Bantai Filipina, Ini Rating Pemain Timnas U-19 di Piala AFF
Timnas Indonesia U-19 baru saja mencatatkan hasil yang spektakuler usai membantai Filipina, Kamis (07/09/17) di laga kedua grup B Piala AFF U-18 dengan skor telak 9-0, di Thuwunna Stadium. Hasil itu pun menempatkan tim asuhan Indra Sjafri di peringkat pertama klasemen sementara dengan torehan enam poin.
Dalam laga tersebut, pemain sayap Feby Eka Putra tampil heroik dengan tiga gol yang dilesakkannya pada menit ke-7, 67 dan 87. Selain itu, striker pengganti, Rafli Mursalim juga menunjukkan kualitasnya seakan memberikan 'alarm' ke pelatih Indra Sjafri untuk memperhitungkan posisinya di laga selanjutnya.
Sepanjang laga melawan Filipina, kulaitas pemain Indonesia memang terlihat jauh di atas tim lawan, baik dari lini serang hingga lini pertahanan. Akibat gencarnya serangan yang dilakukan Skuat Garuda Nusantara, kiper Filipina, Quincy Julian Kammeraad harus melakukan pelanggaran keras yang membuatnya dikartu merah wasit di akhir babak kedua.
Berdasarkan catatan Labbola, Timnas Indonesia U-19 unggul jauh dalam penguasaan bola, percobaan tendangan ke gawang, shot on target hingga passing accuracy.
Lantas seperti apa rating para pemain Timnas U-19 kala berhasil mengalahkan Filipina. Berikut ulasan INDOSPORT kepada para pembaca setia.
1. Kiper
Muhamad Riyandi (Nilai 7,5)
Kiper bertubuh jangkung ini sebenarnya mendapatkan tekanan yang cukup mengejutkan di babak pertama. Ketika itu pemain Filipina bernomor punggung 10, Mariano Suba melepaskan tendangan jarak jauh yang terarah ke pojok kanan gawang Timnas Indonesia.
Akan tetapi, berkat kesigapan dan refleks yang bagus dari Riyandi, gawang Timnas U-19 akhirnya bebas dari kebobolan. Setelahnya, kiper muda milik Barito Putera ini tak dipaksa bekerja keras hingga babak kedua lantaran dari 10 tendangan Filipina ke arah gawang, hanya tiga yang berbuah shot on target.
2. Pemain Belakang
Rifad Marasabessy (Nilai 8)
Setelah tampil baik di laga perdana melawan Myanmar, kali ini Rifad kembali menunjukkan kelasnya saat meladeni Filipina. Pergerakannya di sisi kanan cukup aktif dalam membantu Egy Maulana Vikri maupun Feby Eka Putra yang silih berganti mengisi sisi sayap Timnas Indonesia.
Pada awal babak pertama, Rifad bahkan melakukan aksi overlapping dan langsung berhadapan dengan kiper Filipina, Quincy Julian Kammeraad. Sayangnya tendangan Rafid yang mengincar tiang jauh masih melebar. Pemain muda milik Madura United ini pun dipercaya pelatih Indra Sjafri hingga untuk bermain sepanjang laga dan dibayar dengan aksi-aksinya yang mengesankan.
Rachmat Irianto (Nilai 8)
Pada laga melawan Filipina, penampilan Rachmat Irianto cukup berani. Pada babak kedua ia bahkan melakukan overlapping hingga ke dalam kotak penalti. Setelah melakukan operan satu dua dengan rekannya, Rian tiba-tiba saja merengsek masuk ke kotak penalti Filipina. Layaknya seorang striker jempolan, pemain milik Persebaya Surabaya itu berhasil mengelabui kiper lawan, Quincy Julian dengan gerakan yang apik.
Sayangnya, Rian tidak bisa menyelesaikan peluang emas tersebut menjadi gol meski sudah berhadapan dengan gawang yang kosong. Tendangan pemain bernomor punggung 13 itu hanya membentur tiang gawang.
