Apa Jadinya Jika 5 Orang Ini Sebagai Komentator Bola di TV?
Menjadi komentator bola di televisi bisa dilakukan oleh siapa pun asalkan memiliki pengetahuan mengenai tim yang bertanding, interaktif, mengerti istilah bola, dan bisa menghidupkan suasana. Namun warganet yakin banget jika lima orang ini gak bisa jadi komentator bola.
- Dibantai PSG, Pemain Muda Ini Tabah Salamnya Ditolak Neymar
- Kakek Jennifer Bachdim Ternyata Warga Tionghoa Sempat Perkuat Timnas Indonesia
- Roma Melempem, Nainggolan: Kami Bukan Robot!
- Main Sambil Olahraga, Gisella Anastasia Kompak Jaga Kebugaran Bareng Anak
- Mertua Alvaro Morata: Sepakbola Tak Punya Masa Depan
- Lari-lari di Lapangan Golf, Isyana Sarasvati Hampir 'Nyusruk'
Meski tidak ada yang tahu bagaimana aslinya mereka, namun di layar televisi mereka memiliki 'kekurangan' untuk bisa mengomentari sebuah pertandingan. Meski kekurangan ini sebenarnya bisa jadi kelebihan juga. Siapa saja mereka? Simak yuk.
1. Haji Bolot dan Malih
Anda pasti tahu duo komedian legend ini. Haji Bolot adalah sosok kebapakan yang punya karakter kurang pendengaran. Sementara Malih, rekan Bolot yang kerap merasa dirinya teraniaya gara-gara kekurangan si Bolot. Meski kocak di panggung komedi dan berteman, namun mereka tidak akan cocok berada di balik layar komentator pertandingan bola. Keseringan gak akur. Yang ada mereka malah berantem adu mulut nantinya, hihihi.
2. Limbad
Tak perlu disebut, semua pasti sudah pada tahu mengapa Limbad si pesulap gak akan bisa jadi komentator bola. Lah, apa yang dikomentarin? Karena setiap penampilan di televisi, Limbad memilih karakter diam absolut.
3. Nur Tompel dan Azis Gagap
Tokoh Nur Tompel dan Azis Gagap jelas bukan orang yang dipilih untuk jadi komentator bola. Coba bayangkan jika Timnas Indonesia mencetak gol di gawang lawan. "G .... G .... Go .... Gol," demikian teriakannya. Gak taunya dia selesai bicara, sudah masuk babak kedua. Yah!
4. Agung Hercules
Meski belum terdengar peristiwanya, namun ancaman Agung Hercules bikin merinding jika jadi kenyataan. Masih ingat dengan slogan 'tak goyang, barbel melayang'? Jika diganti 'tidak cetak gol, barbel melayang', pasti bakal horor banget. Satu studio bisa diacak-acak sama dia.
5. Sumanto
Sudah tak perlu diragukan lagi mengapa Sumanto gak bisa jadi komentator. Yang ada acara bola yang penuh keceriaan dan sedikit tegang, bisa berubah jadi full tegangan tinggi. Terutama untuk kru televisinya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Sumanto pernah menjadi bintang tamu di sebuah acara televisi yang disiarkan secara langsung. Namun di tengah acara, dia tidur dengan nyenyak dan tak seorang pun berani membangunkannya.