Dipecat Memang Bikin De Boer Kecewa, Tapi Ada Hal Lain yang Membuatnya Kesal

Tak ada pelatih yang senang saat mengetahui dirinya dipecat oleh manajemen klub tempatnya bekerja. Termasuk dengan Frank de Boer yang baru saja resmi diturunkan dari kursi pelatih Crystal Palace. Terlebih, dia baru menangani klub ini dalam empat laga saja.

Namun, hasil buruk dalam empat laga memang menjadi kunci pemecatan De Boer. Bagaimana tidak, The Eagles selalu mengalami kekalahan dalam empat laga tersebut. Parahnya lagi, tak ada satu gol pun yang mampu dicetak ke gawang lawan.

"Saya sangat kecewa dengan putusan tersebut, tapi bagaimanapun saya ingin berterima kasih kepada para pemain, staf, dan para fans atas dukungannya. Semoga lebih sukses di masa depan," ungkap De Boer seperti dikutip Mirror.

De Boer memang menjadi sosok yang paling bertanggung jawab terhadap buruknya performa skuat Palace. Namun, jika ditelisik lebih dalam, bukan hanya De Boer yang harus ikut bertanggung jawab. Jajaran petinggi Palace pun ikut terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, dalam performa buruk The Eagles musim ini.

Saat baru pertama kali diperkenalkan kepada publik sebagai pelatih baru Crystal Palace, De Boer sudah langsung mendapatkan kekecewaan. Hal yang pertama adalah saat dia mendapati rencana pramusim yang sudah tersusun sebelum kedatangannya. Namun, rencana ini tak didiskusikan lagi dengan dirinya meski sudah resmi menjadi pelatih bagi Palace.

Seperti dirilis Guardian, hal yang paling mengecewakan De Boer adalah keterlibatan Steve Parish yang terlalu dalam soal urusan teknis klub. Chairman The Eagles itu terlalu mencampuri urusan transfer pemain hingga strategi yang mestinya merupakan "urusan dapur" sang pelatih.

Kekecewaan itulah yang kemudian membuat De Boer tidak bisa maksimal dalam menjalani tugasnya. De Boer pun cenderung tidak mau mendengar masukan dari para pemain, karena dianggapnya berasal dari sang Chairman.

Akibatnya, performa Palace pun tak kunjung sesuai harapan dan justru makin terpuruk. Hingga akhirnya, pelatih yang pernah sukses bersama Ajax Amsterdam itu pun harus angkat koper dari Selhurst Park setelah berada di dalamnya selama 77 hari saja.