Wasit Asing Australia Dinilai Tak Cocok dengan Kultur Sepakbola Indonesia
Rencana operator Gojek Traveloka Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menggunakan wasit asing di putaran kedua Liga 1 tampaknya segera terealisasi. Menurut kabar terbaru, PT LIB dan PSSI akan mendatangkan wasit dari Kyrgyzstan dan Australia untuk periode pertama di putaran kedua Liga 1.
Dua set perangkat pertandingan akan didatangkan dalam artian ada wasit utama dan wasit garis. Namun, salah satu wasit berlisensi FIFA asal Indonesia, Thoriq Alkatiri menyarankan gara PT LIB dan PSSI kembali mengevaluasi jika ingin mendatangkan pengadil lapangan dari kedua negara itu.
Menurutnya wasit asal Australia akan butuh waktu untuk beradaptasi dengan kultur sepakbola Indonesia yang sangat berbeda jauh dengan negara asalnya. Pun demikian dengan wasit dari Kyrgyzstan.
"Kalau mau datangkan yang budaya (sepakbolanya) harus sama agar lebih gampang memahami," ujar Thoriq Alkatiri.
"Timur Tengah itu bagus, kalau Liga Kyrgyzstan itu seperti apa sih? Kalau Uzbekistan masih bagus, hingga Arab (Timur Tengah) karakter (sepakbola, pemain hingga penontonnya) agak sama dengan kita. Tetapi kalau Australia sangat beda, pemain di sana sangat fair dan di sini pemain kita agak nakal," sambungnya.
Sebelumnya Thoriq Alkatiri juga menyarankan agar PT LIB lebih fokus dan memakai jasa wasit di luar Asia Tenggara jika ingin menggunakan wasit asing di Liga 1. Sebab kualitas wasit di kawasan ASEAN (Asia Tenggara) itu setara dengan wasit yang ada di Indonesia jadi tidak terlalu jauh beda jika dipakai.
Rencananya, PSSI akan mulai mendatangkan para wasit asing untuk kompetisi Liga 1 putaran kedua dalam tiga gelombang. Dimulai pada Agustus hingga September 2017 mendatang. Sejauh ini sudah ada beberapa negara yang didekati yakni Kyrgyztan, Thailand, Australia, Uzbekistan, Iran, dan negara di kawasan Eropa.