Soal Kasus Neymar, Presiden UEFA Ancam Depak PSG di Liga Champions
Problematika transfer mantan pemain Barcelona ke Paris Saint-Germain, Neymar, masih belum juga selesai. Angka 222 juta euro (Rp3,4 triliun) untuk menebus bintang muda tersebut menyebabkan kekacauan di dunia sepakbola.
Masalah tersebut rupanya juga membuat Presiden UEFA, Aleksander Ceferin frustrasi. Dalam pertemuan Asosiasi Klub Eropa (ECA), dirinya sempat melontarkan pernyataan untuk mengeluarkan PSG dari Liga Champions.
"Jika saya ingin memiliki popularitas yang sama seperti Michel (Platini), saya tahu saya butuh mengeluarkan PSG dari partisipasi mereka di kompetisi yang digawangi oleh UEFA," ujar pria Rusia tersebut.
Dirinya mengakui dalam wawancara bersama L'Equipe, bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan dari hukuman yang akan menimpa UEFA.
"Tidak ada siapapun dan klub manapun yang berada di atas hukum," katanya tegas.
Dilansir ESPN FC, Ceferin berencana ke depannya akan membentuk batasan yang diberikan pada klub dalam mengatur keuangan dalam pembelian pemain.
"Ke depannya, kami akan mengambil langkah serius yang memungkinkan untuk membatasi jumlah keuangan bagi klub untuk membeli pemain," jelasnya.
Ceferin meyakini bahwa jika hal ini berhasil diterapkan maka kemungkinan besar akan adanya perubahan sejarah yang begitu besar dalam dunia sepakbola.
Terkait pernyataannya dalam pertemuan tersebut, pihak UEFA sendiri telah angkat bicara bahwa organisasi itu tidak akan mengeluarkan PSG dari turnamen Liga Champions.