On This Day: Lahirnya Kapten Legenda MU Penuh Kontroversi
Hari ini, Kamis (10/08/17), legenda Manchester United dan Tim Nasional Irlandia, Roy Keane, menginjak usia 46 tahun. Lahir di Cork, Irlandia, 10 Agustus 1971, Keane hidup dalam lingkungan keluarga yang menyukai olahraga, terutama sepakbola. Sosok Roy Keane di lini tengah MU era Sir Alex Ferguson sangat berpengaruh saat masih aktif bermain. Ia adalah kapten, pemimpin untuk rekan-rekan setimnya.
Roy Keane punya karakter kuat, tekel yang tanpa kompromi, dan tak segan pasang badan untuk rekan-rekan setimnya. Pria asal Republik Irlandia ini mampu membakar semangat timnya di lapangan, terutama ketika dalam situasi sulit.
Selama di MU pada tahun 1993 sampai 2005, Keane langsung menjadi salah satu pilar penting di lini tengah United setelah salah satu bintang United kala itu, Bryan Robson mengalami cedera berkepanjangan.
Ia mencetak gol perdana untuk The Red Devils saat menghadapi Sheffield United yang berkesudahan bagi kemenangan MU dengan skor 3-0 pada musim 1993/94. Setelah itu Keane menjadi kapten Setan Merah pada tahun 1997 menggantikan Eric Cantona.
Keane sudah memenangi tujuh gelar Liga Primer Inggris, empat Piala FA, serta satu Liga Champions. Selain prestasi, kontroversi juga melekat pada dirinya. Salah satu insiden yang akan selalu diingat oleh orang-orang adalah tekel horornya yang, mitosnya, langsung mengakhiri karier Alf-Inge-Haaland saat Derby Manchester 2001 lalu.
Selain itu, Keane juga pernah berseteru dengan mantan kapten Arsenal, Patrick Vieira. Mereka terlibat perseteruan di lorong pertandingan saat Arsenal menjamu Manchester United di Highbury Stadium pada Februari 2005 silam.
Setelah meninggalkan Manchester United, pemain yang dijuluki Captain Fantastic ini bergabung dengan Celtic. Bersama pasukan The Bhoys, rekor gemilang kembali ditorehkan. Trofi Liga Skotlandia, dan Piala Liga Skotlandia ia berikan pada klub yang bermarkas di Celtic Park tersebut.
Memperingati di hari spesialnya ini, INDOSPORT akan berusaha untuk mengupas perjalanan awal karier serta sederet kontroversi yang pernah dilakukan Roy Keane semasa aktif bermain.
1. Awal Karier di Klub Semi Profesional
Pada usia 9 tahun, Roy Keane meniti karier juniornya di klub Rockmount A.F.C dan menghabiskan beberapa tahun di sana. Lalu, klub semi profesional Irlandia, Cobh Ramblers, memberikan kesempatan untuk Keane untuk bermain di level yang lebih tinggi.
Ketika melakoni laga melawan Belvedere FC, performa cemerlang Keane langsung memikat salah satu klub Liga Inggris, Nottingham Forest. Ia pun mendapatkan ajakan berlatih, dan kualitas mengilap Keane, memikat Brian Clough, pelatih Nottingham Forest saat itu.
Roy Keane mengawali laga debut Liga Primer Inggris bersama Nottingham Forest melawan Liverpool di awal musim 1990/1991. Kala itu, Keane muda mendapat kepercayaan bermain sejak awal.
Namun perlu menunggu satu tahun untuk baginya mencetak gol perdana ketika Nottingham Forest bertemu Sheffield United. Akan tetapi, pada 22 Juli 1993 ia terpaksa meninggalkan Forest, setelah klubnya itu terdegradasi ke Divisi Championship. Manchester United pun resmi mendapatkan Roy Keane.
2. Berseteru dengan Peter Schmeichel dan Sir Alex Ferguson
Di Manchester United, Roy Keane dan Peter Schmeichel merupakan dua sosok ikonik di masa lalu. Saat keduanya sama-sama masih membela Setan Merah, Keane dan Schmeichel rupanya malah pernah baku hantam sampai-sampai dimarahi Sir Alex Ferguson.
"Aku pernah berkelahi dengan Peter ketika kami dalam tur pramusim ke Asia, pada 1998, tepat setelah aku kembali dari cedera. Aku pikir kami saat itu di Hongkong. Ada minuman (alkohol) yang terlibat," tulis Keane seperti dikutip Independent.
Pun demikian hubungannya dengan mantan pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson. Dalam buku terbarunya yang berjudul "The Second Half", Keane mengungkapkan hubungannya dengan sang manajer karismatik berakhir dimulai kala Ferguson berusaha menengahi adu mulutnya dengan asisten manajer, Carlos Queiroz.
Ketika dilerai, Keane justru mengancam Ferguson dengan nada tinggi. Keane pun menegaskan akhirnya dia meninggalkan MU setelah perseteruan dengan Ferguson di tahun 2005.
3. Lebih Cinta Tottenham Hotspur Ketimbang Manchester United
Meski sosok Keane dianggap sebagai lambang kejayaan kubu Old Trafford selama 12 tahun dengan meraih berbagai macam gelar prestisius, nyatanya tak membuat Keane merasa telah menjadi pendukung sejati Manchester United. Bahkan, secara mengejutkan dia mengaku sebagai pendukung Tottenham Hotspur.
“Ayah dari salah satu rekan saya sering membawa saya melihat Tottenham berlatih. Sejak itulah saya mulai suka Spurs. Saya selalu menyukai pemain mereka seperti Clive Allen dan juga Glenn Hoddle,” tandas Keane dikutip dari Manchester Evening News.
4. Tolak Tawaran Real Madrid dari Toilet
Real Madrid pernah mengajaknya untuk bergabung dengan mereka pada 2005 lalu. Akan tetapi, Keane memutuskan untuk menolak kesempatan pindah ke Spanyol. Setelah itu, Keane mengaku menyesal karena telah membuang peluang bergabung dengan klub raksasa Spanyol tersebut.
"Saya harus menghargai tawaran Real (Madrid). Itu merupakan tantangan yang paling menarik di hadapan saya dan saya tidak menerimanya. Menoleh ke belakang, saya seharusnya mengatakan kepada diri sendiri untuk pergi ke Spanyol, hidup di sana selama 18 bulan,” ungkap Keane dinukil dari Daily Mail.
"Namun saya mengambil pendekatan yang negatif. Cuaca dan latihan mungkin memberikan kepadaku kesempatan lain dalam hidup, dua tahun lagi untuk bermain. Hal lain adalah, rasa takut yang memutuskanku, takut yang tidak diketahui," tambah Keane.