Timnas U-19 0-3 Vietnam: Garuda Muda Tidak Kreatif
Babak I
Tanpa Feby Eka di posisi gelandang, Timnas U-19 mengharapkan Saddil Ramdani untuk menyisir sisi kiri lapangan, ditemani Egy Maulana Vikri yang berada di posisi kanan.
Kiper Muhammad Riyandi sempat terkapar setelah berduel udara dengan Van Nam. Beruntung ia masih bisa melanjutkan pertandingan.
Dua menit berselang, Egy menggoyang pertahanan Vietnam, namun gocekkannya hanya membuahkan tendangan penjuru. Timnas U-19 menguasai jalannya pertandingan di 10 menit pertama.
Build up serangan Timnas U-19 dari kaki ke kaki terus dipamerkan Luthfi dan kawan-kawan. Sayangnya, belum ada serangan yang benar-benar merepotkan pertahanan Vietnam.
Menit 17, Egy melepaskan bola tusukan ke zona berbahaya Vietnam, tapi Saddil yang dituju gagal menyambarnya. Skor masih 0-0.
Vietnam, di sisi lain, justru terbilang efisien dalam melakukan serangan. Hingga menit 28, Vietnam cuma menguasai 25 persen penguasaan bola, namun soal peluang, kedua kesebelasan cukup seimbang.
Peluang terbuka terjadi menit 31 pemain Vietnam melakukan tendangan keras di area kotak penalti yang masih melebar, pun dengan sepakan jarak jauh Iqbal menit 34 yang melambung tinggi.
Menit 35, Vietnam memiliki kesempatan melalui tendangan bebas dari jarak sekitar 25 meter. Le Xuan Tu melepaskan tembakan keras, untungnya Riyandi dengan canti berhasil menepisnya.
Menit 39, Riyandi benar-benar tidak bisa melanjutkan pertandingan akibat cedera. Indra Sjafri akhirnya menggantinya dengan Muhammad Aqil.
Petaka terjadi di menit ke-40, Le Van Nam berdiri bebas tepat di muka gawang Timnas U-19 dan dengan keras melepaskan bola untuk getarkan gawang Aqil. 1-0 untuk Vietnam Indonesia tertinggal.
Garuda Muda kembali kebobolan setelah Le Van Nam berhasil mengecoh Aqil untuk kedua kalinya. Lewat sundulan tanpa melihat gawang, Vietnam dibawanya unggul 2-0 di babak pertama.
Babak II
Kekurangkreativitasan Timnas U-19 dalam melakukan serangan dan mem-build up daya dobrak coba dilakukan oleh Indra Sjafri dengan memainkan Witan Sulaeman menggantikan Hanis Saghara menit 56.
15 menit babak kedua berjalan, Indonesia U-19 masih menguasai 67 persen penguasaan bola. Tapi sekali lagi, Indonesia butuh gol, bukan keunggulan penguasaan bola.
Di saat Timnas U-19 membutuhkan tambahan amunisi serangan, Indra Sajafir justru melakukan pergantian bek, yakni Samuel Christianson. Pemain bermarga Simanjuntak itu masuk menggantikan Firza.
Indonesia sempat memiliki dua peluang emas secara beruntun. Umpan manis dari Christianson Simanjutak disambar sundulan Witan menit 79, namun masih lemah.
Sebelumnya, atau di menit 77, shoot on goal dari Witan Sulaiman sanggup digagalkan penjaga gawang Vietnam.
Gagal pertahankan konsentrasi, gawang Aqil robek untuk ketiga kalinya, dan lagi-lagi, melalui umpan crossing. Bermula dari sepak pojok, Bui Hoang Viet Anh tanpa kawalan berarti menyambun umpan dan mengubah skor menjadi 3-0 di menit 85.
Hingga wasit meniup peluit panjang, skor 3-0 bertahan. PR bagi Timnas U-19 dalam menciptakan variasi serangan, mengoptimalkan peluang, dan merapatkan pertahanan di laga-laga berikutnya.