3 Kiper Ini Layak Ganti Kurnia Meiga di Timnas Indonesia
Penjaga gawang Arema FC yang sakaligus kiper utama Timnas Indonesia, Kurnia Meiga, tengah mengalami sakit. Kondisi kesehatan Meiga tengan menurun usai memperkuat Arema saat melawan Barito Putra pada 23 Agustus 2017 lalu.
Karena hal tersebut, dirinya tak bisa memenuhi panggilan Timnas Indonesia dalam uji coba melawan Fiji di Stadion Patriot, Bekasi pada 2 September 2017.
Belakangan muncul kabar kalau Meiga mengalami sakit misterius yang menyebabkan kebutaan. Namun, kabar tersebut telah dibantah oleh Istri Kurnia Meiga, Azhiera Adzka Fathir.
"Itu semua tidak benar. Suami saya memang ada sedikit gangguan kesehatan. Namun, untuk saat ini kami belum bisa memberikan secara detail." ujar Zhia dikutip dari Surya.co.id.
Meiga yang mengawali kiprahnya sebagai kiper Arema FC saat berusia 19 tahun, dirinya tampil cukup menonjol bersama Singo Edan di kompetisi Indonesia Super League musim 2009/10, karena berhasil mengantarkan Arema sebagai juara.
Bersama Arema, Meiga berhasil mengantarkan Singo Edan meraih beberapa gelar. Diantaranya adalah menjuarai Liga Indonesia 2009/10, Piala Bhayangkara 2016 dan 2017, Piala Presiden 2017.
- Diisukan Meninggal dan Diguna-guna, Kurnia Meiga Bersuara
- Dikabarkan Buta, Kurnia Meiga Beri Kabar Terkini
- Ditengah Isu Guna-guna, Kurnia Meiga Sempat Rayakan Ultah Buah Hatinya
- Fakta Menarik Timnas U-19 dan Thailand di Piala AFF U-18
- Kisah Pilu Rafli Mursalim Sebelum Jadi Predator Timnas U-19 di Piala AFF U-18
Berkat penampilannya itu, Meiga mulai diperhitungkan untuk membela Timnas Indonesia. Ia mulai dipanggil untuk memperkuat Timnas U-23 dibawah asuhan Rahmat Darmawan pada 2011 lalu.
Kiper bertinggi 190 centimeter itu berhasil dua kali membawa Timnas U-23 ke babak final SEA Games, 2011 dan 2013. Sayang, dalam dua kali kesempatan tersebut Indonesia harus kalah.
Meiga pun kemudian naik level memperkuat Timnas senior Indonesia, hingga beberapa tahun terakhir posisinya sebagai kiper nomor satu Indonesia, tak tergantikan sejak tahun 2014 untuk Piala AFF hingga saat ini.
Terakhir, ia berhasil membawa Indonesia secara mengejutkan lolos hingga final Piala AFF 2016, namun sayang, sekali lagi ia harus merasakan kekalahan.
Kini Meiga yang sedang menjalani penyembuhan sakitnya, membuat posisi Meiga sebagai kiper utama Timnas Indonesia terancam tergeser. Lalu, siapakah deretan kiper masa depan Timnas Indonesia pengganti Kuirnia Meiga? Berikut hasil rangkuman INDOSPORT.
1. Andritany Ardhiyasa
Kiper Persija Jakarta, Andirtany Ardhiyasa layak menjadi penjaga gawang utama Timnas senior Indonesia menggantikan Kurnia Meiga.
Kiprahnya di Liga 1 musim ini bersama Persija, mengundang banyak pujian. Berkat penampilan gemilangnya, ia mampu membawa Persija menempati posisi enam dalam klasemen sementara Liga 1 Indonesia.
Ia juga tercatat menjadi salah satu kiper di Liga 1 dengan jumlah penyelamatan terbanyak. Kiper yang sudah memperkuat Persija sejak 2010 itu tercatat melakukan 59 penyelamatan dari total 61 penyelamatan yang dicatatkan oleh Persija hingga bulan Agustus 2017.
