Persijap Jepara Banding Terkait 'Sanksi Tak Wajar' dari Komdis
Persijap Jepara resmi mengajukan banding atas sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin PSSI beberapa hari yang lalu. Banding dilakukan karena sanksi yang diberikan dinilai tak wajar dan menguntungkan Tim tertentu.
CEO Persijap Jepara Esti Puji Lestari mengatakan sanksi denda Rp100 juta dan dihukum kalah WO 0-3 atas Persibat batang sangatlah tidak masuk akal. Sanksi yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Esti mengatakan tim Persijap Jepara tidak pernah melakukan walk out saat menjamu tamunya Persibat Batang di stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Minggu (27/08/17) sore. Hanya saja saat itu pertandingan terhenti di menit ke 90+3 karena keputusan kontroversial wasit supriawan asal Malang. Pertandingan terhenti dengan sekor 2-1 untuk keunggulan tim tuan rumah.
Pada saat itu wasit memberikan hadiah tendangan penalti kepada Persibat Batang. Wasit menilai pemain belakang Persijap Jepara melakukan pelanggaran di kotak 16. Padahal faktanya anak asuhnya bermain bersih dan tidak melakukan pelanggaran apa pun di dalam kotak penalti.
Seketika itu para pemain melakukan protes dan pertandingan sempat terhenti. Kemudian wasit tetap bersikukuh untuk memberikan hadiah tendangan pinalti. Belum sampai eksekusi tendangan penalti dilakukan wasit justru keluar dari lapangan karena takut adanya protes suporter.
Saat meninggalkan lapangan, wasit tidak mengucapkan satu kata pun dan juga tidak meniup peluit tanda pertandingan dihentikan. Tidak lama berselang pemain Persibat Batang juga keluar meninggalkan lapangan pertandingan.
Sedangkan para pemain Persijap Jepara masih bertahan untuk menanti keputusan. Namun setelah ditunggu beberapa lama tidak ada keputusan apapun yang keluar baik dari wasit maupun dari LIB. Setelah sepekan berselang tim Persijap justru mendapatkan sanksi dari Komisi disiplin PSSI.
"Kita tidak melakukan walk out dan masih bertahan di lapangan menunggu keputusan, setelah beberapa hari kita justru disanksi," ucap Esti kepada INDOSPORT.
Esti mengatakan banding dilakukan untuk menegakkan keadilan. Ia tidak ingin keputusan sepihak dari Komisi disiplin itu justru menguntungkan tim-tim tertentu yang berkompetisi di Grup 3 Liga 2.
Dia juga siap memberikan bukti-bukti yang menguatkan jika tim Persijap Jepara tidak melakukan kesalahan dalam pertandingan tersebut. Ia berharap banding yang diajukan ke PSSI diterima dan nantinya hukuman untuk tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu dihapuskan.