x

Jejak Karier Sang Ricardo Kaka Milik Timnas U-22

Senin, 21 Agustus 2017 12:01 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra

Para pencinta sepakbola Tanah Air tentu mengerenyitkan dahi mereka, saat Timnas U-22 Indonesia diberi hadiah tendangan penalti di laga melawan Thailand, Selasa (15/08/17). Bukan Evan Dimas yang ditunjuk sebagai eksekutor tendangan, tapi pemain bernomor 29 yang menjadi salah satu sosok awam.

Namun, sepakannya mampu mengelabui penjaga gawang Thailand dan membawa Indonesia meraih satu angka di laga perdana SEA Games 2017. Sejak saat itu, Septian David Mulana menjadi buah bibir di Tanah Air.

Septian David Maulana menjadi salah satu sosok pemain kunci di Timnas U-22.

Sejak laga itu, Septian David tak tergantikan di skuat Timnas U-22. Bahkan pemain asal Mitra Kukar ini bisa bermain di sejumlah posisi.

Pada laga melawan Thailand dan Timor Leste, Septian David ditempatkan di posisi sayap kanan. Sementara, kala melawan Filipina, alumnus Timnas U-19 ini dimainkan lebih ke belakang sebagai gelandang serang.

Baca Juga

Septian David pun mampu menyelesaikan tugasnya dengan apik. Bahkan membuatnya kini mendapatkan kepercayaan penuh dari Luis Milla.

Lalu siapakah Septian David Maulana, yang secara mengejutkan posisinya tak tergantikan di Timnas U-22. Berikut rangkuman INDOSPORT terkait pemain yang digadang-gadang mirip dengan Ricardo Kaka gaya bermainnya.


1. Sempat Diikutkan Lomba Voli Saat Bayi

Marinus Mariyanto dan Septian David Maulana.

Septian David Maulana merupakan buah hati dari pasangan suami-istri, Warno dan Mundarsih asal Semarang, Jawa Tengah. Kehadiran Septian David merupakan hal yang dinantikan kedua pasangan ini dalam 7 tahun mahligai rumah tangganya.

Warno, sang ayah, merupakan salah satu sosok yang sangat mencintai olahraga. Warno mengaku sebagai salah satu penggila voli.

Hal ini membuat Septian David langsung 'dijerumuskan' ayahnya ke olahraga tersebut. Bahkan, David sempat didaftarkan dalam lomba voli  saat masih bayi.

"Saya penggemar olahraga terutama voli dan sepakbola. Jadi saat David lahir langsung saya arahkan ke dunia itu. Pertama saat David berusia sekitar 9 bulan saya ikutkan di kompetisi voli anak-anak bayi, itu hal pertama yang dilakukan David sejak kecil," ujar Warno seperti dikutip dari Tribun Jateng.

Bakat sepakbola pemain yang lahir pada tanggal 1 september 1996 in baru terlihat saat masuk sekolah. Bakat ini kemudian membuat sang ayah memasukkannya ke sekolah sepakbola.


2. Akrab dengan Penolakan di Usia Muda

Beberapa Eks Timnas U-19 seperti Ryuji Utomo, Ravi Murdianto, Rudolf Yanto, Septian David Maulana juga meraimaikan seleksi tersebut.

Septian David dikisahkan sang ayah kerap ditolak bermain di sejumlah sekolah sepakbola (ssb) yang berkualitas. Namun hal ini tak menyurutkannya untuk tetap berlatih tekun.

"Di momen itu David kerap ditolak untuk masuk tim yang berlaga di kejuaraan nasional. Semisal di Medco saya ingat, David saya antar ke Citarum untuk ikut seleksi tapi gagal. Meski saya kecewa karena anak ini punya potensi bagus tapi David tidak patah semangat dan terus berlatih," ujar Warno seperti dikutip dari Tribun Jateng.

Orang tua Septian David juga mendukung penuh karier sang pemain. Mereka bergantian untuk menemani anaknya berlatih.

"Dulu saat masih di ssb, saya sering diantar mereka. Biasanya Bapak yang sering mengantar dan Ibu menjemput saya. Tapi, jika Bapak tak bisa karena bekerja, Ibu yang lantas mengantar. Bila begitu, Bapak yang ganti menjemput," tukas Septian David seperti dikutip dari Bolasport.com.

Septian David pun mendapatkan pengalaman untuk menimba ilmu di SSB Bhaladika dan Tunas Muda, Semarang. Salah satu pengubah karier sepakbola Septian David terjadi kala dirinya mengikuti sebuah turnamen di ibu kota. 

