Pelaku Tertangkap, PSSI Anggap Kasus Tewasnya Suporter Usai
Induk federasi sepakbola Indonesia, PSSI menilai kasus tewasnya suporter Timnas Indonesia, Catur Juliantono telah usai. Terlebih setelah tersangka kasus tersebut telah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
PSSI akan mencoba menutup kasus tewasnya Catur Julaintono. Kini PSSI akan berusaha move on untuk agenda-agenda besar lainnya yang sudah menanti.
Melalui Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, PSSI sangat mengambil pelajaran penting akan insiden di Stadion Patriot Candrabhaga. Bahkan PSSI sampai melalukan aksi silent dan meliburkan pegawainya selama satu hari.
- Pasca Insiden Tewasnya Suporter Timnas di Patriot, Bagaimana Nasib Persija di Bekasi?
- Tersangka Penghilang Nyawa Catur Bukan Bagian dari Kelompok Suporter Lain
- Persija Terapkan Keamanan Berlapis Pasca Insiden Tewasnya Suporter di Stadion Patriot
- Fans Tewas, Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Kritisi PSSI
- Luis Milla Ikut Bersedih atas Tewasnya Suporter Timnas Indonesia
"Di mana ada kalanya kita harus berdiam diri untuk menghargai yang telah meninggalkan dan untuk perbaikan kita ke depannya. Maka dari itu, PSSI kita putuskan libur satu hari untuk momen of silence kami dan kami kembali restart hari ini," ucap Tisha saat ditemui di Kantor PSSI, Kuningan Jakarta, Selasa (05/09/17).
"Dari PSSI, area football security kemarin merupakan trial pertama yang kita coba 130 personel terlatih, kita tempatkan di berbagai titik, tapi layaknya pertandingan sepakbola ada hal-hal tidak terduga yang akhirnya terjadi," tambahnya.
Tisha juga sangat mengapresiasi pihak kepolisian yang sudah bekerja keras menangani kasus ini. Terlebih bagi Tisha setelah pelaku penyala petasan yang menyebabkan Catur tewas telah tertangkap.
"Yang kedua, apresiasi kepada pihak kepolisian yang sudah bekerja keras dari mulai hari H kejadian, melakukan olah TKP didampingi panpel PSSI sampai akhirnya bisa menjaring pelaku," beber Tisha.
Polisi sendiri memamg telah berhasil menangkap pelaku penyala petasan tersebut. Pelaku bernama Andrian Rico Palupi warga Bekasi Timur yang tepatnya tinggal di Bekasi Timur Regency Blok E 15 No. 15 Kel. Cimuning, Mustika Jaya, Bekasi Kota. Pelaku pun mengakui segala perbuatannya yang telah melempar flare di menit-menit akhir jelang pertandingan berakhir.