Selain itu, kehebatan lainnya dari Andritany Ardhiyasa di putaran pertama Liga 1 2017 terlihat dari performa menciptakan cleansheet.
Dari 17 laga yang dimainkannya di putaran pertama Liga 1, Andritany sukses mengemas delapan cleansheet. Jumlah cleansheet tersebut merupakan jumlah terbanyak yang diciptakan oleh kiper di sepanjang putaran pertama Liga 1.
2. Satria Tama Hardianto
Bernama lengkap Satria Tama Hardianto, kiper berusia 20 tahun ini digandang-gadang sebagai kiper masa depan Timnas Indonesia.
Kemampuan Satria terus meningkat di bawah arahan pelatih M Kuswo. Ia akhirnya masuk dalam skuat Timnas U-17. Kemudian pada 2015, Satria kembali memperkuat Timnas U-19 di ajang AFF U-19 di Vietnam.
Pasca membela Timnas U-19 di Vietnam, kemampuannya pun berkembang. Ia berhasil membuktikannya saat membela Persegres di ajang Indonesia Soccer Cahmpionship. Ia mampu bersaing dengan kiper senior seperti Sandi Firmansyah dan Irpan.
Perkembangan kemampuannya mengantarkannya kembali masuk Timnas Indonesia U-22 untuk ajang SEA Games 2017.
Tak disangka, penampilannya bersama Skuat Garuda Muda di ajang SEA Games 2017, menuai banyak pujian. Namanya mulai melambung saat sukses melakukan banyak penyelamatan krusial melawan Vietnam dan Myanmar.
Dari statistik yang dihimpun dari Labbola, Satria melakukan empat kali penyelamatan krusial melawan Vietnam dan enam kali melawan Myanmar.
Melihat performa gemilang anak asuhnya, Luis Milla pun tak segan untuk memberikan pujian untuk Satria Tama.
"Satria Tama adalah kiper masa depan. Kenapa saya panggil dia dan bukan pemain lain, itu karena Satria adalah kiper yang bagus dan dia sudah melewati banyak hal di SEA Games," tutur Luis Milla dikutip dari INDOSPORT.
Sayang, bersama Skuat Gardua Muda, ia belum mampu memberikan prestasi medali emas. Indonesia kalah dari Malaysia dengan skor 1-0 di babak semifinal.
3. Awan Setho Raharjo
Penampilan memukau Awan Setho berhasil membawa Bhayangkara FC menjadi pemimpin klasemen sementara Liga 1 Indonesia. Menariknya, Awan baru bergabung dengan Bhayangkara pada putaran kedua Liga 1 setelah dipinjamkan ke PSIS, karena kiper utama The Guardian, Wahyu Tri Nugroho menderita cedera.
Tak disangka, penampilannya langsung gemilang bersama Bhayangkara. Bahkan Awan menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga 1 dalam satu pertandingan saat Bhayangkara melawan PS TNI pada Minggu, (03/09/17) di Stadion Pakansari, Bogor.
Sosok yang membuat barisan penyerang PS TNI mengalami kebuntuan dalam laga tersebut tentunya adalah Awan Setho. Tercatat ada 14 penyelamatan krusial yang berhasil dilakukannya. Aksinya itu pun menuai pujian dari sang pelatih, Simon McMenemy.
"Awan sangat bagus dan gemilang di usia 20 tahun. Dia juga bisa melakukan operan yang baik dengan kakinya. Harusnya dia bisa masuk Timnas kelompok umur, mungkin U-22,” ucap Simon dilansir dari INDOSPORT.
Kiper kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 20 Maret 1997 ini membuktikan, bahwa sosoknya pantas masuk ke dalam deretan kiper masa depan Timnas senior Indonesia.