4 Faktor Penyebab Madrid Tampil Buruk di Bernabeu
Musim ini menjadi sebuah musim yang berat bagi Real Madrid. Upaya mempertahankan trofi juara La Liga musim lalu tidak seindah yang dibayangkan. Padahal, Los Blancos sudah melakukan awal yang baik saat meraih trofi Piala Super Spanyol, menyingkirkan arch rival mereka Barcelona.
Namun ketika mulai mengarungi kompetisi La Liga, keadaan justru berbeda. Barcelona langsung ngebut dengan kecepatan tinggi, meraih 15 poin dari lima pertandingan. Madrid justru belum menemukan irama terbaiknya. Hanya meraih dua kali menang, dua kali seri, dan sekali kalah.
Ironisnya, penampilan buruk Madrid musim ini justru terjadi di kandang mereka, Estadio Santiago Bernabeu. Diawali dengan imbang 2-2 lawan Valencia di pekan pertama, lanjut imbang 1-1 dengan Levante, dan terakhir keok 0-1 di kaki Real Betis.
Alhasil, Madrid pun tertinggal 7 poin dari Barcelona. Ini merupakan kejadian yang tidak biasa. Terakhir kali Madrid tertinggal 7 poin dari Barcelona terjadi pada lima pekan pertama musim 2012/13. Di akhir musim itu, Madrid pun harus rela Barcelona yang berpesta sebagai juara.
Performa buruk Madrid tentu bukan tanpa sebab. INDOSPORT akan ungkap penyebabnya untuk Anda yang disarikan dari AS.
1. Terlalu Santai
Tampil di hadapan ribuan suporter sendiri ternyata tidak membuat skuat Real Madrid tampil beringas. Mereka justru bermain terlalu santai. Kepercayaan diri skuat Los Blancos malah cenderung berlebihan. Terlalu yakin bisa menang, justru menjadi malapetaka bagi mereka.
Pelatih Zinedine Zidane sebenarnya sudah mengetahui hal ini. Musim lalu Zidane pernah menyebut jika skuat Madrid masih kerap bermain tanpa keinginan kuat untuk menang. Hingga musim ini telah melakukan lima pertandingan, ternyata kendala ini belum bisa diantisipasi oleh Zidane.
2. Lini Depan Tumpul
Dalam tiga pertandingan kandang musim ini, Madrid hanya bisa mencetak tiga gol. Dua ke gawang Valencia dan sekali ke gawang Levante. Padahal, skuat Madrid mampu menciptakan banyak peluang. Dari tiga laga kandang tersebut, Los Blancos setidaknya mampu melakukan 67 tembakan. Tapi hanya tiga tembakan yang bisa dikonversi menjadi gol.
Dengan kata lain, efektivitas serangan Madrid sangat buruk. Hanya berkisar 4,5 persen saja dari total tembakan yang dilakukan mereka. Parahnya lagi, tiga gol yang dicetak di Bernabeu itu tidak dilakukan oleh para penyerang senior. Gareth Bale dan Karim Benzema sama sekali tak bisa menunjukkan ketajaman mereka.
Cristiano Ronaldo pun baru dimainkan saat menjamu Betis. Seperti halnya Bale dan Benzema, Ronaldo pun bermain tidak efektif. Melakukan 27 kali tembakan tanpa hasil. Dari 27 tembakan tersebut 8 di antaranya dihentikan kiper, 6 tembakan diintersep pemain bertahan, dan 12 lagi melenceng dari target.
3. Terlalu Sering Rotasi
Pelatih Zinedine Zidane melakukan rotasi sejumlah pemain di setiap pertandingan kandang. Saat bertemu Valencia, Zizou memasang Casemiro sebagai bek tengah menggantikan Sergio Ramos yang masih menjalani larangan bertanding. Di saat yang sama Varane dan Vallejo pun masih cedera.
Di laga kontra Levante, Zidane memainkan Kiko Casilla, Theo Hernandez, Lucas Vasquez, dan Marcos Llorente sejak menit pertama. Sementara Isco yang berada dalam kondisi fit tidak dimainkan. Keberadaan Theo membuat Marcelo menjadi pemain sayap membantu serangan. Sayang, kombinasi di sisi kiri antara Theo dan Marcelo berjalan kurang baik.
Saat menjamu Real Betis, Zidane sebenarnya sudah menurunkan skuat terbaiknya sejak menit pertama. Namun, ketika melewati babak pertama dengan 0-0, dia pun segera melakukan perubahan. Anehnya, pemain yang diganti justru yang punya peran penting. Seperti Luca Modric, Isco, dan Asensio.
Formasi yang belum tetap ini memberi pengaruh buruk terhadap kinerja tim. Mereka jadi harus melakukan penyesuaian setiap kali bertanding. Sehingga tak bisa menampilkan performa terbaiknya.
4. Kecemasan Berlebihan
Entah kenapa, laga kandang musim ini bagi Madrid seperti memberi tekanan berat bagi Karim Benzema dkk. Sepertinya Madrid bermain terlalu berhati-hati. Saking terlalu berhati-hati, Madrid pun seolah enggan untuk cepat mencetak gol.
"Kami seperti tidak mau cepat-cepat mencetak gol ketika bermain di Bernabeu. Kami harus bisa memperbaikinya," ucap Isco.
Faktanya, Madrid memang melakukan banyak tembakan. Tapi sebagian besar justru mampu digagalkan permain bertahan lawan atau justru melenceng dari sasaran.