Selain Coutinho, Ini 4 Pemain Sukses Usai Dibuang Inter
Sebelum uang merajai sepakbola seperti era sekarang ini, biasanya klub-klub top Eropa memiliki kecenderungan untuk membeli pemain-pemain muda berbakat, salah satunya adalah Inter Milan.
Tak dipungkiri La Beneamata merupakan salah satu klub besar yang memiliki banyak pemain hebat. Mulai dari yang muda hingga yang sudah terbilang tua.
Namun, sayang tak semua pemain muda berbakat memiliki kesempatan bermain membela Inter di setiap pertandingan, karena kalah saing dengan para pemain yang tampil lebih konsisten.
Salah satu contohnya adalah Philippe Coutinho. Coutinho diboyong Inter pada 2010 saat usianya genap 18 tahun dari klub Brasil, Vasco da Gama, dengan harga 3,8 juta euro (Rp60 miliar).
Berada di Inter Milan selama tiga musim, Coutinho tak mendapat banyak kesempatan bermain. Tercatat, dirinya hanya bermain sebanyak 47 penampilan dan mencetak 5 gol.
Ia kemudian dijual ke Liverpool pada Januari 2013 seharga 13 juta euro (Rp206 miliar), harga yang terbilang murah jika ditilik dari performanya bersama The Reds.
Hijrah ke Liverpool, Coutinho justru menjelma jadi gelandang yang cukup disegani bek-bek Liga Primer Inggris, karena sering menciptakan gol-gol spektakuler dari jarak jauh.
Harganya di pasar transfer pun meroket. Banyak klub-klub top Eropa yang ingin merekrutnya. Salah satunya adalah Barcelona, yang semakin dekat mendapatkan tanda tangan gelandang Brasil ini dengan nilai transfer kurang lebih 100 juta poundsterling (Rp1,7 triliun).
Memang benar, bursa transfer Liga Primer Inggris telah usai, namun tidak untuk di Spanyol. Kabarnya, klub-klub La Liga memiliki waktu tambahan 24 jam untuk melakukan aktivitas transfer. Hal ini sepertinya akan dimanfaatkan dengan baik oleh La Blaugrana untuk mendapatkan Coutinho.
Bahkan Direktur Olahraga Inter Milan, Piero Ausilio mengungkapkan, melepas Philippe Coutinho ke Liverpool adalah penyesalan terbesar yang pernah dialami selama kariernya.
Sebelum Coutinho, terdapat sejumlah pemain muda yang bersinar setelah meninggalkan Inter Milan. Siapa-siapa saja mereka? Berikut hasil rangkuman INDOSPORT.
1. Mateo Kovacic
Dibeli Inter Milan dari Dinamo Zagreb saat berusia 18 tahun, Inter resmi meminang Mateo Kovacic dengan nilai transfer 11 juta euro (Rp144 miliar) pada Januari 2013.
Selama dua musim bersama Inter, Kovacic lebih sering menghangatkan bangku cadangan karena hanya mencatat 35 penampilan di Serie A dan hanya mengoleksi lima gol.
Pada Agustus 2015, dirinya pun meninggalkan Inter Milan untuk berlabuh dengan Real Madrid dengan nilai transfer 30 juta euro atau sekitar 458 miliar rupiah.
Bersama Madrid, pemain yang pernah masuk dalam nominasi Golden Boy ini berhasil meraih banyak gelar. Diantaranya adalah satu gelar La Liga Spanyol, dua gelar Liga Champions, satu Piala Super Spanyol, dua Piala Super Eropa dan satu Piala Dunia antarklub.
2. Andrea Pirlo
Andrea Pirlo dibeli Inter dari Brescia pada Juli 1998, dan diikat kontrak selama empat tahun. Namun, ia hanya setahun merasakan bermain untuk Inter Milan. Selebihnya ia dipinjamkan ke klub lain, di antaranya Reggina dan Brescia.
Siapa sangka, pemain yang sukses membawa AC Milan dan Juventus memenangkan sejumlah trofi itu tak mampu berkontribusi banyak bagi Inter.
Lalu, musim panas 2001, ia dibeli oleh AC Milan. Dari situlah awal kejayaan Pirlo. Ia membela I Rossoneri selama 10 tahun. Bersama Milan, Pirlo memenangkan sejumlah gelar, diantaranya dua gelar Serie A, dua Liga Champions, satu Coppa Italia, satu Piala Super Italia, dua Piala Super Eropa dan dua Piala Dunia antarklub.
Kemudian gelandang berusia 38 tahun ini, pindah ke Juventus secara gratis pada tahun 2011, kemampuan Pirlo ternyata belum habis. Bersama Juve, Pirlo meraih 4 gelar Serie A dan 2 Piala Super Italia.
3. Mikael Silvestre
Bergabung dengan Inter Milan di usia 21 tahun, pemain asal Prancis, Mikael Silvestre dibeli Inter pada Juli 1998 dari Stade Rennais senilai 7 juta euro (Rp111 miliar).
Kariernya tak berlangsung lama, Silvestre hanya bertahan selama satu musim dengan mencatatkan 18 penampilan dan hanya mencetak satu gol.
Kemudian ia hijrah ke Liga Primer Inggris memperkuat Manchester United pada September 1999.
Bersama Man United, dirinya berhasil mempersembahkan 6 gelar Liga Primer Inggris, 1 Liga Champions, 1 Piala FA, 1 Piala Liga Inggris, 2 Community Shield dan 1 Piala Dunia antarklub.
4. Roberto Carlos
Selanjutnya adalah Roberto Carlos, bek kiri asal Brasil ini menandatangi kontrak bersama Inter Milan di usia 22 tahun. Inter memboyongnya dari Palmeiras pada Juli 1995.
Ia hanya semusim berseragam Inter Milan dengan mencatat 34 pertandingan dan tujuh gol di berbagai ajang. Setelah itu, dia pindah ke Real Madrid pada Juli 1996.
Keputusan pemain berkepala plontos itu terbukti tepat karena karirnya langsung melejit setelah berseragam El Real untuk menjadikannya sebagai salah satu bek kiri terbaik dunia.
Bersama Real Madrid, Roberto Carlos meraih kesuksesan dengan mengangkat 13 trofi, termasuk empat gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions. Dia kemudian melanjutkan karier di Fenerbahce, Corinthians, Anzhi Makachkala, dan pensiun di Delhi Dynamos pada 2015.