Diincar Juventus dan Man United, Renato Sanches Malah Gabung Klub Gurem

Masa depan wonderkid Bayern Munchen, Renato Sanchez, akhirnya menemui titik terang. CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge mengonfirmasi gelandang berusia 20 tahun itu akan bergabung dengan salah satu kontestan Liga Primer Inggris, Swansea City.

Dilansir dari ESPN, Renato Sanchez memilih untuk bergabung ke Swansea dengan status pinjaman karena adanya sosok Paul Clement di kursi manajer. Paul Clement sebelumnya pernah bekerja dengan mantan gelandang Benfica tersebut pada saat menjadi asisten Carlo Ancelotti di Allianz Arena. Bayern ingin Sanches bermain reguler di SWansea setelah tak mendapat tempat dalam skema Ancelotti.

"Kami ingin Renato Sanches bergabung dengan sebuah klub di mana ia bisa bermain di level tinggi dan memiliki pelatih yang menginginkannya. Renato harus terus bermain selama setahun penuh dan itu tidak bisa dijamin dengan kualitas yang ada di skuat kami," ujar Rummenigge.

Renato Sanches bergabung dengan Bayern Munchen sejak dibeli dari Benfica pada bursa transfer musim panas 2016 dengan biaya transfer sebesar 35 juta ero (Rp 525 miliar). Dengan harganya yang terhitung mahal untuk ukuran seorang pemain muda, Sanches tak memperlihatkan performa yang istimewa bersama Bayern pada musim lalu.

Sanches hanya bermain dalam 25 pertandingan di semua ajang selama musim 2016-2017. Saat itu, Sanches kalah bersaing dari Xabi Alonso, Arturo Vidal, dan Thiago.

Kabar Sanches yang akan segera bergabung bersama Swansea City memang mengejutkan. Pasalnya, pemain yang membawa Timnas Portugal juara Euro 2016 itu juga diminati oleh klub-klub besar Eropa seperti AC Milan, Chelsea, Liverpool, Juventus, dan Manchester United.

Jika Swansea berhasil menuntaskan transfer Sanches, mereka akan mendapatkan pemain baru kelimanya. The Swans sebelumnya telah mendapatkan Roque Mesa, Sam Clucas, Erwin Mulder, dan Tammy Abraham pada bursa transfer musim panas ini.

Dari tiga laga di Liga Primer Inggris musim 2017/18, Swansea kerap tampil angin-anginan. Leon Britton dan kawan-kawan masih tertahan di peringkat 13 dengan catatan satu kemenangan, satu imbang, dan sekali kekalahan. Bahkan pada musim lalu Swansea hampir terdegradasi.