"Lalu puncaknya, dia ikut di tim pada turnamen kelompok umur Piala Garuda di Jakarta saat dikasih tahu kenalan saya ada seleksi saat itu," lanjut Warno.


3. Dipanggil Indra Sjafri dan 'Dipaksa' Bapak ke Kalimantan

Septian David Maulana (Mitra Kukar).

Tak ada yang mengira jika sebuah jersey dan bola bergambar logo klub Arsenal bakal menjadi 'kaca' bagi karier Septian David. Dua benda yang diberikan oleh sang bapak, secara tak langsung membuat motivasi Septian David menjadi pesepakbola profesional pun berlipat.

Setelah menjalani karier belianya di sejumlah ssb di Semarang, bakat yang dimiliki Septian David kemudian terendus oleh Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jawa Tengah. Septian David juga sempat berangkat ke Uruguay untuk mengikuti program Sociedad Anonima Deportiva (SAD). 

Tapak inilah yang membuat kariernya semakin melejit, usai Indra Sjafri juga mendengar bakat yang dimilikinya. Septian David pun menjadi salah satu pemain yang 'diambil' Indra Sjafri untuk mengikuti Timnas U-19. 

Meski sempat dicoret oleh Indra Sjafri, namun Septian mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan terpilih kembali ke skuat. Kerja keras dan kepercayaan diri membawa Septian David bisa mewujudkan impiannya membela Skuat Garuda Muda.

"David juga kerap dapat ujian di Timnas. Sepulang dari uji coba di Arab Saudi dia mengeluh sakit di perut sehingga absen berlaga cukup lama di Timnas U-19. Namun Alhamdulillah dia bisa terus berjuang hingga saat ini," kata Warno seperti dikutip dari Tribun News.

Gemilang di Timnas U-19 membuat Septian David mendapat tawaran dari sejumlah klub di Tanah Air. Namun, sang ayah justru memintanya untuk pergi ke Kalimantan.

"Saya tak tahu kenapa harus ke Kalimantan. Katanya, dulu di sana masih sedikit pemain bola sehingga bisa dapat jam terbang, tetapi akhirnya sekarang tercapai juga. Toh sekarang saya main di Mitra Kukar," jelas Septian David.

Ketekunan dan kerja keras Septian David pun kembali berbuah setelah berhasil mengeluarkan permainan terbaiknya di Mitra Kukar. Hal ini membawanya kembali menembus Skuat Timnas U-22.


4. Timnas U-22 dan Menjelma Menjadi Ricardo Kaka

Septian David Maulana.

Munculnya nama Septian David Maulana di 20 nama pemain Timnas U-22 yang dibawa Luis Milla ke SEA Games 2017 merupakan salah satu kejutan tersendiri. Meski memiliki riwayat sebagai penggawa Timnas U-19 di bawah kendali Indra Sjafri, namun penampilan Septian di level klub tak terlalu kentara.

Namun Luis Milla tak ragu sedikit pun dengan kemampuannya. Menurut pembesut Timnas U-22 asal Spanyol ini, bakat Septian David bakal melengkapi racikan strateginya.

"Saya melihat Septian David mampu menunjukkan permainan terbaiknya bersama Mitra Kukar di Liga 1, jadi itu alasan utama saya," ujar Milla saat pertama kali memanggil namanya ke Skuat Timnas U-22.

Septian David pun membayar lunas kepercayaannya dengan bermain apik sebagai seorang pemain versatile. Pemain ini mampu mengisi lini sayap kanan maupun bergerak di belakang striker dengan sama baiknya.

Hal ini pertama kali terlihat saat dirinya melakoni ajang Kualifikasi Piala Asia U-23, Juli 2017 lalu. Nama Septian David menjadi salah satu pemain yang tak tergantikan di 3 pertandingan dalam ajang tersebut.

Pun demikian dengan 3 laga yang dijalani Timnas U-22 di SEA Games 2017. Septian David melulu menjadi pemain utama saat menghadapi Thailand, Filipina, dan Timor Leste.

Gaya bermain yang dinamis, pandai membuka ruang, dan menjadi salah satu eksekutor andal membuat gaya main Septian David mirip dengan Ricardo Kaka. Hal ini semakin dibuktikannya dengan torehan 2 gol dan 1 assist dari 3 laga yang telah dijalaninya sejauh ini.

Septian bahkan didapuk menjadi eksekutor bola mati, termasuk tendangan penalti bagi Timnas U-22. Septian David telah membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan mampu membuatnya mewujudkan impian.

Evan DimasTimnas U-22Timnas IndonesiaSEA Games 2017Luis MillaLiga IndonesiaSeptian David Maulana

Berita Terkini