Deretan Korban Tewas karena Ledakan Flare dalam Sepakbola
Sepakbola Tanah Air masih diguyur hujan duka pasca tewasnya Catur Yuliantono, Sabtu (02/09/17) lalu. Catur merupakan salah satu pendukung Timnas Indonesia yang tewas saat menonton langsung laga Skuat Garuda di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.
Catur yang tengah asyik menonton tiba-tiba saja menjadi korban dari sebuah flare yang nyasar. Flare tersebut kemudian disebut meledak di kepalanya.
Catur sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Namun kemudian nyawanya tak bisa diselamatkan karena pendarahan yang hebat.
Insiden maut ini tentu saja menjadi peringatan bagi para pendukung betapa pentingnya keselamatan nyawa mereka dalam setiap laga. Pasalnya, insiden nahas ini bukan yang kali pertama merenggut nyawa.
Sejumlah peristiwa maut yang disebabkan oleh flare juga sempat terjadi dalam beberapa laga internasional. Berikut sejumlah korban yang terenggut dari flare maut yang berhasil dirangkum INDOSPORT:
1. Derby Maut Sisilia
Kejadian flare meledak juga tak saja menimpa para fans. Bahkan polisi juga sempat menjadi korban karena flare yang meledak.
Seperti kejadian yang menimpa Filippo Raciti, salah satu aparat kepolisian Italia. Raciti tewas usai sejumlah flare dan bom asap meledak tak jauh dari wajahnya.
Kejadian ini terjadi para tahun 2007 usai Derby Sisilia antara Palermo melawan Catania. Sejumlah pendukung kedua kesebelasan bentrok usai pertandingan. Aparat kepolisian pun mencoba untuk memisahkan kedua kelompok suporter, namun justru dibalas dengan tembakan flare dan bom asap.
Raciti pun turut menjadi korban dalam keributan maut ini. Pria berusia 38 tahun ini sempat meminta rekannya untuk membawa dirinya ke rumah sakit.
Hanya beberapa jam setelah tiba di rumah sakit, Raciti kemudian diketahui tewas. Laporan dari pihak rumah sakit menyatakan bahwa Raciti tewas karena jantungnya berhenti setelah menghisap bom asap dan ledakan flare.
2. Tragedi Cardiff
Salah satu insiden yang cukup dikenang karena kecelakaan flare terjadi di Cardiff pada tahun 1993. Peristiwa ini berlangsung saat Wales tengah menjamu Rumania pada laga Kualifikasi Piala Dunia 1994.
Insiden maut ini terjadi saat Wales kalah 1-2 dalam tersebut dan membuyarkan mimpi mereka untuk tampil di Amerika Serikat. Puncaknya terjadi saat sebuah flare meluncur melintasi lapangan ke arah tribun di selatan.
Flare tersebut kemudian dilaporkan Independent mengenai seorang pendukung yang sudah berusia senja. Si kakek tersebut tewas karena flare nyasar ini meledak hebat di bagian lehernya.
Kejadian nahas ini kemudian bahkan membuat siaran BBC yang tengah menyiarkan laga Inggris melawan San Marino ditunda. Pasalnya banyak pemirsa yang meminta untuk menyiarkan tayangan kejadian maut yang berlangsung di Wales tersebut.
3. Bocah Nahas Bolivia
Salah satu kejadian paling mengenaskan yang melibatkan flare terjadi pada tahun 2013. Kevin Beltran Espada tewas saat laga Copa Libertadores antara San Jose dari Bolivia melawan Corinthians asal Brasil.
Saat pendukung tim tamu merayakan gol yang dicetak Paulo Guerero, sebuah flare terbang menuju tribun pendukung tuan rumah. Tak dinyana, flare ini kemudian menghujam mata sebelah kiri milik Kevin.
Pendukung berusia 14 tahun ini pun langsung tumbang seketika karena flare tersebut meledakkan otaknya. Kevin disebut tewas dalam perjalanan ke rumah sakit karena insiden ini.
Usai kejadian, pihak kepolisian langsung menangkap 12 pelaku peledakan flare tersebut. Dua orang kemudian dihukum karena terbukti menjadi pembakar flare dan memiliki sejumlah bahan peledak saat kejadian berlangsung.