Terlepas dari aksi itu, Rian sepanjang laga tampil lugas dan tanpa kompromi. Ia bahkan sangat membantu pertahanan Indonesia terutama saat Timnas U-19 menghadapi serangan balik dan kedua full back telat membantu lini belakang.
Nurhidayat Haris (Nilai 8)
Di laga kedua ini, Haris masih dipercaya menjadi tadem bagi kapten tim, Rachmat Irianto. Seperti laga sebelumnya, kedua pemain ini juga berperan besar sebagai pemantul bola bersama Asnawi Mangkualam, sebelum Indonesia membangun serangan dari belakang atau biasa dikenal dengan build up.
Duet Haris bersama Rian, nyatanya cukup membuat striker Filipina kesulitan menembus kotak penalti, terbukti tim lawan beberapa kali lebih memilih tendangan jarak jauh yang pada akhirnya tidak menemui sasaran.
Samuel Christianson (Nilai 8)
Sempat menjadi cadangan di laga perdana melawan Myanmar pada 5 September lalu, kali ini Samuel dipercaya pelatih Indra Sjafri untuk tampil sejak menit awal hingga selesai pertandingan. Hal itu pun dibuktikan dengan penampilan yang konsisten dalam membantu pertahanan maupun saat Indonesia menyerang.
Keberadaan Samuel tampaknya sangat cocok karena ia bisa mengimbangi pergerakan cepat nan liar dari dua pemain sayap, Egy Maulana (kemudian diganti Irsan Lestaluhu) dan Feby Eka Putra.
3. Pemain Tengah
Asnawi Mangkualam (Nilai 7,5)
Diturunkan sejak menit awal, penampilan Asnawi sejatinya sangat baik sebelum digantikan oleh Resky Witriawan di menit ke-57. Dipercaya sebagai gelandang bertahan, Asnawi tampil apik dalam memutus setiap serangan Filipina.
Bersama duet center back, Rachmat Irianto dan Nurhidayat Haris, Asnawi selalu menjadi poros awal serangan Indonesia yang dibangun dari belakang. Keberadaan Asnawi juga memudahkan kerja dua rekannya di lini tengah yakni Muhammad Iqbal dan Syahrin Abimanyu.
Asnawi sebenarnya berpeluang mencetak gol pada menit ke-30 melalui sepakan penalti. Sayangnya, sepakan pemain milik PSM Makassar itu gagal berbuah gol lantaran ditepis oleh kiper Filipina.
Egy Maulana Vikri (Nilai 8)
Bermain di posisi yang berbeda dibandingkan laga awal melawan Myanmar, nyatanya kali ini Egy Maulana lebih sering membahayakan gawang Filipina. Pergerakannya dari sisi kiri pertahanan Filipina kerap membuat pemain belakang lawan kewalahan.
Pada babak pertama saja, Egy berkali-kali menciptakan peluang bahkan langsung berhadapan dengan kiper Filipina. Sayangnya dua kali sontekan Egy masih bisa diblok oleh kiper lawan. Akan tetapi di menit ke-21, Egy kemudian menuntaskan rasa penasarannya setelah memanfaatkan umpan Hanis Saghara di dalam kotak penalti untuk menjebol gawang lawan.
Setelahnya Egy kembali mencetak gol di menit ke-37 dari titik penalti, selain itu, ia juga menciptakan satu assist untuk gol pertama Feby Eka Putra di menit ke-8. Dua gol itu membuat jebolan SSB Ragunan ini menjadi top skor sementara AFF U-18.
Feby Eka Putra (Nilai 8,5)
Dipercaya mengisi sayap kanan Timnas U-19, Feby Eka Putra langsung membayar kepercayaan pelatih Indra Sjafri dengan torehan tiga golnya. Selain itu, ia juga berperan besar dengan memberikan assist pada gol pertama M. Iqbal di menit ke-25.
Pergerakan Feby Eka Putra nampaknya menjadi teror tersendiri bagi pertahanan Filipina. Gol penalti Egy Maulana di menit ke-37 juga berawal dari aksi Feby yang kemudian terpaksa dilanggar pemain Filipina di dalam kotak penalti. Ia layak untuk diberikan gelar Man of The Match pada laga melawan Filipina.
