Pasca Meninggalnya Catur, Playmaker Timnas Indonesia Minta Suporter Jangan Lawan Aturan
Adam Alis Setyano sangat menyayangkan insiden yang menewaskan Catur Yuliantono (32) pada pertandingan Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Timnas Fiji, Sabtu (02/09/17) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Playmaker Skuat Garuda, julukan Timnas, itu meminta suporter untuk menaati peraturan yang berlaku.
Catur meninggal setelah kepalanya terkena hantaman petasan roket. Catur yang saat itu menonton dari Tribun Timur tidak menyangka petasan yang disulutkan dari Tribun Selatan tersebut tepat mengenai dirinya.
- Sebelum Catur Meninggal, Penonton Timnas Indonesia Bertakbir
- Korban Jatuh di Pertandingan Indonesia vs Fiji, Kemenpora Angkat Bicara
- Persija Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Suporter Timnas Indonesia
- PSSI Pasang Badan Terkait Meninggalnya Penonton Timnas Indonesia
- Karena Kembang Api, Satu Suporter Timnas Meninggal Dunia
Sontak, kepala Catur langsung bersimbah darah. Nyawanya tidak tertolong lagi saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Adam yang bermain di paruh kedua ketika melawan Fiji tidak menyangka pertandingan persahabatan harus dibayar dengan mahal. Nyawa suporter dengan mudahnya hilang karena insiden memalukan.
“Saya baru mendengar kabar itu. Sangat disayangkan pertandingan persahabatan yang seharusnya menjadi hiburan tapi ada penonton yang sampai meninggal,” ucap Adam ketika dihubungi INDOSPORT.
Pesepakbola kelahiran Jakarta tersebut lantas meminta kepada seluruh suporter untuk tidak melawan aturan. Stadion sepakbola harus steril dari benda-benda yang mengancam nyawa manusia seperti petasan, suar, maupun bom asap.
“Semoga suporter bisa taat peraturan. Karena benda-benda seperti itu dilarang dibawa masuk ke dalam stadion. Yang rugi juga Indonesia,” pungkas pemain berusia 23 tahun tersebut.