Debut Lawan Persija, Arsitek Baru Mitra Kukar Minta Doa Restu
Berusaha meraih kemenangan tidak hanya soal bekerja keras di atas lapangan. Namun, doa dan restu ikut memiliki pengaruh besar.
Pelatih anyar Mitra Kukar, Yudi Suryata paham akan hal itu. Apalagi, lawan yang akan dihadapi timnya bukan sembarang klub. Persija Jakarta akan mengetes racikan berbeda Yudi saat kedua tim bentrok di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat (08/09/17).
“Mudah-mudahan saja pertandingan melawan Madura United sebagai langkah awal kami menuju yang lebih baik. Mohon doa restunya. Melawan Persija mudah-mudahan kami meraih hasil maksimal,” ucap Yudi saat sesi temu pewarta pralaga.
“Tidak ada satupun yang tidak ingin menang. Apalagi Mitra Kukar tengah dalam tren positif setelah mengalahkan Madura United. Sehingga kami ingin melanjutkan sukses yang telah kami raih. Kami telah melupakan hasil buruk kalah 1-6 dari Bali United,” tambah eks pembesut Persis Solo itu.
Yudi mengisi pos yang telah lama ditinggalkan oleh Jafri Sastra. Sebelum dia datang, Sukardi untuk sementara waktu ditunjuk sebagai caretaker Naga Mekes, julukan Mitra.
Oleh sebab itu, Yudi tidak akan mengenyampingkan peran Sukardi. Malah, dia bakal banyak menyerahkan urusan soal kebutuhan tim di laga debutnya kepada eks caretaker itu.
“Otomatis instruksi saya akan kerja sama dengan Sukardi. Saya terus terang belum hapal nama pemain Mitra Kukar. Sukardi nanti yang sudah tahu karakter pemain. Karena ada pemain yang rada-rada ndablek. Kalau pemain yang ndablek itu kita harus berbicara keras, tidak masalah. Kalau yang sensitif, kalau kita keras, dia akan ngambek. Kami menginginkan Sukardi yang lebih mengetahui karakter pemain. Supaya kalau menegur tidak ada masalah,” jujur Yudi.
Yudi bertekad untuk membawa Naga Mekes merangsek ke papan atas klasemen Gojek Traveloka Liga 1. Saat ini, Mitra bertengger di peringkat ke-8 dengan torehan 34 angka dari 22 laga. Yudi pun memiliki cara untuk menggenjot motivasi Bayu Pradana dan kolega.
“Saya punya prinsip. Pertama, next time better. Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Besok harus lebih baik dari hari ini. Kami punya motto itu. Itu moto saya sebagai olahragawan. Jangan sampai kita mundur dari hari berikutnya. Pemain hidup di sepakbola. Lapangan adalah entertainment. Ibaratnya etalase toko. Kalau kalian tampil baik, dipanggil Tim Nasional, harga kalian akan naik. Otomatis main jelek, tidak ada satupun yang melirik kalian, tidak masuk Tim Nasional, harga turun,” harapnya.
“Tunjukkan kemampuan terbaik kalian sehingga harga kalian lebih baik dari saat ini,” pungkas Yudi.