Syahrian Abimanyu (Nilai 8)
Penampilan mengesankan pada laga perdana melawan Myanmar, ternyata membuat pelatih Indra Sjafri memilih untuk memainkan Abimanyu sejak babak pertama hingga selesai pertandingan. Peran penghubung lini tengah dan lini depan yang ditugaskan mampu dijalankan dengan baik.
Abimanyu seolah roh di lapangan tengah yang terus bergerak, membuka ruang serta membantu memperagakan operan-operan pendek khas Timnas U-19. Meski tidak mencetak gol, sejatinya penampilan Abimnayu layak untuk diapresiasi. Kerja keras dan semangat pantang menyerang menjadi nilai lebih meski ia terlihat pendek di antara pemain Filipina.
Muhammad Iqbal (Nilai 8)
Sempat tampil di bawah standar saat melawan Myanmar, kali ini Iqbal membuktikan kalau mentalnya sudah ke level teratas. Bermain bersama Syahrian Abimanyu dan Asnawi Mangkualam di lini tengah, Iqbal tampil sangat baik.
Iqbal nyatanya memiliki senjata tersembunyi di kaki kirinya, hal itu terbukti saat ia mencetak gol melalui tendangan bebas langsung pada akhir babak pertama yang tak mampu dijangkau kiper Filipina. Selain itu, kepandaian Iqbal dalam membaca situasi dan menempatkan diri juga membuahkan gol pertamanya yang lahir di menit ke-25.
Irsan Lestaluhu (Nilai 7)
Masuk menggantikan Egy Maulana Vikri di babak kedua, permainan Irsan Lestaluhu sejatinya cukup baik. Meski belum mencetak gol ataupun assist, ia cukup baik untuk memerankan instruksi pelatih Indra Sjafri untuk terus menekan pertahanan Filipina.
Resky Witriawan (Nilai 7)
Dipercaya pelatih Indra Sjafri untuk menggantikan posisi Asnawi Mangkualam di pos gelandang bertahan, Resky Witriawan mampu membuktikan diri dengan membuat pertahanan Timnas U-19 tetap kukuh. Ia juga tidak canggung saat berada di lapangan meski baru pertama kali dimainkan.
Hasilnya pada masa injury time, Resky Fandi Witriawan kembali membuat bola bersarang ke gawang Filipina. Ia melengkapi kemenangan Timnas Indonesia dengan skor telak yakni 9-0.
4. Pemain Depan
Hanis Saghara Putra (Nilai 7)
Tampil sebagai striker tunggal, pergerakan Saghara sebenarnya sudah cukup merepotkan lini belakang Filipina. Dalam beberapa kesempatan ia mampu melepaskan tembakan ke arah gawang, sayangnya masih belum menemui sasaran.
Meski tidak mencetak gol, penampilan Saghara kali ini lebih baik dibandingkan laga sebelumnya melawan Myanmar di mana ia tidak bisa tampil lepas dan seakan terkurung. Ia juga mampu memberikan sebuah assist pada gol pertama Egy Mualana Vikri.
Rafli Mursalim (Nilai 8)
Masuk di babak kedua untuk menggantikan Hanis Saghara, Rafli tampil sangat bagus dan penuh percaya diri. Kepandaian dalam membaca situasi dan mengambil keputusan berujung sebuah assist untuk Feby Eka Putra di menit ke-87.
Rafli Mursalim juga yang menjadi aktor di balik pelanggaran keras yang dilakukan kiper Filipina pada akhir babak kedua. Menerima umpan terobosan, ia mampu mengelabui kiper lawan, sayangnya ia dijatuhkan dan akhirnya mencetak gol melalui tendangan penalti.
Tampak di laga melawan Vietnam, pelatih Indra Sjafri harus mempertimbangkan Rafli Mursalim untuk dimainkan sejak menit pertama. Ketajaman Rafli memang sudah terbukti, di mana sebelumnya ia menjadi top skor dengan 15 gol serta gelar pemain terbaik pada Liga Santri 2016 lalu.