Sosok Penghancur Mimpi Timnas Indonesia U-19 dan Ceritanya Soal Gabung Leicester City
Penjaga gawang Thailand, Kanthapat Manpati, berjasa membawa Thailand melangkah ke babak final Piala AFF U-18 2017 usai mengandaskan TImnas Indonesia U-19 di semifinal. Hingga di partai puncak, Timnas Thailand U-19 berhasil mengalahkan Malaysia 2-0 untuk memastikan gelar juara.
Bagi Timnas Indonesia U-19 , kegagalan dramatis lewat adu penalti di babak semifinal atas Thailand mungkin sulit terlupakan. Meski pada akhirnya Skuat Garuda Nusantara berhasil merengkuh peringkat ketiga setelah menggilas Myanmar dengan skor telak 7-1.
Di babak semifinal melawan Timnas Indonesia U-19, Kanthapat berhasil menggagalkan tiga penalti milik Indonesia. Tampil menjadi sosok heroik bagi timnya, di awal karier Kanthapat ternyata sempat tak tertarik untuk menjadi seorang pesepakbola.
“Saya mulai bermain sepakbola saat saya berusia 8 tahun, awalnya saya tidak menyukai sepakbola tapi ayah saya ingin saya menggeluti dunia olahraga,” ujar pemuda kelahiran Bangkok tersebut seperti dilansir situs resmi Federasi Sepakbola Thailand.
“Jujur saya akhirnya mulai bermain bola saat taman kanak-kanak, saya awalnya bermain untuk posisi gelandang, tapi dengan tinggi badan dan kecepatan yang saya miliki akhirnya saya beralih menjadi kiper,“ tambahnya.
Tepat saat usainya 15 tahun, Kanthapat mendapatkan posisi sebagai penjaga gawang untuk Timnas junior Thailand. Berbekal kemampuan yang dimilikinya, Kanthapat pun mendapatkan kesempatan untuk berlatih di akademi sepakbola Leicester City.
Setelah selama dua tahun menuntut ilmu bersama Leicester City, kiper bertinggi badan 175 cm tersebut memutuskan untuk kembali ke Thailand. Sekembalinya ke Thailand, Kanthapat langsung bergabung dengan klub BEC Tero Sasana.
“Saya pada akhirnya kembali ke Thailand. Akhir Juni lalu saya sangat bahagia karena bisa bergabung dengan klub BEC Tero Sasana. Mereka adalah tim besar sayangat membanggakan untuk saya bergabung dalam tim,” jelas Kanthapat.
“Semua pesepakbola ingin bergabung dalam timnas setidaknya ekali dalam hidup mereka. Saya senang Federasi Sepakbola Thailand tak melupakan saya meski saya sempat lama berada di Inggris,” bebernya.