis (03/08/17) mendatang, bukan pertama kalinya dilakukan. Nyatanya belum ditemukan titik temu agar kerusuhan dan aksi anarkistis bahkan hingga menewaskan oknum suporter justru kerap kali terulang, tak hanya Ricko yang tewas saat menyaksikan pertandingan Persib vs Persija akibat pengeroyokan.

Sekretaris Menpora (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, menyebut jika pihakya tak ingin terburu-buru memaksa para suporter untuk membuat kesepakatan damai. Dalam islah perdamaian antarsuporter Kamis (03/08/17) lusa, Gatot ingin suasana berjalan cair dan para perwakilan suporter bisa mengungkapkan pendapatnya.

"Ini bukan pertama kalinya, berapa kali kejadian lalu korban, pesan Menteri ini hanya jangan hanya seremoni. Kami canangkan 8 item kesepakatan, bahkan tadi saat pembicaraan itu cukup berjalan alot," ujar Gatot di Kantor Kemenpora, Selasa (01/08/17).

Kemenpora, pssi, perwakilan suporter di rapat persiapan islah antarsuporter.

"Tetapi kita tak ingin top down, suporter merasa dijebak dari Kemenpora maka kita coba kata-kata yang menjadi pemahaman bersama agar tidak hanya elit tetapi di grass root bisa ada konektivitas," tambahnya.

Gatot berharap hasil islah antarperwakilan suporter menjadi awal dari proses perdamaian suporter klub lokal agar tidak kembali jatuh korban seperti Ricko Andrean dan lainnya. 

"Besok hanya entry point, komitmen kami sudah sepakat bersama PSSI, kami akan saling bersinegi agar terus ditindaklanjuti, acara nanti, biarkan acara berlangsung, suporter yang hadir bisa cair dan publik menilai semua pihak berupaya mewujudkan perdamaian, kami melakukan pendampingan," jelas Gatot.

Baca Juga

Senada dengan Kemenpora, PSSI juga mengapresiasi digagasnya pertemuan antarperwakilan suporter. Islah perdamaian kali ini dijadikan momentum bagi PSSI agar di masa mendatang terulang kejadian yang menelan korban atau fanatisme berlebihan yang memunculkan kerusuhan.

Heru Joko (Bobotoh) dan Ferry Indrasjarief, ketua Jakmania.

"Jangan jadikan seperti perang, ini adalah rivalitas yang harus kita kelola, yang paling simple adalah area safety dan security agar betul-betul berfungsi di arena senior, sinergi dengan polisi, dan pemerintah di luar arena agar jangan sampai sepak bola menjadi gangguan ketertiban umum," ujar Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.

"Sosio dan kultural apabila rivalitas harus dijaga sehingga tidak ada permusahan maka kita bicara waktu, edukasi, dan pendidikan suporter dan masyarakat keseluruhan. Maka ini program jangka panjang untuk, untuk jangka pendek unit safety dan security agar rivalitas bisa terjaga dan tersalurkan dengan baik," tambahnya.

Persib BandungPersija JakartaThe JakmaniaBobotohGatot S Dewa BrotoLiga Indonesia

Berita Terkini