Spanyol 3-0 Italia: Spanyol Sukses Lanjutkan Rekor
Babak Pertama
Bermain di hadapan puluhan ribu suporter, tuan rumah Spanyol tampil sangat percaya diri sejak menit pertama. Permainan tiki taka khas Spanyol diperagakan nyaris sempurna. Spanyol bermain dengan tenang dan sabar.
Sebelum melakoni laga, Spanyol masih mencatatkan 59 laga tak terkalahkan di kualifikasi Piala Dunia. Sementara Italia datang dengan membawa torehan 56 laga tak terkalahkan di kualifikasi Piala Dunia.
Penguasaan lini tengah menjadi kunci dari kemenangan Spanyol atas Italia. Lini tengah Spanyol terlihat dominan dibanding para gelandang Italia. Sergio Busquets mampu menjalin kerjasama apik dengan Koke dalam menghentikan alur serangan Daniele De Rossi dkk.
Justru gelandang Spanyol yang mampu mengalirkan bola dengan baik ke lini depan. Salah satunya adalah yang membuat Leonardo Bonucci harus menjegal Marco Asensio di luar kotak penalti Italia.
Pelanggaran ini akhirnya menjadi awal malapetaka bagi Italia. Isco Alarcon yang bertindak sebagai eksekutor sukses menjebol gawang Gianluigi Buffon. Sebuah tendangan kaki kanannya meluncur deras ke sudut gawang Buffon, 1-0 untuk Spanyol.
Isco lagi-lagi menunjukkan kualitas dan talentanya sebagai seorang gelandang serang. Menerima umpan dari Andres Iniesta, gelandang serang Real Madrid ini hanya melakukan sekali manuver untuk membuka ruang tembak yang lebih luas. Jika sebelumnya, kaki kanan Isco yang mencetak gol, kali ini kaki kirinya yang mendapat giliran mengoyak jala Buffon untuk kedua kalinya.
Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Italia coba meningkatkan serangan. Mereka pun sadar bahwa lini tengah kurang kuat dalam melakukan duel. Sehingga terlihat bagaimana skuat Italia berusaha memenangkan lini ini secara maksimal.
Beberapa kali mereka mencoba mengurung pertahanan Spanyol. Tapi minim menciptakan peluang mencetak gol. Kalau tidak, penyelesaian akhir yang dilakukan tidak maksimal.
Di sinilah terlihat kecerdikan pelatih Spanyol, Julen Lopetegui. Di pertengahan babak kedua, dia menarik Iniesta dan memasukkan Alvaro Morata. Spanyol pun menjadi bermain lebih defensif dan mengandalkan serangan balik melalui Morata.
Strategi ini berbuah manis. Sebuah skema serangan balik yang melibatkan Morata dan Sergio Ramos berhasil menciptakan gol ketiga bagi Tim Matador. Untuk kali ketiga Buffon harus memungut bola dari dalam gawangnya.
Tak hanya lini tengah dan depan Spanyol saja yang tampil apik. David De Gea juga tampil sangat cemerlang. Terbukti, setidaknya ada empat peluang terbaik yang bisa dimentahkan oleh kiper utama Manchester United itu. Dari mulai tendangan jarak jauh hingga sundulan keras di depan gawang, mampu dimentahkan oleh De Gea.
Atas kemenangan tersebut, Spanyol pun bisa melanjutkan catatan tak pernah kalah di kualifikasi Piala Dunia dengan torehan 60 pertandingan. Sementara Italia hanya bisa pasrah, rekor mereka terhenti di angka 56.
Spanyol pun kini memimpin klasemen sementara Grup G zona Eropa dengan 19 poin. Sementara Italia berada tepat di bawah mereka dengan 16 poin.
Susunan Pemain
Spanyol (4-2-3-1): David De Gea, Dani Carvajal, Gerard Piqué, Sergio Busquets, Andres Iniesta, Koke, Sergio Ramos, Jordi Alba, Marco Asensio, David Silva, Isco Alarcon
Cadangan: Kepa Arrizabalaga, Pepe Reina, Nacho, David Villa, Álvaro Morata, Thiago Alcántara, Pedro Rodríguez, Saúl Ñíguez, Gerard Deulofeu, Nacho Monreal, César Azpilicueta, Iago Aspas
Pelatih: Julen Lopetegui
Italia (4-4-2): Gianluigi Buffon, Matteo Darmian, Leonardo Bonucci, Antonio Candreva, Leonardo Spinazzola, Marco Verratti, Andrea Barzagli, Daniele De Rossi, Lorenzo Insigne, Ciro Immobile, Andrea Belotti
Cadangan: Gianluigi Donnarumma, Mattia Perin, Andrea Conti, Danilo D'Ambrosio, Daniele Rugani, Davide Astori, Lorenzo Pellegrini, Éder, Marco Parolo, Federico Bernardeschi, Stephan El Shaarawy, Manolo Gabbiadini
Pelatih: Gian Piero Ventura