Korban Jatuh di Pertandingan Indonesia vs Fiji, Kemenpora Angkat Bicara
Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) angkat bicara mengenai tewasnya penonton tak berdosa bernama Catur Yuliantono yang terkena ledakan kembang api di dalam stadion tersebut.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot Dewa Broto, menyampaikan rasa dukacita mendalam atas jatuhnya korban meninggal di pertandingan perahabatan Timnas Indonesia vs Fiji.
Alm. Catur Yulianto (32 tahun) merupakan warga Duren Sawit, Jakarta Timur, yang meninggal karena terkena ledakan petasan roket yang ditembakkan salah satu penonton di dalam stadion.
"Kami turut berdukacita atas musibah tersebut. Semoga Almarhum Catur Yuliantono diterima di sisi-Nya dan diberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkannya," ujar Gatot.
- Sebelum Catur Meninggal, Penonton Timnas Indonesia Bertakbir
- Persija Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Suporter Timnas Indonesia
- Terkait Meninggalnya Suporter Timnas, Kemenpora Peringati PSSI dan Klub
- Reaksi Andik Vermansah dan Bayu Pradana Perihal Meninggalnya Suporter Timnas
- PSSI Pasang Badan Terkait Meninggalnya Penonton Timnas Indonesia
- Karena Kembang Api, Satu Suporter Timnas Meninggal Dunia
- Petugas Telah Amankan Terduga Pelaku Meninggalnya Suporter Timnas
Gatot juga meminta kepada PSSI dan pihak berwenang lainnya agar ke depannya lebih lebih ketat mengawasi bahkan melarang masuknya flare, petasan, atau benda berbahaya lainnya ke dalam arena stadion.
Federasi Sepakbola Asia (AFC) dan dunia (FIFA) bahkan sangat tegas untuk urusan masuknya benda-benda berbahaya ke dalam stadion bahkan hingga menyebabkan korban tewas.
Gatot juga kembali mengingat peristiwa yang terjadi di Piala AFF 2016 lalu, kala itu ada utusan AFC yang datang langsung ke stadion. Beruntung situasi dapat terkendali karena ada pasukan TNI yang menjadi tim pengaman dan membaur langsung di tribun penonton.
"Jangan peringatan itu diberikan saat sudah ada korban. Kami mengingatkan kepada PSSI, PT Liga, klub-klub agar stadion steril saat pertandingan. Kebiasaan buruk jangan diulang-ulang," tambahnya.
Pria kelahiran Yogyakarta itu menyebut dirinya akan langsung melayat ke rumah duka korban setelah berada di Jakarta karena saat ini ia masih berada di Yogyakarta. Pihak Kemenpora akan menyampaikan ungkapan dukacita secara langsung kepada keluarga korban.