5 Alasan yang Buat Real Madrid Bisa Kembali Juara La Liga
Setelah menunggu selama lima musim, Real Madrid akhirnya bisa kembali bertakhta di La Liga pada akhir musim lalu. Sebuah penantian yang cukup panjang bagi klub sekelas Los Blancos. Sebelum Zinedine Zidane mempersembahkan gelar La Liga, Madrid terakhir kali meraihnya pada 2011/12 saat ditangani Jose Mourinho.
Selama empat tahun sebelumnya, Madrid hanya bisa menyaksikan Barcelona dan Atletico Madrid berpesta di akhir musim. Tampaknya, kedua klub itu pula yang akan menjadi pesaing utama Los Blancos untuk mempertahankan gelar mereka musim lalu.
Urusan mempertahankan gelar, tampaknya peluang Isco Alarcon dkk masih cukup besar. Apalagi mereka sudah membuktikan kapasitas sebagai tim terbaik di Eropa saat memboyong Piala Super Eropa beberapa hari yang lalu.
INDOSPORT akan ulas 5 alasan utama yang membuat Real Madrid bisa kembali memuncaki klasemen La Liga di akhir musim ini. Berikut alasannya yang disarikan dari Sportskeeda.
1. Tim Utama Makin Menyatu
Partai Piala Super Eropa 2017 memperlihatkan kekuatan tim utama Real Madrid yang sesungguhnya. Kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi akibat buruknya kerja sama tim sudah jauh berkurang. Seluruh pemain utama Madrid kini sudah lebih menyatu.
Dari daftar pemain utama yang jadi andalan mayoritas sudah berada di klub dalam tiga tahun terakhir. Pengecualian bagi Keylor Navas dan Casemiro yang baru bergabung ke tim utama dalam dua tahun terakhir. Dan selama itulah mereka menikmati status sebagai pemain utama Madrid.
Kepergian Alvaro Morata dan James Rodriguez mungkin akan mengurangi stok pemain berpengalaman yang ada di bangku cadangan. Tapi, selama para pemain utama bisa tetap menjaga chemistry di antara mereka, hal tersebut rasanya tidak akan menjadi kendala.
Sebuah tim utama dengan chemistry yang lebih kuat bakal punya peluang untuk memenangi kompetisi.
2. Skuad Lebih Dalam
Real Madrid memang telah kehilangan tiga pemain penting saat ditinggal Danilo, James Rodriguez, dan Alvaro Morata. Namun, komposisi skuad pelapis yang ada saat ini pun tak kalah mumpuni dan justru lebih dalam. Terutama untuk lini tengah dan pertahanan Madrid.
Di lini tengah, Los Blacos sudah punya Dani Ceballos yang berstatus Pemain Terbaik Piala Eropa U-21. Untuk posisi gelandang bertahan, ada Marcos Llorente. Dia merupakan salah satu gelandang bertahan terbaik La Liga musim lalu. Keduanya akan memberi banyak variasi dalam strategi yang dirancang pelatih Zinedine Zidane.
Wilayah pertahanan tak kalah dalam. Ada Theo Fernandez yang sangat pantas menjadi “wakil” Marcelo untuk menjaga sisi kiri pertahanan Los Blancos. Guna melapis Pepe yang semakin uzur, Madrid sudah punya Jesus Vallejo yang terbukti mampu menunjukkan kualitasnya setiap kali dimainkan.
Kepergian Danilo juga tak membuat cemas. Pasalnya ada Achraf Hakimi yang tampil memesona selama pramusim. Bukan mustahil dia akan mendapat lebih banyak kepercayaan untuk mengawal sisi kanan pertahanan Madrid musim ini.
3. Faktor Casemiro
Tak dipungkiri, keberadaan gelandang bertahan punya peran yang besar dalam permainan sebuah tim. Meskipun, peran mereka kerap tak terlihat karena tersembunyi di balik ketajaman para penyerang atau kecerdasan para pengatur serangan.
Bersyukurlah Madrid memiliki Carlos Henrique Casemiro. Keberadaan pemain asal Brasil ini mampu membuat Madrid lebih menguasai lapangan tengah. Memenangi duel memperebutkan bola kini makin sering dilakukan Casemiro. Kondisi ini yang membuat kerja gelandang serang dan striker menjadi lebih mudah.
Sosok box-to-box midfielder ini boleh jadi akan diberi peran lebih bebas seperti yang tampak di laga Piala Super Eropa. Casemiro bisa memberi Zidane sejumlah opsi strategi yang akan sulit ditebak tim yang dihadapi.
4. Masalah di Barcelona dan Atletico Madrid
Barcelona dan Atletico Madrid menjadi rival utama Real Madrid dalam lima musim terakhir. Ketiga tim ini bergantian berada di puncak klasemen akhir. Musim ini pun tampaknya posisi 3-besar di akhir musim tak akan jauh dari ketiga tim tersebut.
Namun, Madrid sedikit lebih unggul. Karena menjadi tim yang bisa dibilang paling siap dibanding dua rival utama mereka tersebut.
Atletico telah kehilangan Theo Hernandez, Matias Kranevitter, dan Oliver Torres. Kondisi ini kontan membuat kedalaman skuat Atletico nyaris berada di titik nol.
Lini depan Barcelona bisa jadi tidak akan segarang musim lalu seiring kepergian Neymar ke Paris Saint-Germain. Transfer ini akan memberi tekanan mental yang kuat kepada skuat Barcelona. Kalaupun mampu mendatangkan pemain bintang untuk mengganti Neymar, tetap butuh waktu untuk bisa menjalin kerja sama yang apik dengan Lionel Messi dan Luis Suarez.
5. Kecerdasan Zizou
Faktor utama yang akan membuat Real Madrid bisa mempertahankan gelar sudah tentu sang peracik strategi, Zinedine Zidane. Pria yang akrab disapa Zizou ini mampu mempersembahkan 6 trofi dalam kurun 1,5 musim sebagai pelatih Los Blancos. Termasuk menorehkan catatan istimewa saat membawa Madrid menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar Liga Champions.
Meski banyak dianggap beruntung saat didapuk menjadi pelatih Madrid, Zizou terus menunjukkan kepiawaiannya dalam merancang strategi. Zizou tidak pernah kaku dalam menggunakan formasi utama 4-3-1-2 yang jadi andalannya. Formasi ini bisa menjalani perubahan tergantung lawan yang dihadapi.
Zidane juga punya visi yang tajam saat melihat kekurangan dari strateginya tersebut dan terus melakukan pembenahan. Faktanya, Zidane sukses mempersembahkan treble winners pada tahun ini dan berpeluang untuk menambah koleksinya di Club Word Cup 2017 akhir tahun nanti.